Prakiraan Mingguan Bitcoin: $100 Ribu di Ambang Kritis

• Harga Bitcoin turun lebih dari 8% sejauh minggu ini, merosot di bawah $100 ribu untuk pertama kalinya sejak akhir Juni.
• Tekanan ke bawah meningkat saat para pemegang Bitcoin jangka panjang terus menjual.
• Data historis menunjukkan November adalah bulan terkuat Bitcoin dalam setahun, dengan rata-rata kenaikan 42%.

Harga Bitcoin (BTC) terus diperdagangkan dalam zona merah, di bawah $101.000 pada saat berita ini ditulis pada hari Jumat, setelah turun lebih dari 8% sejauh minggu ini. Penurunan ini terjadi di tengah meningkatnya tekanan jual dari para pemegang jangka panjang, yang terus melepaskan posisi mereka. Namun, data historis memberikan secercah harapan bagi para pembeli, karena November secara tradisional adalah bulan terkuat Bitcoin, memberikan imbal hasil rata-rata sebesar 42%.

Bitcoin Mencapai Terendah $98.944 saat Pemegang OG Terus Melepaskan Kepemilikan BTC Mereka

Harga Bitcoin memulai minggu dengan sentimen bearish, turun ke $98.944 pada hari Selasa — level terendahnya sejak 23 Juni. Penurunan ini diperburuk oleh peningkatan jual oleh para pemegang jangka panjang, seperti yang ditunjukkan dalam grafik di bawah ini. Pasokan BTC yang terakhir aktif dalam 180 hari terakhir telah melonjak sebesar 319.626 BTC selama sebulan terakhir, mengindikasikan distribusi dipercepat oleh para OG Bitcoin.

Sell-off ini terutama berasal dari koin yang berusia 180 hingga 365 hari, mengindikasikan profit taking yang signifikan dan distribusi sejak pertengahan Juli. Pada saat yang sama, beberapa pasokan yang diaktifkan kembali mungkin disebabkan oleh transfer internal, tetapi sebagian besar mengarah ke aktivitas jual yang nyata.

Selain itu, seorang analis QCP Capital melaporkan pada hari Senin bahwa pandangan bahwa para pemegang OG mendorong konsolidasi idiosinkratik kripto tampaknya masuk akal. Sell-off terbaru, termasuk yang terjadi pada hari Senin, tidak disertai dengan katalis makro yang jelas, meskipun ekuitas dan aset-aset berisiko lainnya berkinerja lebih baik di bawah kondisi kebijakan yang mendukung.

"Namun, saat BTC terus berkonsolidasi dalam kisaran multi-bulan yang mengingatkan pada pra-penembusan 2024, spekulasi muncul tentang apakah siklus ini mendekati akhir. Apakah ini menandai awal dari musim dingin kripto lainnya masih belum jelas. Untuk saat ini, para pemegang jangka panjang sedang merealisasikan keuntungan, sementara arus masuk institusional dan adopsi terus memperkuat fondasi pasar," simpul analis QCP.

ETF Spot Bitcoin Mencatat Arus Keluar Satu Hari Tertinggi Sejak Agustus 

Permintaan institusional untuk Bitcoin terus melemah sejauh minggu ini. Data SoSoValue menunjukkan bahwa ETF Bitcoin spot telah mencatat total arus keluar sebesar $661,22 juta hingga hari Kamis, menandai arus keluar dua minggu berturut-turut. Selain itu, arus keluar pada hari Selasa sebesar $577,74 juta menandai penarikan satu hari terbesar sejak awal Agustus. Jika tren ini berlanjut dan semakin intens, Bitcoin dapat menghadapi koreksi harga yang lebih dalam, mencerminkan menurunnya kepercayaan institusional.

Meski terjadi penurunan permintaan institusional, Michael Saylor, kepala Strategy, memposting di X pada hari Senin bahwa perusahaannya telah mengakuisisi 397 BTC, membuat total menjadi 641.205 BTC, menyoroti keyakinan jangka panjang perusahaan terhadap Bitcoin di tengah pelemahan pasar jangka pendek.

Pemerintah AS Mengalami Penutupan Terpanjang dalam Sejarah

Penutupan pemerintah AS terpanjang dalam sejarah memasuki hari ke-38 pada hari Jumat, memperdalam kekhawatiran ekonomi saat Kongres tetap terjebak. Congressional Budget Office (CBO) yang nonpartisan memperingatkan bahwa penutupan yang berkepanjangan dapat mengurangi PDB AS antara 1,0% dan 2,0% pada kuartal keempat, menambah tekanan lebih lanjut pada para pengambil kebijakan untuk menyelesaikannya. Meskipun ada beberapa upaya untuk menyelesaikan situasi ini, kemajuan tampaknya terhenti saat Demokrat mengisyaratkan rencana untuk memblokir upaya GOP untuk memaksa pemungutan suara setelah Senat gagal 14 kali untuk meloloskan RUU pendanaan.

Sementara itu, meredanya ketegangan perdagangan AS-Tiongkok memberikan secercah harapan bagi pasar. Kementerian Keuangan Tiongkok mengumumkan pada hari Rabu bahwa negara Asia tersebut akan menghapus beberapa tarif pada barang-barang pertanian AS mulai 10 November, sementara menangguhkan 24% tarif pada beberapa produk selama satu tahun tetapi mempertahankan 10% pada barang-barang lainnya. Setelah pertemuan dengan delegasi pertanian AS, negosiator perdagangan utama Tiongkok, Li Chenggang, mendesak Amerika Serikat untuk menciptakan kondisi yang menguntungkan untuk kerjasama yang lebih dalam.

Perkembangan ini menyusul pengumuman pada hari Selasa oleh Presiden AS, Donald Trump, untuk memotong tarif terkait fentanyl pada impor dari Tiongkok, menurunkan tarif dari 20% menjadi 10%, dan kelanjutan pembekuan beberapa tarif timbal baliknya pada barang-barang Tiongkok. Langkah-langkah ini, yang akan mulai berlaku pada 10 November, berasal dari kesepakatan yang dicapai selama KTT Oktober di Korea Selatan yang bertujuan untuk meredakan ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia.

Namun, hasil positif ini gagal mengangkat sentimen pasar, karena para pedagang tetap berhati-hati di tengah ketidakpastian ekonomi yang lebih luas.

Data On-Chain Memperingatkan Kemungkinan Koreksi Lebih Dalam pada BTC Jika Support $100.000 Ditembus

Laporan mingguan CryptoQuant, yang dirilis pada hari Rabu, menyoroti bahwa fundamental BTC tetap lemah, dengan harga jatuh di bawah $100.000 untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan. Laporan tersebut menambahkan bahwa Raja Kripto kini melayang di dekat level support kritis, penembusannya dapat memicu koreksi pasar yang lebih tajam.

Grafik di bawah ini menunjukkan bahwa harga Bitcoin telah turun di bawah $100.000 untuk pertama kalinya sejak 23 Juni dan sekarang berada di bawah Moving Average (MA) 365-hari yang berada di $102.000, level support teknis dan psikologis utama. MA 365-hari telah berfungsi sebagai level support utama sejauh ini dalam siklus bullish ini (panah hijau) dan merupakan salah satu sinyal terakhir yang memicu dimulainya pasar bearish pada Desember 2021 – Januari 2022. Kegagalan untuk merebut kembali MA 365-hari segera dapat mempercepat koreksi yang lebih dalam.

Sepanjang siklus bull ini, batas bawah ($100.000) telah bertindak sebagai support, karena para pedagang cenderung menjual dan merealisasikan kerugian di dekat level ini, menurut metrik Traders’ On-chain Realized Price Bands. Namun, jika tekanan jual cukup besar, support harga berikutnya adalah batas harga minimum Traders', yang saat ini berada di $72.000.

Apa yang Ada untuk BTC di Bulan November?

Data historis CoinGlass menunjukkan bahwa meskipun Bitcoin mencatat penurunan 3,69% di bulan Oktober — mengecewakan para pedagang yang mengharapkan rally ‘Uptober’ — November secara historis merupakan bulan terkuat untuk BTC, memberikan rata-rata return sebesar 41,92%.

Menambah optimisme ini, kuartal keempat (Kuartal 4) telah menjadi kuartal terbaik untuk BTC secara umum, dengan rata-rata 78,03%, yang dapat mendorong BTC ke level tertinggi baru pada akhir tahun.

Prospek Teknis Mengindikasikan Kehati-hatian saat Bitcoin Menguji Ulang Support Utama

Grafik mingguan Bitcoin menunjukkan koreksi lebih dari 20% dari level tertinggi sepanjang masa $126.199 selama lima minggu terakhir, dengan harga mencapai terendah $98.944 minggu ini dan menguji ulang Exponential Moving Average (EMA) 50-minggu di sekitar $100.896.

Secara historis, EMA 50-minggu telah bertindak sebagai support utama untuk BTC. Jika level ini ditembus, BTC dapat melanjutkan koreksi menuju EMA 100-minggu di $85.213.

Relative Strength Index (RSI) pada grafik mingguan di 44, di bawah level netral 50, mengindikasikan bahwa momentum bearish semakin menguat. Selain itu, indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) menunjukkan crossover bearish tetap utuh, dengan batang-batang histogram merah yang meningkat di bawah level nol memberikan sinyal kelanjutan tren bearish.

Pada grafik harian, harga Bitcoin menghadapi penolakan di sekitar garis tren yang sebelumnya ditembus pada hari Senin dan turun 8,18% hingga hari berikutnya, menguji ulang level Fibonacci retracement 50% di $100.353 (ditarik dari terendah April $74.508 hingga tertinggi sepanjang masa $126.199). Namun, pada hari Rabu, BTC rebound 2,35% setelah menemukan support di dekat level $100.353, meskipun sebagian besar kenaikan tersebut dihapus pada hari berikutnya. Pada saat berita ini ditulis pada hari Jumat, BTC berada di sekitar $102.200.

Jika level Fibonacci retracement 50% di $100.353 terus bertahan sebagai support, BTC dapat melanjutkan pemulihannya menuju level resistance utama berikutnya di $106.435.

Relative Strength Index (RSI) berada di 34, sedikit di atas wilayah jenuh jual, mengindikasikan bahwa momentum jual mungkin mereda dan bahwa potensi rebound jangka pendek bisa terjadi.

Di sisi lain, jika BTC ditutup di bawah level support $100.353, harga dapat melanjutkan penurunan menuju support harian berikutnya di $97.460.

---