Prakiraan Harga Bitcoin: BTC di Sekitar $95.000 saat Trump Memberikan Petunjuk Beragam terhadap Kondisi Ekonomi

• Harga Bitcoin melayang di sekitar $95.000 pada hari Senin setelah turun hampir 3% selama akhir pekan.
• Presiden Trump mengakui kemungkinan resesi tetapi bertujuan untuk mengumumkan setidaknya satu kesepakatan perdagangan minggu ini, Wall Street Journal melaporkan.
• Data on-chain menunjukkan bahwa para pemegang BTC merealisasikan keuntungan, meningkatkan tekanan ke bawah pada harga.

Harga Bitcoin (BTC) melayang di sekitar $95.000 pada saat berita ini ditulis pada hari Senin setelah mengalami pullback hampir 3% selama akhir pekan. Presiden AS, Donald Trump, mengakui kemungkinan resesi tetapi bertujuan untuk mengumumkan setidaknya satu kesepakatan perdagangan minggu ini, Wall Street Journal melaporkan. Data on-chain menunjukkan bahwa para pemegang BTC merealisasikan keuntungan, meningkatkan tekanan ke bawah pada harga.

Sinyal Beragam terhadap Ekonomi, Kesepakatan Perdagangan Meningkatkan Sentimen Risk-Off

Sebuah laporan dari Wall Street Journal (WSJ) pada hari Minggu mengatakan Presiden Trump meremehkan kekhawatiran terhadap kemungkinan penurunan ekonomi sambil mengejar kebijakan perdagangan dan fiskal yang agresif.

Laporan tersebut menjelaskan bahwa, menurut seorang pejabat senior pemerintahan, Gedung Putih bertujuan untuk mengumumkan setidaknya satu kesepakatan dengan negara yang ingin menghindari tarif yang lebih tinggi pada seminggu ke depan.

Meski mendapat kritik internal dan eksternal dari Warren Buffett, Trump terus menggunakan tarif sebagai alat untuk meningkatkan manufaktur domestik. Investor legendaris dan ketua Berkshire Hathaway, yang memecah keheningan tarifnya, mengkritik kebijakan proteksionis selama akhir pekan. 

"Perdagangan seharusnya tidak menjadi senjata," kata Buffett di pertemuan tahunan Berkshire Hathaway.

Sementara itu, Kongres sedang mengerjakan undang-undang pajak dan belanja yang dapat menawarkan beberapa stabilitas, meskipun ketegangan dengan Tiongkok dan sinyal-sinyal ekonomi yang tidak pasti tetap ada. Selain itu, dalam sebuah wawancara yang ditayangkan pada hari Minggu, Trump mengakui kemungkinan resesi tetapi mengklaim kebijakannya akan mendorong ledakan di AS, menjauhkan tren ekonomi saat ini dari warisan mantan Presiden AS, Biden.

Ketika ada tanda-tanda ketahanan pasar, seperti kenaikan pasar saham baru-baru ini dan data ketenagakerjaan AS yang lebih baik dari yang diprakirakan pada bulan April, yang menunjukkan bahwa ekonomi tetap baik, para ekonom masih khawatir bahwa kebijakan perdagangan dan tarif yang sedang berlangsung dapat menyebabkan ekonomi melambat. 

Ketidakpastian yang meningkat ini berarti sentimen risk-off di pasar, yang tidak menguntungkan bagi aset-aset berisiko seperti Bitcoin. Seiring melemahnya ekonomi, para investor dapat menarik diri dari aset-aset yang volatil seperti Bitcoin demi opsi yang lebih aman seperti Emas.

Para Pemegang Bitcoin Merealisasikan Keuntungan dan Meningkatkan Tekanan Jual

Metrik-metrik on-chain Bitcoin menunjukkan bahwa para pemegang BTC sedang merealisasikan beberapa keuntungan, menurut Network Realized Profit/Loss (NPL) dari Santiment, yang menghitung Return On Investment (ROI) tingkat jaringan harian berdasarkan volume transaksi on-chain koin.

Lonjakan kuat dalam NPL koin mengindikasikan bahwa para pemegangnya, secara rata-rata, menjual kepemilikan mereka dalam posisi untung yang signifikan. Di sisi lain, penurunan yang kuat mengindikasikan bahwa para pemegang koin, secara rata-rata, merealisasikan kerugian, yang mengindikasikan aksi jual panik dan kapitulasi investor.

Metrik menunjukkan beberapa lonjakan minggu lalu, mengindikasikan bahwa para pemegang, secara rata-rata, menjual kepemilikan mereka dalam posisi untung yang signifikan dan meningkatkan tekanan jual.

Grafik NPL BTC. Sumber: Santiment.

Namun, permintaan institusional pada Bitcoin tetap kuat meskipun para pemegang merealisasikan keuntungan. Menurut data SoSoValue, ETF Bitcoin Spot AS mencatat total arus masuk sebesar $1,81 miliar minggu lalu setelah arus masuk sebesar $3,06 miliar pada minggu sebelumnya. Jika arus masuk ini terus berlanjut dan meningkat, harga Bitcoin bisa naik lebih lanjut.

Grafik mingguan Total ETF Bitcoin Spot. Sumber: SoSoValue

Prospek Teknis Bitcoin Menunjukkan Divergensi Bearish dalam Jangka Pendek 

Pergerakan harga Bitcoin pada grafik 4 jam menunjukkan pelemahan pada indikator momentum Relative Strength Index (RSI). Higher high dalam harga BTC yang terbentuk pada hari Jumat tidak mencerminkan lower high pada RSI dalam periode yang sama. Perkembangan ini disebut sebagai divergensi bearish, yang sering mengarah ke pembalikan tren atau pullback jangka pendek. Selain itu, indikator Awesome Oscillator juga bergerak di bawah nol netralnya pada hari Minggu, mengindikasikan tren bearish di depan.

Jika BTC terus bergerak turun, BTC bisa melanjutkan penurunan untuk menguji level support 4 jam berikutnya di sekitar $92.580.

Grafik 4 jam BTC/USDT

Melihat grafik harian, harga Bitcoin menguji ulang dan ditolak di sekitar level resistance harian $97.700 pada hari Jumat. Kemudian turun hampir 3% selama dua hari berikutnya. Pada saat berita ini ditulis pada hari Senin, BTC diperdagangkan di sekitar $95.000. 

Jika BTC terus mengoreksi, BTC bisa melanjutkan penurunan untuk menguji level support utama berikutnya di $90.000.

RSI pada grafik harian di 60 setelah ditolak dari level jenuh beli 70 pada hari Jumat, mengindikasikan memudarnya momentum bullish. Jika RSI turun di bawah level netral 50, itu akan mengindikasikan momentum bearish dan penurunan harga Bitcoin. Selain itu, Moving Average Convergence Divergence (MACD) hampir berbalik menunjukkan persilangan bearish, dan jika itu terjadi, itu akan memberikan sinyal jual dan mengindikasikan tren menurun.

Grafik harian BTC/USDT

Namun, jika BTC pulih dan menembus di atas resistance harian di $97.700, BTC bisa melanjutkan kenaikan untuk menguji resistance psikologis di $100.000.

---