Emas Bersinar di Kuartal 1 sementara Bitcoin Terpuruk

• Emas naik hampir 20%, mencapai puncak $3.167, sementara Bitcoin merosot hampir 12%, mencapai terendah $76.606, di Kuartal 1 2025.
• Di Kuartal 1, arus masuk bersih World Gold ETF mencapai 155 ton, sementara Bitcoin spot ETF menunjukkan arus masuk bersih hampir $1 miliar.
• FXStreet mewawancarai beberapa ahli pasar kripto mengenai pandangan mereka mengenai Bitcoin dan Emas dalam kondisi pasar saat ini.

Harga Emas (XAU/USD) melonjak ke rekor tertinggi, naik hampir 20% dan mencapai puncak $3.167, sementara harga Bitcoin (BTC) merosot hampir 12%, mencapai terendah $76.606 di Kuartal 1 2025. Di kuartal pertama, World Gold Exchange Traded Funds (ETFs) mencatat arus masuk bersih sebesar 155 ton, sementara Bitcoin spot ETF menunjukkan arus masuk bersih hampir $1 miliar. Untuk memberikan wawasan yang lebih mendalam mengenai pergerakan Emas dan Bitcoin, FXStreet telah mewawancarai sejumlah pakar terkemuka di pasar kripto.

Performa Luar Biasa Emas

Harga Emas melambung tinggi selama kuartal pertama, dengan kenaikan kuartalan terbaik dalam hampir 40 tahun. Naik hampir 20% dari terendah Januari sebesar $2.614 ke tertinggi Maret sebesar $3.128, logam kuning ini mencapai rekor tertinggi baru di $3.167 pada hari Kamis. 

Kekhawatiran terhadap tarif AS, ketidakstabilan geopolitik, ekspektasi pemotongan suku bunga Federal Reserve (The Fed) dan permintaan kuat dari bank sentral mendorong rally ini pada logam berharga dan menempatkan Emas sebagai aset safe-haven.

Laporan dari State Street Global Advisors menyoroti performa Emas di Kuartal 1. Laporan tersebut menjelaskan bahwa selama kuartal pertama 2025, arus masuk bersih World Gold ETF mencapai 155 ton (t). Aktivitas pembelian ini dibandingkan dengan penebusan bersih di Kuartal 4 2024 sebesar 12t dan arus keluar bersih di Kuartal 1 2024 lebih dari 106t. 

"Pertumbuhan terbaru dalam volume ETF Emas, yang dipimpin oleh para investor AS dan pelaku keuangan Barat untuk pertama kalinya sejak 2020, menunjukkan minat makro yang diperbarui dalam alokasi portofolio Emas dan lindung nilai makro," catat laporan tersebut. 

Tren Arus Masuk/Keluar ETF Emas Global (ton bersih) Sumber: The State Street Global Advisors

Grafik Arus Masuk Bersih ke ETF yang Didukung Emas yang Berbasis di APAC. Sumber: The State Street Global Advisors

Laporan tersebut lebih lanjut menjelaskan bahwa tren tiga bulan bergulir arus masuk ETF emas global di Kuartal 1 2025 adalah yang terkuat sejak April 2022 dan minggu-minggu awal konflik Rusia-Ukraina. Investor ETF Emas yang didukung fisik membalikkan siklus pengurangan stok selama 3,5 tahun dan mulai menambah kepemilikan Emas adalah perkembangan bullish yang dapat secara material memperketat keseimbangan pasokan/permintaan. Dalam istilah ekonomi, transisi dari penjualan ETF ke pembelian ETF adalah guncangan permintaan agregat untuk kurva konsumsi Emas.

"Perlu dicatat, meskipun arus masuk yang kuat di Kuartal 1 2025, total tonase ETF emas masih turun lebih dari 20% dari puncak sepanjang masa pada Oktober 2020. Dalam kondisi pasar yang tepat, ini menunjukkan banyak ruang untuk arus masuk berkembang sepanjang 2025," kata para analis.

Kepemilikan Emas Global ETF dalam ton metrik. Sumber: The State Street Global Advisors

Kuartal yang Sulit bagi Bitcoin

Harga Bitcoin merosot dan mengalami kinerja kuartal pertama terburuk sejak 2018, seperti yang ditunjukkan dalam grafik di bawah ini. BTC turun hampir 12% di kuartal pertama, mencapai puncak sepanjang masa sebesar $109.588 pada bulan Januari dan terendah $76.606 pada bulan Maret. Pada saat berita ini ditulis pada hari Jumat, harganya diperdagangkan sekitar $83.000. Penurunan ini dapat dikaitkan dengan ketidakpastian makroekonomi dari tarif AS, pergeseran ke aset safe-haven seperti Emas, dan memudarnya momentum bullish pasca pemilihan Trump.

Grafik Keuntungan Kuartalan Bitcoin (%). Sumber: Coinglass

Meski Presiden AS Donald Trump terus mendukung Bitcoin, seperti yang dibahas dalam laporan sebelumnya, mendirikan Cadangan Bitcoin Strategis dan Stok Aset Digital AS serta menghadiri KTT Kripto Gedung Putih yang pertama, Bitcoin mengalami kinerja kuartal pertama terburuk sejak 2018.

Selain itu, meningkatnya minat dari perusahaan publik untuk mengubah neraca mereka menjadi brankas Bitcoin juga gagal mendukung harganya pada kuartal lalu. Namun, Bitcoin spot ETF menarik hampir $1 miliar di kuartal pertama meskipun harga yang lemah.

Grafik Total Bitcoin Spot ETF. Sumber: SoSoValue

Kenapa Ada Perbedaan?

Laporan K33 Research minggu ini menyoroti bagaimana Emas berkembang sementara BTC mengikuti aset berisiko lainnya. Laporan tersebut menjelaskan bahwa Emas adalah safe haven yang teruji oleh waktu, sementara BTC adalah aset muda yang menghadapi gelombang signifikan pertama dari adopsi institusional. 

"Menurut kami, refleks Emas dari pasar sepenuhnya rasional, tetapi memberikan keunggulan informasi bagi akumulator BTC yang sabar," kata para analis K33.

Para analis tersebut melanjutkan, "Seperti Emas, BTC langka, dengan penetapan harga yang efisien secara global dan likuiditas yang kuat.  Berbeda dengan Emas, akumulasi negara-bangsa dalam BTC masih sangat awal. Kedua aset ini dipersiapkan dengan baik untuk menangani peningkatan gesekan global dengan anggun, tetapi BTC masih berada jauh lebih awal dalam siklus adopsinya. Cadangan Bitcoin strategis adalah narasi baru yang segar, dan proses formal serta waktu akan diperlukan untuk mewujudkan dan meredakan persepsi yang sedang berlangsung tentang BTC sebagai kendaraan berisiko."

Mike McGlone, ahli strategi komoditas senior di Bloomberg Intelligence, memposting di X bahwa rasio Bitcoin terhadap Emas mencapai puncaknya sekitar 2024, menunjukkan bahwa keunggulan Bitcoin atas Emas mungkin telah mencapai batas. Penurunan baru-baru ini menunjukkan kebangkitan Emas.

Dalam postingan X-nya, McGlone berargumen bahwa Bitcoin berperilaku lebih seperti aset yang terlever daripada "emas digital," menyoroti volatilitasnya dibandingkan dengan stabilitas Emas, yang telah menjadi aset safe-haven selama berabad-abad bersama perak, platinum, dan paladium.

Selain itu, sentimen pasar untuk daya tarik Emas sebagai penyimpan nilai yang stabil dibandingkan dengan profil risiko Bitcoin yang lebih tinggi sebagai aset spekulatif. Sikap investor yang semakin menghindari risiko di tengah kekhawatiran terhadap tarif dan ketidakpastian ekonomi meningkatkan Emas sementara menekan Bitcoin. Pandangan ke depan menunjukkan bahwa momentum kenaikan Emas mungkin akan berlanjut jika ketidakpastian tetap ada, sementara pemulihan Bitcoin bergantung pada kejelasan kebijakan dan korelasinya yang tinggi dengan pasar tradisional. 

Wawasan Pakar terhadap Emas dan Bitcoin

Untuk menggali lebih banyak wawasan, FXStreet mewawancarai sejumlah ahli di pasar kripto. Pandangan dan analisis mereka disajikan dalam ringkasan berikut:

Dan Greer, CEO dan Co-Founder Defi App

Pertanyaan: Faktor apa yang berkontribusi pada kinerja buruk Bitcoin pada kuartal ini dibandingkan dengan kenaikan kuat Gold? 

Bitcoin masih berada dalam fase pematangan dan tetap rentan terhadap volatilitas pasar, terutama saat terjadi perubahan dalam faktor makroekonomi seperti suku bunga. Berbeda dengan Emas yang telah lama memegang posisi sebagai safe-haven, harga Bitcoin cenderung lebih responsif terhadap sentimen. Namun, perlu diakui bahwa volatilitas harga Bitcoin adalah bagian dari kurva pertumbuhannya.

Pertanyaan: Mengingat kinerja Gold yang lebih baik, apakah Bitcoin kehilangan daya tariknya sebagai "emas digital" atau lindung nilai inflasi?

Narasi Bitcoin sebagai 'emas digital' sedang berkembang, dan kinerjanya yang kurang baik saat ini lebih merupakan siklus pasar daripada perubahan fundamental. Daya tariknya terletak pada sifat desentralisasinya, menawarkan aset yang benar-benar tanpa izin dan tanpa batas bagi mereka yang mencari alternatif terhadap sistem keuangan tradisional. Seiring infrastruktur Bitcoin matang dan adopsi meluas, perannya sebagai lindung nilai terhadap inflasi akan terus tumbuh. Masih ada kasus bullish jangka panjang untuk Bitcoin yang lebih menarik seiring dengan percepatan adopsi institusional.

Pertanyaan: Indikator teknis atau on-chain apa yang harus kita perhatikan untuk memahami kinerja buruk Bitcoin pada kuartal ini?

Tingkat hash dan pertumbuhan dompet adalah indikator kunci yang harus diperhatikan. Meskipun ada fluktuasi harga, fundamental Bitcoin tetap kuat. Tingkat hash yang meningkat menunjukkan kepercayaan yang semakin tinggi terhadap kelangsungan jangka panjangnya, sementara pertumbuhan dompet adalah indikator penting dari adopsi. Platform kami, Defi App, melihat minat yang meningkat pada alat yang memungkinkan pengguna untuk melacak metrik ini dan lebih memahami tren pasar.

Pertanyaan: Melihat ke depan, apakah Anda mengharapkan Bitcoin pulih dari penurunan ini, atau apakah Gold akan terus mendominasi sebagai penyimpan nilai? 

Tidak diragukan lagi, Bitcoin akan pulih. Ini adalah bagian dari aliran alami aset yang matang. Emas akan selalu memiliki tempat sebagai penyimpan nilai, tetapi pasokan tetap Bitcoin dan fitur desentralisasinya membuatnya semakin menarik di era digital. Sementara Emas memiliki tempatnya, potensi Bitcoin untuk penyimpanan nilai jangka panjang akan terus menguat seiring dengan semakin banyaknya pemain institusional yang bergabung.

Ian Balina, CEO di Token Metrics

Pertanyaan: Bagaimana kondisi makroekonomi, seperti suku bunga atau inflasi, mempengaruhi perbedaan saat ini antara Gold dan Bitcoin?

Faktor-faktor makroekonomi seperti suku bunga dan inflasi memainkan peran krusial dalam menentukan arah pasar. Seperti Emas, Bitcoin sering diposisikan sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Namun, dalam kondisi saat ini, kenaikan suku bunga justru menjadi hambatan bagi keduanya. Banyak investor tradisional saat ini masih menganggap Emas sebagai pilihan yang lebih aman, sementara Bitcoin masih dipandang sebagai aset yang sedang berkembang dan belum sepenuhnya mapan. Meski demikian, begitu kejelasan regulasi tercapai, Bitcoin berpotensi merebut kembali perannya sebagai alat lindung nilai dan penyimpan nilai yang kuat di era digital.

Pertanyaan: Apakah peristiwa tertentu (misalnya, persetujuan ETF, masalah penambangan, atau peretasan) berdampak tidak proporsional pada Bitcoin pada kuartal ini?

Ya, peristiwa tertentu telah memberikan dampak besar pada pasar, seperti perjuangan para penambang menghadapi tingginya biaya energi dan tantangan dalam efisiensi operasional. Meskipun kehadiran ETF membawa harapan, dampaknya tidak sekuat yang dibayangkan sebagian orang. Namun, masalah utama tetap terletak pada sentimen pasar yang lemah dan ketakutan terhadap regulasi yang belum jelas. Bitcoin masih menghadapi hambatan dalam hal adopsi institusional, tetapi begitu hambatan teknis dan kekhawatiran regulasi terselesaikan, kita kemungkinan besar akan melihat Bitcoin kembali ke jalur penguatannya.

Pertanyaan: Apa peran perkembangan regulasi atau sentimen pasar dalam perjuangan Bitcoin pada kuartal ini?

Ketidakpastian regulasi memainkan peran besar dalam membentuk dinamika pasar kripto. Setiap kali pemerintah memperkenalkan aturan baru atau mengambil langkah penegakan hukum, hal itu sering memicu kecemasan di kalangan investor. Kurangnya regulasi yang jelas telah menjadi faktor utama di balik performa buruk Bitcoin pada kuartal ini. Namun, jika ke depan kita melihat kerangka regulasi yang lebih jelas dan pro-kripto dari pemerintahan Trump, pasar berpotensi mengalami pemulihan yang kuat. Sentimen memang berperan, tetapi saat ini regulasi adalah hambatan utama yang menahan pergerakan positif.

Cory Klippsten, CEO di Swan Bitcoin

Pertanyaan: Apakah investor mengalihkan modal dari mata uang kripto ke aset safe-haven tradisional seperti Gold, dan jika iya, mengapa?

Benar, tapi mari kita perjelas: sebagian besar modal di ruang kripto memang mengalir ke token sampah dan spekulasi tanpa nilai fundamental yang pernah layak diinvestasikan sejak awal. Dan seperti biasa, ketika musik berhenti, orang-orang berlarian menuju pintu keluar. Sebagian melarikan diri ke Emas. Tapi yang benar-benar paham—yang cerdas—beralih ke Bitcoin. Jika Bitcoin sempat terseret dalam kekacauan proyek kripto penipuan, itu lebih merupakan salah pengkategorian daripada cerminan dari nilai fundamentalnya yang sebenarnya.

Pertanyaan: Bagaimana Anda melihat korelasi—atau kurangnya korelasi—antara Bitcoin dan Gold berkembang dalam beberapa bulan mendatang?

Dalam jangka pendek, korelasi didorong oleh pemain yang sama yang merotasi portofolio berdasarkan berita utama. Dalam jangka panjang, Bitcoin berada di jalurnya sendiri. Seiring dengan menurunnya kepercayaan terhadap pemerintah, bank sentral, dan mata uang fiat, Bitcoin akan muncul sebagai satu-satunya alternatif logis. Emas adalah solusi analog. Bitcoin adalah masa depan digital.

Pertanyaan: Apakah kesuksesan Emas baru-baru ini menandakan tren yang lebih luas dari investor yang lebih memilih aset nyata dibandingkan yang spekulatif seperti Bitcoin?

Penggambaran seperti itu keliru. Bitcoin bukan aset spekulatif—melainkan sering disalahpahami. Yang bersifat spekulatif adalah koin meme dan proyek kripto yang didorong oleh modal ventura. Bitcoin, sebaliknya, adalah revolusi moneter. Jika para investor mulai sadar akan kelemahan sistem fiat dan mulai beralih ke aset keras, itu adalah langkah awal yang positif. Namun, pada akhirnya, mereka akan melihat bahwa Emas lambat, terpusat, dan rentan. Bitcoin adalah bentuk evolusi berikutnya dalam penyimpanan nilai.

Pertanyaan: Melihat ke depan, apakah Anda mengharapkan Bitcoin pulih dari penurunan ini, atau apakah Emas akan terus mendominasi sebagai penyimpan nilai?

Emas mungkin mendominasi berita utama untuk saat ini, tetapi bukan masa depan. Bitcoin masih berada dalam fase penemuan harga, sementara Emas telah memiliki 5.000 tahun untuk membangun reputasi dan kepercayaan. Bitcoin, dalam waktu hanya 15 tahun, telah mencapai pencapaian luar biasa. Ini bukan sekadar pemulihan—melainkan proses penyesuaian harga dalam siklus jangka panjang. Pada akhirnya, pasar akan menyusul realitas yang sedang terbentuk. Uang cerdas sudah lebih dulu mengambil posisi di sana.

Adam O’Brien, CEO di Bitcoin Well

Pertanyaan: Faktor apa yang berkontribusi pada kinerja buruk Bitcoin pada kuartal ini dibandingkan dengan kenaikan kuat Emas?  

Bitcoin perlahan mulai menemukan tempatnya di dunia aset global. Membandingkannya dengan Emas memang terasa mengesankan—dan agak mengejutkan—mengingat Emas selama ini dikenal sebagai aset safe haven, bahkan bisa dibilang yang paling aman. Sementara aset tradisional juga tengah menghadapi tekanan pada kuartal ini, saya melihat potensi bahwa Bitcoin akan terus bergerak menuju dominasi atas Emas. Namun, perjalanan ini tidak akan terjadi dalam semalam—dibutuhkan waktu dan perkembangan bertahap untuk mencapainya.

Pertanyaan: Bagaimana kondisi makroekonomi, seperti suku bunga atau inflasi, mempengaruhi perbedaan saat ini antara Emas dan Bitcoin?

Di tengah ketidakpastian, orang cenderung berbondong-bondong mencari "keamanan yang dikenal." Saat ini, Bitcoin mungkin masih menjadi bentuk keamanan yang dikenal hanya bagi sebagian kecil orang—namun komunitas itu terus berkembang. Dan jika saya harus memilih antara memegang Emas atau Bitcoin untuk 50 tahun ke depan, saya jelas tidak akan memilih logam berat yang mengkilap itu.

Pertanyaan: Mengingat kinerja Emas yang lebih baik, apakah Bitcoin kehilangan daya tariknya sebagai "emas digital" atau lindung nilai inflasi?

Sama sekali tidak. Bitcoin justru tengah mengukuhkan posisinya sebagai aset yang lebih unggul. Saat ini, aliran dana yang keluar dari aset tradisional seperti saham dan obligasi sebagian besar masih mengarah ke Emas, dengan hanya sebagian kecil mengalir ke Bitcoin. Namun, dalam beberapa tahun ke depan, tren ini diprakirakan akan bergeser—dengan semakin banyak dana yang mengalir ke Bitcoin dan semakin sedikit ke Emas.

---