Tingkatkan Sedikit Inflasi Global – UBS
|Epidemi virus corona (COVID-19) mengubah pasokan dan permintaan dalam ekonomi global. Penutupan pabrik-pabrik China jelas memukul rantai pasokan global. Harga komoditas telah jatuh karena permintaan China telah melemah. Paul Donovan, Kepala Ekonom UBS Global Wealth Management, menganalisis implikasi terhadap inflasi global.
Kutipan Utama
“Teori ekonomi mengatakan bahwa jika pasokan turun, harga akan naik. Tetapi perusahaan dapat memilih untuk menjaga harga stabil. Sebaliknya, perusahaan menunda pengiriman barang ke pelanggan mereka.”
“China adalah produsen barang yang lebih efisien. China adalah konsumen komoditas yang kurang efisien. Pengalihdayaan di masa lalu ke China menurunkan inflasi barang tetapi meningkatkan inflasi komoditas. Efek bersihnya adalah (sedikit) meningkatkan inflasi global."
“Permintaan komoditas China yang lebih rendah cenderung lebih penting daripada keterlambatan pasokan China. Jika ada dampak, virus corona akan menjadi dampak negatif yang sangat kecil untuk tingkat inflasi global. Namun, dorongan harga konsumen lokal yang paling penting di negara maju adalah biaya tenaga kerja lokal."
Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.