fxs_header_sponsor_anchor

Berita

Rupiah Stabil namun Defensif, Pasar Menunggu Keputusan BI Pekan Depan di Tengah Pelemahan Dolar Pasca The Fed

  • Rupiah bertahan di 16.660-16.690 meski Dolar mulai melemah pasca pemangkasan The Fed 25 bp.
  • Level 16.630-16.640 menjadi support utama; peluang penguatan baru terbuka jika DXY lanjut turun dan BI memberi sinyal akomodatif.
  • DXY melemah menuju 98,60-98,70, mencerminkan The Fed yang bergeser ke fokus stabilisasi tenaga kerja.

Rupiah (IDR) bergerak stabil namun tetap defensif pada perdagangan Kamis, dengan USD/IDR bertahan di kisaran 16.660-16.690 pasca pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 bp. Pasangan mata uang ini sempat menyentuh 16.640 sebagai support harian sebelum kembali naik menuju 16.673, menunjukkan bahwa pasar belum sepenuhnya melepas dolar meski tekanan penguatan global mulai mereda. Reaksi yang terbatas ini menggambarkan bahwa pelaku pasar masih menunggu arah kebijakan BI pada 17 Desember sebagai katalis utama berikutnya.

Dari sisi teknis, zona 16.630-16.640 tetap menjadi support penting jangka pendek. Penembusan yang meyakinkan dapat membawa USD/IDR turun menuju 16.580 dan 16.520, dua area yang sebelumnya menjadi pivot penguatan Rupiah. Selama harga bertahan di atas support tersebut, bias cenderung netral-bertahan dengan resistance terdekat di 16.700, lalu 16.750 sebagai barrier psikologis. Peluang penguatan Rupiah akan lebih jelas jika dolar global terus melemah dan BI memberikan sinyal kebijakan yang lebih akomodatif, sehingga pasar dapat keluar dari mode defensif menuju penilaian ulang prospek Rupiah menjelang akhir tahun.

Indeks Dolar AS (DXY) sendiri melanjutkan pelemahannya setelah keputusan The Fed. Indeks ini menunjukkan penurunan konsisten menuju 98,60-98,70 sebelum muncul rebound teknis ringan. Tekanan ini mencerminkan pesan Powell bahwa kenaikan suku bunga tidak lagi berada dalam skenario kebijakan, sementara pelemahan pasar tenaga kerja berlangsung lebih cepat dari prakiraan. Penurunan premi risiko dolar membuat DXY kembali bergerak di bawah tren turun jangka menengah.

The Fed Masuk Fase Pelonggaran Terukur, BI Mendapat Ruang Lebih Jelang Keputusan 17 Desember

Pemangkasan suku bunga 25 bp tersebut menegaskan perubahan keseimbangan dalam kebijakan The Fed: fokus menurunkan inflasi kini harus dibarengi kehati-hatian agar tidak memperburuk penurunan tenaga kerja. Powell menyebut bahwa data payroll kemungkinan overstated sekitar 60 ribu per bulan, sehingga pertumbuhan lapangan kerja inti mungkin telah sedikit negatif. Di sisi inflasi, tarif menjadi pendorong utama inflasi barang; tanpa tarif, inflasi berada di “angka 2 yang rendah”, sementara inflasi jasa terus melunak.

Pernyataan FOMC sejalan dengan narasi tersebut – ekonomi tumbuh moderat, inflasi masih tinggi, dan ketidakpastian tetap besar. The Fed memulai program pembelian cadangan sekitar $40 miliar dan mengakhiri batas operasional pada fasilitas repo semalam. Pemungutan suara 9-3 menunjukkan perbedaan preferensi terkait kecepatan pemangkasan, tetapi tidak ada anggota yang mendukung kenaikan suku bunga.

Ringkasan proyeksi ekonomi (SEP) atau Dot Plot relatif stabil, dengan jalur suku bunga median yang masih mengarah ke pemangkasan bertahap pada 2026-2027. Inflasi 2026 direvisi turun, sementara proyeksi PDB 2026 dinaikkan. Kombinasi ini mengindikasikan bahwa The Fed memasuki fase pelonggaran yang lebih terukur – lingkungan yang pada gilirannya mengurangi tekanan eksternal terhadap Rupiah.

Bagi Bank Indonesia yang akan menetapkan suku bunganya pada 17 Desember, kondisi global ini memberikan fleksibilitas lebih besar tanpa mengorbankan stabilitas Rupiah. Meski demikian, pendekatan BI kemungkinan tetap berhati-hati, sehingga skenario paling realistis adalah mempertahankan BI-Rate sambil memberi sinyal bahwa ruang pelonggaran pada 2025 semakin terbuka seiring meredanya tekanan Dolar dan normalisasi inflasi AS.

Pertanyaan Umum Seputar The Fed

Kebijakan moneter di AS dibentuk oleh Federal Reserve (The Fed). The Fed memiliki dua mandat: mencapai stabilitas harga dan mendorong lapangan kerja penuh. Alat utamanya untuk mencapai tujuan ini adalah dengan menyesuaikan suku bunga. Ketika harga naik terlalu cepat dan inflasi berada di atas target The Fed sebesar 2%, Bank sentral ini menaikkan suku bunga, meningkatkan biaya pinjaman di seluruh perekonomian. Hal ini menghasilkan Dolar AS (USD) yang lebih kuat karena menjadikan AS tempat yang lebih menarik bagi para investor internasional untuk menyimpan uang mereka. Ketika inflasi turun di bawah 2% atau Tingkat Pengangguran terlalu tinggi, The Fed dapat menurunkan suku bunga untuk mendorong pinjaman, yang membebani Greenback.

Federal Reserve (The Fed) mengadakan delapan pertemuan kebijakan setahun, di mana Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) menilai kondisi ekonomi dan membuat keputusan kebijakan moneter. FOMC dihadiri oleh dua belas pejabat The Fed – tujuh anggota Dewan Gubernur, presiden Federal Reserve Bank of New York, dan empat dari sebelas presiden Reserve Bank regional yang tersisa, yang menjabat selama satu tahun secara bergilir.

Dalam situasi ekstrem, Federal Reserve dapat menggunakan kebijakan yang disebut Pelonggaran Kuantitatif (QE). QE adalah proses yang dilakukan The Fed untuk meningkatkan aliran kredit secara substansial dalam sistem keuangan yang macet. Ini adalah langkah kebijakan non-standar yang digunakan selama krisis atau ketika inflasi sangat rendah. Ini adalah senjata pilihan The Fed selama Krisis Keuangan Besar pada tahun 2008. Hal ini melibatkan The Fed yang mencetak lebih banyak Dolar dan menggunakannya untuk membeli obligasi berperingkat tinggi dari lembaga keuangan. QE biasanya melemahkan Dolar AS.

Pengetatan kuantitatif (QT) adalah proses kebalikan dari QE, di mana Federal Reserve berhenti membeli obligasi dari lembaga keuangan dan tidak menginvestasikan kembali pokok dari obligasi yang dimilikinya yang jatuh tempo, untuk membeli obligasi baru. Hal ini biasanya berdampak positif terhadap nilai Dolar AS.

Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.


KONTEN TERKAIT

Memuat ...



Hak cipta ©2025 FOREXSTREET S.L., dilindungi undang-undang.