Pratinjau Reserve Bank of New Zealand: Perkiraan Delapan Bank Besar

Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) dijadwalkan mengumumkan Pernyataan Kebijakan Moneternya pada Rabu pukul 01:00 GMT (08:00 WIB) sementara Gubernur Adrian Orr's Orr akan mengadakan konferensi pers pada pukul 02:00 GMT (09:00 WIB). Semakin mendekati waktu rilis, berikut adalah perkiraan para ekonom dan peneliti dari delapan bank besar terkait pertemuan bank sentral mendatang. RBNZ terlihat mempertahankan Official Cash Rate (OCR) di rekor terendah 0,25% selama enam bulan berturut-turut di bulan Februari.

Menuju keputusan RBNZ, NZD/USD naik lebih tinggi pada gelombang reflasi global, di tengah meningkatnya ekspektasi inflasi, yang telah memicu supercycle komoditas baru.

Westpac

“Kami memperkirakan komentar RBNZ akan memberikan catatan yang lebih konstruktif pada perekonomian. Meskipun demikian, kami memperkirakan RBNZ akan membiarkan pengaturan kebijakan moneternya tidak berubah. Kami memperkirakan RBNZ akan mempertahankan OCR di 0,25%, batas program Pembelian Aset Skala Besar/Large Scale Asset Purchase (LSAP) akan tetap di $100 M untuk saat ini, dan Funding for Lending Program (FLP) akan tetap berlaku. Kami memperkirakan pesan utama RBNZ adalah niatnya untuk menjaga kebijakan moneter sangat stimulatif untuk jangka waktu yang lama, bahkan jika inflasi melonjak lebih tinggi dalam waktu dekat. Namun, RBNZ mungkin tidak banyak bicara tentang risiko-risiko negatif yang membayangi, dan mungkin tidak akan secara aktif mempromosikan kemungkinan penurunan OCR lebih lanjut, seperti yang terjadi pada sebagian besar tahun lalu.”

ANZ

“Dengan gambaran ekonomi jauh lebih cerah daripada di bulan November, RBNZ akan merevisi perkiraannya terhadap PDB, lapangan kerja dan inflasi. Karena itu, kami memperkirakan RBNZ akan memberi sinyal bahwa penghapusan stimulus kebijakan masih jauh. Kita mungkin melihat tambahan forward guidance lebih lanjut, menekankan bahwa prospek kebijakan sangat bergantung pada perkembangan dan bahwa kenaikan OCR masih sangat lama, bahkan berpotensi menetapkan tanggal (sangat bersyarat) (paling awal 2023). Kami memperkirakan jangka waktu program LSAP dapat diperpanjang hingga akhir tahun 2022, sejalan dengan penerbitan obligasi yang lebih rendah dan kebijakan yang masih bersifat stimulatif untuk beberapa waktu. Mengekspresikan program LSAP dalam hal kecepatan pembelian (bukan batas $100 M) akan memberikan kejelasan yang diperlukan pasar, dan akhirnya akan membantu dalam mengkomunikasikan tapering. Perubahan komunikasi bisa terjadi paling cepat minggu depan. Pasar telah bergerak jauh sejak November, dengan peluang kecil perkiran kenaikan OCR dalam dua tahun ke depan."

Capital Economics

“Data ekonomi sejak pertemuan terakhir Bank telah menunjukkan pemulihan ekonomi Selandia Baru dengan kecepatan yang luar biasa. Oleh karena itu, kasus untuk stimulus moneter lebih lanjut lemah. Karena itu, kami memperkirakan Bank tidak akan mengubah pengaturan kebijakan. Karena ekonomi terus pulih, kami memperkirakan Bank akan mengakhiri pembelian aset pada pertengahan tahun ini dan menaikkan suku bunga pada tahun 2022."

ING

“Aktivitas di Selandia Baru secara praktis di atas level-level pra-pandemi dan inflasi (di 1,4%) lebih dekat dengan titik tengah target bank sentral (2%) daripada di Australia (0,9% vs target 2,5%). Kami pikir RBNZ harus mengakui perbaikan seperti itu dalam prospek, tetapi Gubernur Orr kemungkinan akan mempertahankan sikap sangat berhati-hati – yaitu membuka kemungkinan pelonggaran lebih lanjut – agar tidak terdengar terlalu hawkish. Namun, nada yang lebih optimis pada prospek dapat mendorong pasar untuk mulai mengurangi beberapa taruhan tapering di akhir tahun (RBNZ telah mulai mengurangi ukuran pembelian obligasi mingguan), dan NZD mungkin lebih kuat dari pertemuan tersebut.”

TDS

“Memperkirakan RBNZ akan mempertahankan semua pengaturan kebijakan tidak berubah – OCR di 0,25%, LSAP di NZD100 M jatuh tempo pada Juni 22 dengan operasional FLP. Bank menaikkan perkiraan PDB, TWI dan inflasi dan profil u/e lebih rendah kemungkinan besar terjadi. RBNZ kemungkinan akan mengakui pemulihan sedang berlangsung tetapi tidak merata dan risiko-risiko negatif tetap ada meskipun tidak terlalu mendesak daripada sebelumnya. Kami memperkirakan Bank menyoroti kenaikan OCR tidak ada di radarnya. Bank bisa menandakannya dengan menekankan perlunya data secara konsisten melacak di atas kemampuannya, mengurangi penyesalan dengan overshoot atau bisa memperpanjang tanggal jatuh tempo LSAP (mendorong prospek kenaikan OCR di masa depan). Bank sudah dalam mode tapering. Kami memperkirakan pembelian obligasi mingguan RBNZ akan berlanjut di ~NZD575juta-600juta per minggu hingga kuartal kedua 21 dan pembelian obligasi akan semakin melambat setelah itu."

Standard Chartered

“Kami memperkirakan RBNZ akan mempertahankan official cash rate tidak berubah di 0,25% dan tidak melihat pengumuman pelonggaran baru. Meskipun data baru-baru ini lebih baik dari perkiraan dan ekspektasi inflasi meningkat, kami tidak memperkirakan RBNZ menjadi hawkish pada pertemuan ini; kemungkinan akan mempertahankan sikap akomodatifnya."

BBH

“Kami menduga RBNZ mungkin menahan dengan dovish kali ini. Sejak pertemuan terakhir, kurva telah sangat curam, dengan yield 20-tahun naik lebih dari 100 bp, sementara NZD telah naik 7% terhadap USD, kedua setelah AUD selama waktu itu. Ketika data ekonomi telah muncul dengan kuat, perkembangan ini merupakan hambatan serius bagi perekonomian dan kami tidak berpikir RBNZ siap terhadap reaksi ini. Karena itu, kami memperkirakan beberapa dorongan dovish dari bank minggu ini."