Berita

Pound Sterling Turun saat Dolar AS Rebound Akibat Panasnya Inflasi PCE Inti AS

  • Pound Sterling berada di bawah tekanan saat Dolar AS rebound karena data Indeks Harga PCE inti AS yang panas
  • Inflasi tahunan AS tumbuh lebih tinggi yaitu 2,7% dibandingkan konsensus 2,6%.
  • Spekulasi kuat terhadap penurunan suku bunga BoE membebani Pound Sterling.

Pound Sterling (GBP) menghadapi tekanan jual di dekat 1,2500 terhadap Dolar AS (USD) di awal sesi Amerika Jumat ini. Pasangan GBP/USD turun karena kuatnya ekspektasi bahwa Bank of England (BoE) akan mulai menurunkan suku bunga mulai pertemuan bulan Juni. Para pengambil kebijakan BoE melihat inflasi akan turun tajam dalam beberapa bulan mendatang namun masih menahan diri dari memberikan kerangka waktu yang konkrit untuk penurunan suku bunga. Dalam konferensi pers setelah pertemuan kebijakan moneter terakhir, Gubernur BoE Andrew Bailey mengatakan ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga sebanyak dua atau tiga kali pada tahun ini bukanlah hal yang “tidak masuk akal”.

Sementara itu, prospek perekonomian Inggris membaik meski Bank of England (BoE) mempertahankan suku bunga lebih tinggi. Laporan IMP pendahuluan dari S&P Global/CIPS untuk bulan April, yang dirilis pada hari Selasa, menunjukkan bahwa aktivitas di sektor jasa tetap kuat, mendorong aktivitas secara keseluruhan lebih tinggi meskipun IMP Manufaktur tertinggal. Data tersebut juga menunjukkan bahwa arus masuk bisnis baru di sektor jasa tetap kuat.

Permintaan yang lebih tinggi terhadap jasa cenderung meningkatkan lapangan kerja dan upah di sektor ini, sehingga berkontribusi terhadap tekanan inflasi. Ini dapat menghambat kemajuan dalam pelonggaran inflasi ke tingkat yang diinginkan 2%. Selain itu, para pembuat kebijakan BoE masih khawatir terhadap tingginya inflasi jasa. Saat ini, inflasi jasa tahunan Inggris di 6%, lebih tinggi dari yang diperlukan agar dapat konsisten menurunkan inflasi ke target 2%.

Intisari Penggerak Pasar Harian: Pound Sterling Turun karena Dolar AS Rebound

  • Pound Sterling kesulitan mempertahankan kekuatannya dekat tertinggi sepuluh hari di sekitar level psikologis 1,2500 terhadap Dolar AS. Dolar AS rebound karena data Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi/Personal Consumption Expenditures (PCE) inti AS untuk bulan Maret tetap lebih baik dari prakiraan.
  • Pada basis tahunan, inflasi tumbuh lebih tinggi yaitu 2,7% dibandingkan estimasi 2,6% namun masih lebih rendah dibandingkan sebelumnya 2,6%. Pada basis bulanan, data inflasi terus naik 0,3%.
  • Data inflasi yang persisten dapat memungkinkan The Fed mempertahankan retorikanya yang hawkish. Para pengambil kebijakan The Fed telah menegaskan kembali bahwa penurunan suku bunga hanya tepat dilakukan jika mereka yakin inflasi akan kembali ke target 2% secara berkelanjutan.
  • Setelah data inflasi, para investor akan fokus pada keputusan kebijakan moneter The Fed, yang akan diumumkan pada hari Rabu. The Fed diprakirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah di kisaran 5,25%-5,50%. Para investor akan sangat fokus pada panduan suku bunga The Fed.
  • Pada hari Kamis, Dolar AS berada di bawah tekanan setelah pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) pendahuluan Amerika Serikat kuartal pertama ternyata lebih lemah dari prakiraan.
  • Biro Analisis Ekonomi AS melaporkan pada hari Kamis bahwa perekonomian tumbuh lebih lambat di 1,6% pada kuartal pertama, di bawah ekspektasi 2,5% dan sebelumnya 3,4%. Meskipun data tersebut meleset, para pedagang tetap mempertahankan spekulasi kuat bahwa Federal Reserve akan mulai menurunkan suku bunga mulai bulan September atau pada kuartal keempat karena Indeks Harga PDB naik secara signifikan. Pengukur inflasi naik ke 3,1% dari sebelumnya 1,7%.

Analisis Teknis: Pound Sterling Menghadapi Resistance di Dekat 1,2500

Pound Sterling diperdagangkan dekat tertinggi Kamis di sekitar 1,2500 terhadap Dolar AS. Pasangan GBP/USD kesulitan untuk melanjutkan kenaikan di atas Exponential Moving Average (EMA) 20-hari, yang berada di sekitar 1,2510.

Relative Strength Index (RSI) 14-periode rebound di atas 40,00, mengindikasikan momentum bearish mungkin telah berakhir untuk saat ini. Namun, bias bearish jangka panjang masih tetap ada.

Pergerakan berkelanjutan di atas resistance psikologis 1,2500 akan mendorong pasangan mata uang ini menuju EMA 200-hari, yang berada di sekitar 1,2550. Di sisi lain, penurunan di bawah terendah Rabu di sekitar 1,2430 akan mengekspos GBP/USD ke terendah lima bulan di sekitar 1,2300.

Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.


KONTEN TERKAIT

Memuat ...



Copyright ©2024 FOREXSTREET S.L., Hak cipta dilindungi undang-undang.