WTI Bertahan di Bawah $70,00 di Tengah Kekhawatiran terhadap Permintaan


  • Harga WTI bertahan stabil di dekat $69,75 di awal sesi Asia hari Jumat.
  • Berlanjutnya permintaan yang lemah di Tiongkok menyeret harga WTI lebih rendah.
  • Penundaan peningkatan pasokan OPEC+ dan laporan yang menggembirakan dari persediaan minyak mentah mingguan AS dapat membatasi penurunan WTI.

West Texas Intermediate (WTI), patokan minyak mentah AS, diperdagangkan di sekitar $69,75 pada hari Jumat. Harga WTI turun ke level terendah baru 2024 di tengah kekhawatiran terhadap permintaan di AS dan Tiongkok. Namun, penundaan kenaikan produksi minyak OPEC+ dan peningkatan penarikan persediaan minyak mentah yang besar dapat membantu membatasi kerugian WTI.

Kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi dan permintaan minyak Tiongkok melemahkan harga WTI karena Tiongkok adalah importir minyak mentah terbesar di dunia. IMP Manufaktur NBS Tiongkok yang lebih lemah dari prakiraan yang dirilis pada akhir pekan dan IMP Manufaktur Caixin yang lebih lemah pada hari Rabu berkontribusi pada penurunan WTI.

Namun, sisi negatif dari emas hitam mungkin terbatas karena berita positif dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) dan kenaikan penarikan persediaan minyak mentah dalam jumlah besar.

OPEC+ telah sepakat untuk menunda rencana kenaikan produksi untuk bulan Oktober dan November, demikian dikutip dari Reuters pada hari Kamis. ''Produksi Libya diprakirakan akan kembali meningkat setelah penyelesaian perselisihan di negara tersebut, yang juga membebani harga minyak mentah. Namun, keputusan OPEC+ dapat mendukung harga minyak mentah pada level yang lebih rendah. Indeks dolar juga jatuh di tengah penguatan Yen Jepang dan dapat mendukung harga minyak mentah di level yang lebih rendah,'' kata Rahul Kalantri, VP Commodities, Mehta Equities Ltd.

Persediaan minyak mentah AS turun lebih dari yang diprakirakan minggu lalu. Menurut US Energy Information Administration (EIA), stok minyak mentah di Amerika Serikat untuk minggu yang berakhir pada 30 Agustus turun 6,873 juta barel, dibandingkan dengan penurunan 0,846 juta barel pada minggu sebelumnya. Konsensus pasar memprakirakan bahwa stok akan turun hanya sebesar 0,9 juta barel.

Bagikan: Pasokan berita

Informasi mengenai halaman-halaman ini berisi pernyataan berwawasan untuk masa mendatang yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual sekuritas. Anda harus melakukan riset secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, galat, atau salah saji material. Juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Forex melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, dan juga tekanan emosional. Semua risiko, kerugian dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian total pokok, merupakan tanggung jawab Anda.

Ikuti kami di Telegram

Dapatkan pembaruan semua berita

Gabung Telegram

Berita Terkini


Berita Terkini

Pilihan Editor

Dolar Australia Menguat meskipun Data Inflasi Tiongkok Melemah

Dolar Australia Menguat meskipun Data Inflasi Tiongkok Melemah

Dolar Australia (AUD) memulihkan pelemahannya terhadap Dolar AS (USD) karena sentimen hawkish yang mengelilingi Reserve Bank of Australia (RBA). Gubernur RBA Michele Bullock menyatakan minggu lalu bahwa masih terlalu dini untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga. Dewan tidak mengantisipasi untuk dapat menurunkan suku bunga dalam waktu dekat.

Berita AUD/USD Lainnya
USD/JPY Naik Mendekati 143,00 Menyusul Data PDB Jepang yang Lebih Rendah dari Prakiraan

USD/JPY Naik Mendekati 143,00 Menyusul Data PDB Jepang yang Lebih Rendah dari Prakiraan

USD/JPY menghentikan penurunan beruntun yang telah berlangsung selama empat hari, diperdagangkan di sekitar 142,90 selama sesi Asia pada hari Senin. Pemulihan pasangan mata uang USD/JPY sebagian disebabkan oleh data Produk Domestik Bruto (PDB) Jepang yang lebih rendah dari prakiraan.

Berita USD/JPY Lainnya
Minggu depan: Inflasi IHK AS dan Keputusan Suku Bunga ECB Menjadi Fokus

Minggu depan: Inflasi IHK AS dan Keputusan Suku Bunga ECB Menjadi Fokus

Minggu penuh pertama di bulan September diakhiri dengan rilisnya Laporan Situasi Ketenagakerjaan AS untuk bulan Agustus. Data non-farm payrolls mengungkapkan bahwa ekonomi AS menambahkan 142.000 pekerjaan, naik dari angka bulan Juli sebesar 114.000, meskipun lebih lemah dari estimasi median pasar sebesar 160.000 (Reuters). 

Analisa Lainnya
Deteksi level utama dengan Indikator Pertemuan Teknikal

Deteksi level utama dengan Indikator Pertemuan Teknikal

Tingkatkan titik entri dan exit Anda juga dengan Indikator Pertemuan Teknikal. Alat ini mendeteksi pertemuan beberapa indikator teknis seperti moving average, Fibonacci atau Pivot Points dan menyoroti indikator tesebut untuk digunakan sebagai dasar berbagai strategi.

Indikator Pertemuan Teknikal
Ikuti pasar dengan Grafik Interaktif FXStreet

Ikuti pasar dengan Grafik Interaktif FXStreet

Jadilah trader yang cerdas dan gunakan grafik interaktif kami yang memiliki lebih dari 1500 aset, suku bunga antar bank, dan data historis yang luas. Ini merupakan alat profesional online wajib yang menawarkan Anda platform waktu riil yang dapat disesuaikan dan gratis.

Informasi Lebih Lanjut

MATA UANG UTAMA

INDIKATOR EKONOMI

ANALISA