USD/IDR Terkoreksi Usai Penangguhan Tarif Trump, Rupiah Indonesia Pulih ke 16.374


  • USD/IDR mengalami koreksi ke 16.374 setelah menyentuh tertinggi tahun ini di 16.519.
  • Tingkat Inflasi Indonesia bulan Januari lebih rendah di 0,76% (YoY), data bulanan deflasi ke 0,76%.
  • IMP AS bulan Januari naik ke 50,9, PCE AS bulan Desember meningkat ke 0,3% (MoM).

Rupiah Indonesia (IDR) pulih ke 16.374 melawan Dolar AS (USD) di perdagangan sesi Asia pada hari Selasa. Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai Dolar AS terhadap enam mata uang utama, stabil di sekitar 108,70 pada saat berita ini ditulis setelah merosot dan ditutup di 107,33 pada sesi sebelumnya.

Pada hari Senin, S&P Global melaporkan IMP Manufaktur Indonesia untuk bulan Januari berada di 51,9 sedikit lebih tinggi dari angka bulan sebelumnya 51,2. Paul Smith, Direktur Ekonomi S&P Global Market Intelligence, mengatakan  “Sektor manufaktur Indonesia mencatat ekspansi yang cepat pada bulan Januari, yang didorong oleh peningkatan produksi yang signifikan. Kemudian menambahkan “Optimis terhadap masa mendatang, dengan produksi diharapkan naik didukung oleh perbaikan permintaan pasar sepanjang tahun, namun, perusahaan masih berhati-hati dalam membebankan kenaikan biaya kepada pelanggan. Data terbaru menunjukkan bahwa kenaikan biaya produksi pada bulan ini relatif terbatas.” 

Sementara itu di hari yang sama, Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, menunjukkan bahwa Tingkat Inflasi Indonesia untuk bulan Januari terlihat di 0,76% (YoY), lebih rendah dari tingkat sebelumnya 1,57% dan estimasi 1,88%. Data bulan-ke-bulan mengalami deflasi ke 0,76%, lebih lemah dari 0,44% angka sebelumnya, dan estimasi 0,32%. Data inflasi inti tahun-ke-tahun tercatat di 2,36%, lebih tinggi dari sebelumnya 2,.26% dan prakiraan 2,30%.

Di Amerika Serikat (AS), data terbaru dari Institute for Supply Management (ISM) Amerika Serikat menunjukkan bahwa Indeks Indeks Manajer Pembelian (IMP) AS meningkat menjadi 50,9 pada bulan Januari, naik dari 49,3 pada bulan Desember. Hasil ini melampaui ekspektasi pasar yang sebesar 49,8.

Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (PCE) AS, yang merupakan pengukur inflasi pilihan The Fed, naik ke 0,3% MoM pada bulan Desember, naik dari 0,1% pada bulan November. Secara tahunan, inflasi PCE meningkat ke 2,6% dari sebelumnya 2,4%, sementara PCE inti, yang tidak termasuk makanan dan energi, tetap stabil di 2,8% YoY selama tiga bulan berturut-turut.

Ketua Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, menegaskan dalam konferensi pers pasca pertemuan bahwa bank sentral memerlukan bukti nyata tentang penurunan inflasi atau melemahnya pasar tenaga kerja sebelum mempertimbangkan perubahan kebijakan moneter lebih lanjut.

Pada hari Senin malam, Dolar AS (USD) melemah setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan keputusannya untuk menangguhkan rencana pengenaan tarif pada Meksiko dan Kanada. Pengumuman ini dibuat oleh Trump pada Senin malam. Meskipun demikian, volatilitas pasar masih menjadi perhatian utama karena para investor terus memantau perkembangan negosiasi tarif yang sedang berlangsung antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Pelemahan Greenback tersebut telah menyeret turun pasangan mata uang USD/IDR, sehingga Rupiah Indonesia berkesempatan untuk pulih setelah sempat mencapai tertinggi tahun ini pada perdagangan kemarin di 16.519.

Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra memprakirakan nilai tukar Rupiah Indonesia untuk hari ini kemungkinan akan berada di kisaran Rp16.480-Rp16.380.
 

Bagikan: Pasokan berita

Informasi mengenai halaman-halaman ini berisi pernyataan berwawasan untuk masa mendatang yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual sekuritas. Anda harus melakukan riset secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, galat, atau salah saji material. Juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Forex melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, dan juga tekanan emosional. Semua risiko, kerugian dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian total pokok, merupakan tanggung jawab Anda.

Ikuti kami di Telegram

Dapatkan pembaruan semua berita

Gabung Telegram

Berita Terkini


Berita Terkini

Pilihan Editor

Prakiraan Harga AUD/USD: Mengunjungi Kembali Level Tertinggi Dua Bulan di Dekat 0,6620

Prakiraan Harga AUD/USD: Mengunjungi Kembali Level Tertinggi Dua Bulan di Dekat 0,6620

AUD/USD naik mendekati 0,6620 karena kinerja Dolar Australia yang terus unggul. Gubernur RBA Bullock mempertahankan opsi pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut. Para investor tampaknya yakin bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga pekan depan.

Yen Jepang Mencatat Level Tertinggi Baru Tiga Pekan versus Dolar AS; Tampaknya Siap Menguat Lebih Lanjut

Yen Jepang Mencatat Level Tertinggi Baru Tiga Pekan versus Dolar AS; Tampaknya Siap Menguat Lebih Lanjut

Yen Jepang mempertahankan bias bullish saat taruhan kenaikan suku bunga BoJ mengimbangi data Belanja Rumah Tangga yang mengecewakan. Ekspektasi dovish The Fed gagal membantu USD dalam menarik para pembeli dan membatasi kenaikan pasangan mata uang USD/JPY. Para pedagang sangat menanti Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (PCE) AS untuk mendapatkan petunjuk pemangkasan suku bunga The Fed dan dorongan arah baru.

Emas: Momentum Bullish Memudar Meskipun Kelemahan USD Secara Umum

Emas: Momentum Bullish Memudar Meskipun Kelemahan USD Secara Umum

Setelah naik lebih dari 3,5% pada minggu sebelumnya, Emas telah memasuki fase konsolidasi dan berfluktuasi di sekitar $4.200. Keputusan suku bunga Federal Reserve dan Ringkasan Proyeksi Ekonomi yang direvisi, juga dikenal sebagai dot plot, dapat memicu pergerakan arah berikutnya di XAU/USD.

Minggu Depan: Penurunan Suku Bunga atau Kejutan Pasar? The Fed Memutuskan

Minggu Depan: Penurunan Suku Bunga atau Kejutan Pasar? The Fed Memutuskan

Penurunan suku bunga The Fed diprakirakan secara luas; dot plot dan retorika keseluruhan pertemuan juga penting. Selera risiko didukung oleh ekspektasi penurunan suku bunga The Fed; kripto menunjukkan tanda-tanda kehidupan. RBA, BoC, dan SNB juga akan bertemu; kemungkinan kejutan relatif rendah. Kelemahan dolar dapat bertahan; baik Dolar Australia maupun Yen berada dalam posisi terbaik untuk mendapatkan keuntungan lebih lanjut. Emas dan minyak memperhatikan perkembangan Ukraina-Rusia; kesepakatan damai tetap sulit dicapai.

Berikut adalah yang perlu Anda ketahui pada hari Jumat, 5 Desember:

Berikut adalah yang perlu Anda ketahui pada hari Jumat, 5 Desember:

Pada paruh kedua hari ini, BEA AS akan mempublikasikan data Indeks Harga PCE untuk bulan September, pengukur inflasi yang disukai Fed. Di sesi Amerika nanti, para investor akan mencermati laporan Indeks Sentimen Konsumen UoM untuk bulan Desember.

MATA UANG UTAMA

INDIKATOR EKONOMI

ANALISA