- Sentimen pasar tetap tidak menentu karena para pengambil kebijakan AS berusaha keras untuk menghasilkan kesepakatan perpanjangan batas utang.
- Lembaga-lembaga pemeringkat papan atas menyampaikan tantangan terhadap status peringkat AS terkait drama gagal bayar.
- Kontrak Berjangka S&P500 menggambarkan kenaikan korektif dari level terendah dalam dua minggu, imbal hasil mendekati level tertinggi sejak Maret.
- Banyak data AS yang akan dirilis, namun sejumlah katalis risiko adalah kunci untuk petunjuk arah yang jelas.
Sentimen pasar tetap lesu, sebagian besar suram, meskipun ada peningkatan terbaru dalam Kontrak Berjangka S&P500 karena kekhawatiran akan gagal bayar AS memicu imbal hasil obligasi pemerintah pada Kamis pagi. Yang juga menantang profil risiko adalah komentar-komentar yang beragam dari para pejabat Federal Reserve (The Fed) dan perincian yang tidak jelas dari Notulen FOMC.
Meskipun demikian, Kontrak Berjangka S&P500 menghentikan tren turun selama dua hari dengan menggambarkan pemantulan korektif dari level terendah dua minggu ke 4.138 pada saat berita ini dirilis, naik seebsar 0,35% dalam perdagangan harian. Di sisi lain, imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun dan 2 tahun tetap menguat di level tertinggi sejak pertengahan Maret, di sekitar 3,75% dan 4,40% saat laporan ini ditulis.
Perlu dicatat bahwa Indeks Dolar AS (DXY) naik ke level tertinggi baru dalam tujuh minggu terakhir, ke 104.00, sedangkan harga Emas dan minyak mentah WTI masih tertekan di sekitar $1.975 dan $74.00 pada saat laporan ini ditulis.
Dengan ketidakmampuan para pengambil kebijakan AS untuk memberikan kesepakatan perpanjangan plafon utang dan libur panjang DPR di akhir pekan, kekhawatiran akan gagal bayar AS mendorong lembaga-lembaga pemeringkat global seperti Fitch dan Moody's untuk menjadi lebih berhati-hati mengenai status peringkat kredit AS. Pada hari Rabu, Moody's memperingatkan terhadap perubahan prospek AS sementara Fitch menempatkan AAA untuk AS pada status Negatif Rating Watch.
Di tempat lain, Presiden The Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan, "Kami berada di awal bagian yang sulit dalam menjinakkan inflasi." Senada dengan itu, Gubernur Federal Reserve Christopher Waller menyebutkan bahwa ia tidak mendukung penghentian kenaikan suku bunga kecuali jika ada bukti yang jelas bahwa inflasi bergerak turun ke arah target 2%. Namun, Risalah Rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) terbaru menunjukkan bahwa para pengambil kebijakan berbeda pendapat karena beberapa menyarankan kenaikan suku bunga yang tepat sementara yang lain menganjurkan untuk melakukan perubahan kebijakan.
Perlu dicatat bahwa kurangnya sejumlah data/acara penting di sesi Asia dan sentimen yang berhati-hati menjelang sejumlah data tingkat menengah dari AS dan Jerman membuat para pedagang tetap waspada meskipun ada pemulihan terbaru di bursa saham AS. Meskipun demikian, pembacaan kedua dari PDB Kuartal 1 AS dan Jerman akan bergabung dengan Klaim Tunjangan Pengangguran mingguan AS, Indeks Aktivitas Nasional The Fed Chicago dan Penjualan Rumah yang Tertunda untuk menghiasi kalender ekonomi. Namun, perhatian utama akan tertuju pada diskusi plafon utang AS.
Baca juga: Forex Hari Ini: Dolar Semakin Menguat, Kiwi Jatuh
Informasi mengenai halaman-halaman ini berisi pernyataan berwawasan untuk masa mendatang yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual sekuritas. Anda harus melakukan riset secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, galat, atau salah saji material. Juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Forex melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, dan juga tekanan emosional. Semua risiko, kerugian dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian total pokok, merupakan tanggung jawab Anda.
Berita Terkini
Pilihan Editor
EUR/USD Turun Setelah Penjualan Ritel Jerman Mengecewakan
EUR/USD sell-off pada hari Kamis, menguji kembali support utama di 1,0800, setelah rilis data Penjualan Ritel Jerman yang di bawah standar meningkatkan kekhawatiran lebih lanjut terhadap kesehatan ekonomi terbesar Eropa, sehingga membebani Euro (EUR).
Harga Emas Mencatatkan Tertinggi Baru Sepanjang Masa Jelang Inflasi PCE Inti AS
Harga emas (XAU/USD) rally di atas $2.220 di sesi Eropa hari Kamis. Logam mulia ini menunjukkan pijakan yang kuat menjelang data Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditure/PCE) inti Amerika Serikat untuk bulan Februari, yang akan dipublikasikan pada hari Jumat.
Prakiraan EUR/USD: Dolar AS yang Lebih Kuat Menunjukkan Posisi Lower Low ke Depan
Dolar AS mendapatkan momentum di pertengahan sesi Eropa, mendorong EUR/USD ke level terendah satu bulan di 1,0774. Penurunan dipercepat setelah Jerman melaporkan Penjualan Ritel turun 2,7% YoY pada bulan Februari, jauh lebih buruk dari penurunan 0,8% yang diantisipasi.
Deteksi level utama dengan Indikator Pertemuan Teknikal
Tingkatkan titik entri dan exit Anda juga dengan Indikator Pertemuan Teknikal. Alat ini mendeteksi pertemuan beberapa indikator teknis seperti moving average, Fibonacci atau Pivot Points dan menyoroti indikator tesebut untuk digunakan sebagai dasar berbagai strategi.
Ikuti pasar dengan Grafik Interaktif FXStreet
Jadilah trader yang cerdas dan gunakan grafik interaktif kami yang memiliki lebih dari 1500 aset, suku bunga antar bank, dan data historis yang luas. Ini merupakan alat profesional online wajib yang menawarkan Anda platform waktu riil yang dapat disesuaikan dan gratis.