Rupiah Terus Tekan Dolar AS Hingga ke 15.373, Pedagang dengan Cemas Tunggu NFP AS


  • Kurs Dolar AS terus tergerus lebih rendah melawan Rupiah Indonesia yang telah mencapai 15.373 sejauh ini.
  • Cadangan Devisa Indonesia bulan Agustus mencatatkan penguatan ke USD150,2 miliar.
  • NFP AS yang akan dirilis malam ini, diharapkan menghasilkan jumlah sebesar 160.000.

Rupiah Indonesia (IDR) terus menekan Dolar AS ke sisi bawah. Pasangan mata uang USD/IDR kini tengah melayang di atas level support historis di 15.365/60, setelah sempat menyentuhnya pada perdagangan kemarin. Pada saat berita ini ditulis pasangan mata uang tersebut diperdagangkan melemah di 15.373.

Rupiah menguat karena peluang penurunan suku bunga The Fed di bulan September telah meningkat karena pasar ketenagakerjaan AS dinilai melemah seperti yang terlihat dalam laporan ADP dan PHK Challenger yang dirilis di sesi perdagangan Amerika semalam.

Para pembeli mata uang Garuda akan menunggu dorongan lebih lanjut dari data NFP AS untuk dapat melanjutkan penguatan mata uang ini di bawah level 15.365 melawan Dolar AS, yang kemudian berpotensi menyeretnya menuju 15.200.

Bank Indonesia (BI) telah merilis data Cadangan Devisa Indonesia bulan Agustus hari ini, yang menunjukkan peningkatan ke USD150,2 miliar, di atas jumlah bulan Juli di USD145,4 miliar. Kenaikan ini dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa, penerimaan devisa migas, serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah. Hal ini telah mendorong apresiasi Rupiah dan membuat kursnya stabil.

Dolar AS turun lebih jauh semalam, dengan Indeks Dolar AS (DXY) – yang mengukur USD terhadap sekelompok mata uang utama lainnya – meluncur menuju level acuan 101. Pelemahan ini terjadi setelah rilis laporan ADP menunjukkan bahwa sektor swasta hanya menambahkan 99.000 lapangan pekerjaan pada bulan Agustus, jauh di bawah jumlah yang diproyeksikan di 145.000 dan di bawah jumlah sebelumnya yang sebesar 111.000.

Sebelum rilis laporan ADP tersebut, laporan PHK Challenger menunjukkan bahwa PHK di AS pada bulan Agustus melonjak ke 75.891, yang merupakan jumlah bulanan tertinggi dalam lima belas tahun terakhir, sementara perekrutan mencapai titik terendah dalam sejarah. Selain itu, Klaim Tunjangan Pengangguran Awal pada minggu yang berakhir tanggal 30 Agustus mencatatkan jumlah sebesar 227.000, di bawah prakiraan 230.000 dan 232.000 sebelumnya.

Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu telah tiba, di mana Nonfarm Payrolls AS untuk bulan Agustus akan dirilis malam ini pada pukul 12:30 GMT (19:30 WIB). Pasar mengestimasikan angka NFP akan menguat ke 160.000 dari rilis sebelumnya yang tercatat di 114.000. 

Menurut Valeria Bednarik, Kepala Analis FXStreet, jumlah yang sama dengan 120.000 atau lebih rendah akan memicu harapan pemangkasan suku bunga yang lebih luas, sehingga akan menekan USD. Sementara jumlah di atas 180.000 menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja sangat kuat, dan dapat menggeser peluang pemangkasan hingga setelah bulan September, hal ini akan membuat Dolar AS melonjak.

Indikator Ekonomi

Nonfarm Payroll (NFP)

Rilis Nonfarm Payrolls menyajikan jumlah pekerjaan baru yang diciptakan di AS selama bulan sebelumnya di semua bisnis non pertanian; dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS). Perubahan bulanan dalam payrolls bisa sangat fluktuatif. Angka tersebut juga tunduk pada tinjauan yang kuat, yang juga dapat memicu volatilitas di bursa Forex. Secara umum, pembacaan yang tinggi dipandang sebagai bullish bagi Dolar AS (USD), sementara pembacaan yang rendah dipandang sebagai bearish, meskipun tinjauan bulan sebelumnya dan Tingkat Pengangguran sama relevannya dengan angka utama. Oleh karena itu, reaksi pasar bergantung pada bagaimana pasar menilai semua data yang terkandung dalam laporan BLS secara keseluruhan.

Baca lebih lanjut

Rilis berikutnya Jum Sep 06, 2024 12:30 GMT (19:30 WIB)

Frekuensi: Bulanan

Konsensus: 160Rb

Sebelumnya: 114Rb

Sumber: US Bureau of Labor Statistics

Laporan pekerjaan bulanan Amerika dianggap sebagai indikator ekonomi paling penting bagi pedagang valas. Dirilis pada hari Jumat pertama setelah bulan yang dilaporkan, perubahan jumlah posisi berkorelasi erat dengan kinerja ekonomi secara keseluruhan dan dipantau oleh pembuat kebijakan. Pekerjaan penuh adalah salah satu mandat Federal Reserve dan mempertimbangkan perkembangan di pasar tenaga kerja saat menetapkan kebijakannya, sehingga berdampak pada mata uang. Meskipun beberapa indikator utama membentuk perkiraan, Nonfarm Payrolls cenderung mengejutkan pasar dan memicu volatilitas yang substansial. Angka aktual yang mengalahkan konsensus cenderung membuat USD bullish.


 

Bagikan: Pasokan berita

Informasi mengenai halaman-halaman ini berisi pernyataan berwawasan untuk masa mendatang yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual sekuritas. Anda harus melakukan riset secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, galat, atau salah saji material. Juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Forex melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, dan juga tekanan emosional. Semua risiko, kerugian dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian total pokok, merupakan tanggung jawab Anda.

Ikuti kami di Telegram

Dapatkan pembaruan semua berita

Gabung Telegram

Berita Terkini


Berita Terkini

Pilihan Editor

Dolar Australia Menguat meskipun Data Inflasi Tiongkok Melemah

Dolar Australia Menguat meskipun Data Inflasi Tiongkok Melemah

Dolar Australia (AUD) memulihkan pelemahannya terhadap Dolar AS (USD) karena sentimen hawkish yang mengelilingi Reserve Bank of Australia (RBA). Gubernur RBA Michele Bullock menyatakan minggu lalu bahwa masih terlalu dini untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga. Dewan tidak mengantisipasi untuk dapat menurunkan suku bunga dalam waktu dekat.

Berita AUD/USD Lainnya
USD/JPY Naik Mendekati 143,00 Menyusul Data PDB Jepang yang Lebih Rendah dari Prakiraan

USD/JPY Naik Mendekati 143,00 Menyusul Data PDB Jepang yang Lebih Rendah dari Prakiraan

USD/JPY menghentikan penurunan beruntun yang telah berlangsung selama empat hari, diperdagangkan di sekitar 142,90 selama sesi Asia pada hari Senin. Pemulihan pasangan mata uang USD/JPY sebagian disebabkan oleh data Produk Domestik Bruto (PDB) Jepang yang lebih rendah dari prakiraan.

Berita USD/JPY Lainnya
Minggu depan: Inflasi IHK AS dan Keputusan Suku Bunga ECB Menjadi Fokus

Minggu depan: Inflasi IHK AS dan Keputusan Suku Bunga ECB Menjadi Fokus

Minggu penuh pertama di bulan September diakhiri dengan rilisnya Laporan Situasi Ketenagakerjaan AS untuk bulan Agustus. Data non-farm payrolls mengungkapkan bahwa ekonomi AS menambahkan 142.000 pekerjaan, naik dari angka bulan Juli sebesar 114.000, meskipun lebih lemah dari estimasi median pasar sebesar 160.000 (Reuters). 

Analisa Lainnya
Deteksi level utama dengan Indikator Pertemuan Teknikal

Deteksi level utama dengan Indikator Pertemuan Teknikal

Tingkatkan titik entri dan exit Anda juga dengan Indikator Pertemuan Teknikal. Alat ini mendeteksi pertemuan beberapa indikator teknis seperti moving average, Fibonacci atau Pivot Points dan menyoroti indikator tesebut untuk digunakan sebagai dasar berbagai strategi.

Indikator Pertemuan Teknikal
Ikuti pasar dengan Grafik Interaktif FXStreet

Ikuti pasar dengan Grafik Interaktif FXStreet

Jadilah trader yang cerdas dan gunakan grafik interaktif kami yang memiliki lebih dari 1500 aset, suku bunga antar bank, dan data historis yang luas. Ini merupakan alat profesional online wajib yang menawarkan Anda platform waktu riil yang dapat disesuaikan dan gratis.

Informasi Lebih Lanjut

MATA UANG UTAMA

INDIKATOR EKONOMI

ANALISA