NZD/USD Turun Menuju 0,6300 Jelang Data Manufaktur AS

• NZD/USD melemah menyusul pernyataan Ketua The Fed Powell yang mengatakan akan menurunkan suku bunga 'seiring waktu.'
• IMP Manufaktur ISM AS diprakirakan akan membaik ke 47,5 pada bulan September, dari sebelumnya 47,2.
• Izin Bangunan Selandia Baru turun 5,3% MoM pada bulan Agustus, berubah dari kenaikan signifikan 26,4% pada bulan sebelumnya.

NZD/USD diperdagangkan di sekitar 0,6310 selama jam-jam Eropa pada hari Selasa, mengakhiri kenaikan tiga hari berturut-turutnya. Pada hari Senin, Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengatakan bank sentral tidak terburu-buru dan akan menurunkan suku bunga acuannya 'seiring waktu,' yang telah mendukung Dolar AS (USD) dan melemahkan pasangan NZD/USD.

Namun, imbal hasil obligasi Pemerintah AS yang lemah dapat membatasi kenaikan Dolar AS. Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai Dolar AS (USD) terhadap enam mata uang utama lainnya, melanjutkan kenaikannya untuk hari kedua berturut-turut. DXY diperdagangkan di sekitar 101,00 dengan imbal hasil obligasi Pemerintah AS 2-tahun dan 10-tahun masing-masing di 3,62% dan 3,76%, pada saat penulisan.

Para pedagang menunggu data manufaktur AS termasuk IMP Manufaktur ISM di sesi Amerika Utara nanti, yang diprakirakan akan membaik ke 47,5 pada bulan September, dari sebelumnya 47,2. Laporan ini dapat memberikan prospek keadaan sektor manufaktur AS yang dapat diandalkan.

Izin Bangunan yang disesuaikan secara musiman di Selandia Baru menunjukkan penurunan 5,3% pada basis bulanan di bulan Agustus, menyusul kenaikan signifikan 26,4% pada bulan sebelumnya. Ini mencerminkan perlambatan dalam penerbitan izin untuk tempat tinggal baru. Selain itu, indeks Keyakinan Bisnis NZIER turun 1% pada basis kuartalan pada kuartal ketiga, menunjukkan perbaikan dibandingkan dengan penurunan sebesar 44% yang diamati pada kuartal sebelumnya, meskipun sentimen keseluruhan tetap hati-hati.

Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) menanggapi perlambatan pertumbuhan ekonomi dengan mulai melonggarkan kebijakannya pada bulan Agustus, sebuah tren yang mungkin berlanjut hingga kuartal keempat. Ketidakpastian utama terletak pada laju penurunan suku bunga, dengan sebagian besar ekonom memprakirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada masing-masing dari dua pertemuan yang tersisa tahun ini, sejalan dengan komitmen Gubernur Adrian Orr pada pendekatan bertahap.

Penilaian ekonomi Departemen Keuangan Selandia Baru, yang dirilis pada hari Selasa, mengindikasikan bahwa mereka "tidak memprakirakan aktivitas akan meningkat pesat pada kuartal terakhir." Sementara PDB untuk kuartal Juni turun 0,2%, penurunan tersebut lebih kecil dari yang diantisipasi, dengan pertumbuhan populasi menyembunyikan pelemahan ekonomi. Karena sejumlah besar data akan dirilis dalam dua minggu ke depan, kita akan segera memiliki pemahaman yang lebih jelas terhadap posisi ekonomi dalam siklus saat ini.