Breaking: Lapangan Kerja Sektor Swasta ADP AS Naik 143.000 di September Dibandingkan Prakiraan 120.000

Lapangan kerja sektor swasta di AS naik 143.000 pada bulan September dan gaji tahunan naik 4,8% pada basis tahunan, Automatic Data Processing (ADP) melaporkan pada hari Rabu.

"Perekrutan yang lebih kuat tidak memerlukan pertumbuhan gaji yang lebih kuat bulan lalu," kata Nela Richardson, kepala ekonom, ADP. "Biasanya, pekerja yang berganti pekerjaan melihat pertumbuhan gaji yang lebih cepat. Namun, premi mereka atas mereka yang tetap bekerja menyusut menjadi 1,9 persen, menyamai level terendah yang terakhir kita lihat pada bulan Januari."

Reaksi Pasar terhadap Data Ketenagakerjaan ADP

Dolar AS sedikit menguat dengan berita tersebut, yang sudah didukung oleh lingkungan penghindaran risiko.

 

---

Bagian di bawah ini diterbitkan pada pukul 11:30 GMT (18:30 WIB) sebagai pratinjau data Perubahan Ketenagakerjaan ADP AS.

• Laporan Perubahan Ketenagakerjaan ADP diprakirakan akan menunjukkan sedikit peningkatan dalam jumlah pekerjaan swasta yang tercipta pada bulan September.
• Amerika Serikat akan menerbitkan laporan Nonfarm Payrolls pada hari Jumat.
• Dolar AS mengkonsolidasikan penurunan pasca-The Fed dan berisiko jatuh lebih jauh.

Automatic Data Processing (ADP) Research Institute akan merilis laporan bulanannya tentang penciptaan pekerjaan sektor swasta untuk bulan September pada hari Rabu. Laporan yang disebut Perubahan Ketenagakerjaan ADP diprakirakan menunjukkan bahwa Amerika Serikat (AS) menambah 120.000 posisi baru pada bulan September setelah menciptakan 99.000 pekerjaan pada bulan Agustus.

Data tersebut biasanya dirilis dua hari sebelum laporan resmi Nonfarm Payrolls (NFP) untuk bulan yang sama dan biasanya dilihat sebagai indikator lanjutan dari laporan tenaga kerja Bureau of Labor Statistics (BLS), meskipun ada korelasi yang meragukan antara kedua indikator tersebut.

Laporan Tenaga Kerja ADP: Ketenagakerjaan dan Federal Reserve

Data ketenagakerjaan AS telah menjadi sorotan selama lebih dari setahun di tengah dampaknya terhadap keputusan kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed) terbaru. Mandat ganda The Fed untuk memaksimalkan lapangan kerja dan stabilitas harga telah dikepung pascapandemi, dan bank sentral memilih untuk memperketat kebijakan moneter guna mengembalikan keseimbangan.

Masalah utamanya adalah inflasi, karena tekanan harga meroket sepanjang tahun 2022. The Fed mendorong suku bunga ke rekor tertinggi dan mempertahankannya di sana di tengah risiko pasar tenaga kerja yang ketat yang semakin memicu tekanan harga. Meskipun demikian, indikator-indikator telah mencapai keseimbangan yang lebih baik dalam beberapa bulan terakhir, dan The Fed akhirnya memutuskan untuk menurunkan suku bunga. Para pengambil kebijakan AS menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bp) ketika mereka melakukan pertemuan pada bulan September sambil mengantisipasi penurunan suku bunga tambahan di masa depan.

Meski demikian, para pelaku pasar kini bertanya-tanya apakah bank sentral akan memberikan penurunan suku bunga diskresioner sebesar 25 bp ketika melakukan pertemuan pada bulan November atau melanjutkan lagi dengan penurunan suku bunga sebesar 50 bp. Menjelang rilis data, peluang penurunan suku bunga sebesar 25 bp berada di 66%, menurut CME FedWatch Tool.

Sementara itu, para pejabat The Fed telah mengalihkan fokus mereka dari inflasi ke ketenagakerjaan. Dengan meredanya tekanan harga, mempertahankan pasar tenaga kerja yang "sehat" kini menjadi tujuan utama mereka.

Dengan mempertimbangkan hal tersebut, laporan ADP yang lebih kuat dari yang diantisipasi kemungkinan akan menekan peluang penurunan suku bunga agresif lainnya pada bulan November, yang memberikan dukungan jangka pendek kepada Dolar AS. Sebaliknya, hasil yang mengecewakan dapat memaksa minat spekulatif untuk meningkatkan taruhan terhadap penurunan suku bunga sebesar 50 bp lagi, yang mengakibatkan pelemahan USD. Terakhir, perlu diingat bahwa dampak laporan tersebut bisa berumur pendek, karena pelaku pasar kemungkinan besar akan menunggu hingga rilis NFP yang dijadwalkan pada hari Jumat.

Kapan Laporan ADP akan Dirilis, dan Bagaimana Pengaruhnya Terhadap Indeks USD?

ADP akan merilis laporan Perubahan Ketenagakerjaan AS pada hari Rabu dan diprakirakan akan menunjukkan bahwa sektor swasta menambah 120.000 posisi baru pada bulan September.

Menjelang rilis, Indeks Dolar AS (DXY) konsolidasi di bawah level 101,00 setelah mencatat terendah baru 2024 di level 100,16 pada akhir September.

Dari sudut pandang teknis, Valeria Bednarik, Kepala Analis di FXStreet, mengatakan: “DXY tetap berada di bawah tekanan sejak pengumuman kebijakan moneter The Fed pada pertengahan September, dan pembacaan teknis pada grafik harian mengindikasikan potensi bullish tetap terbatas. Simple Moving Average (SMA) 20 yang bearish memberikan resistance jangka pendek di sekitar ambang batas yang disebutkan di atas, sementara SMA 100 yang bearish memperoleh momentum penurunan jauh di atas SMA yang lebih pendek, dan setelah melintasi di bawah SMA 200 yang datar.”

Bednarik menambahkan: “Sementara itu, indikator-indikator teknis tetap berada dalam level-level negatif, tidak memiliki momentum arah. Secara keseluruhan, risikonya condong ke sisi bawah. Resistance di atas ambang batas 101,00 berada di 101,47, diikuti oleh terendah harian di 102,17 yang tercatat pada 5 Agustus. Di sisi lain, level-level support dapat ditemukan di 100,41 dan level terendah tahun ini di 100,16. Penembusan di bawah level tersebut dapat mengantisipasi penurunan yang lebih tajam menuju 99,00.”