Indonesia: Kemungkinan Surplus dalam Neraca Transaksi Berjalan di 2021 – UOB

Menurut Ekonom Enrico Tanuwidjaja di UOB Group, Indonesia kemungkinan akan mencatat surplus neraca transaksi berjalan tahun ini.

Kutipan Utama

“Neraca transaksi berjalan Indonesia berubah menjadi surplus USD 4,5 miliar (1,5% dari PDB), setelah membukukan defisit USD 2,2 miliar (-0,7% dari PDB). Dengan demikian, Indonesia juga mencatat surplus neraca pembayaran (BOP) sebesar USD 10,7 miliar di kuartal ketiga 2021, setelah defisit USD 0,4 miliar di kuartal kedua 2021.”

“Neraca perdagangan Indonesia mencapai rekor tertinggi pada bulan Oktober dan mencapai USD5,7 miliar dibandingkan USD4,4 miliar pada bulan sebelumnya, di tengah laju impor yang lebih cepat, terutama barang-barang baku-penolong. Impor melonjak ke 51,1% y/y di Oktober dibandingkan 40,3% y/y di September. Sementara itu, ekspor naik 53,4% y/y di Oktober dibandingkan 47,6% y/y di September.”

“Neraca modal dan keuangan (yang mencatat perdagangan dalam aset antara Indonesia dan mitra-mitra asing) mencatat surplus yang lebih besar sebesar USD6,1 miliar pada kuartal ketiga 2021 (2,0% dari PDB).”

“Investasi portofolio mempertahankan arus masuk bersih sebesar USD 1,1 miliar, sedikit lebih rendah dari USD 4,4 miliar pada kuartal sebelumnya sejalan dengan ketidakpastian global akibat penyebaran varian baru virus Covid-19 di beberapa negara.”

“Untuk pertama kalinya sejak dekade terakhir, pada tahun 2021 kami memperkirakan Indonesia akan mencatat surplus neraca transaksi berjalan dan membalikkan posisi defisit yang persisten dari beberapa tahun berturut-turut sejak kegagalan komoditas pada akhir 2011-awal 2012. Kami memperkirakan neraca transaksi berjalan Indonesia akan mencatat surplus 0,2% dari PDB, terutama didukung oleh pertumbuhan ekspor.”