Harga Batu Bara Newcastle Terus Tertekan, Ekspor RI Terancam Turun untuk Pertama Kalinya Sejak 2020


  • Harga batu bara Newcastle turun dua hari berturut, mencapai USD 98,50/ton pada 8 Mei 2025, seiring lemahnya permintaan global.
  • Ekspor batu bara Indonesia anjlok 12% dalam empat bulan pertama 2025, dipicu turunnya permintaan dari Tiongkok dan India.
  • Menteri ESDM menyebutkan belum ada dampak konflik India-Pakistan terhadap ekspor batu bara RI, meski India adalah pasar ekspor utama.

Harga kontrak berjangka batu bara Newcastle terus melemah selama dua hari terakhir, mencerminkan tekanan yang masih membayangi pasar energi global. Melemahnya sentimen pasar, seiring turunnya permintaan dari negara-negara utama, menjadi faktor pendorong penurunan harga batu bara ini.

Pada perdagangan Kamis, 8 Mei 2025, harga kontrak berjangka batu bara Newcastle tercatat di level USD 98,50 per ton, terkoreksi 0,25% dibanding hari sebelumnya. Sementara pada Rabu, 7 Mei 2025, harga sudah lebih dulu jatuh 0,65% dari USD 98,90 menjadi USD 98,75 per ton. Tekanan harga ini mencerminkan turunnya minat beli, terutama dari dua konsumen terbesar dunia: Tiongkok dan India.

Sementara itu, ekspor batu bara termal Indonesia pada awal 2025 turun ke level terendah dalam tiga tahun terakhir, hanya mencapai 150 juta ton dalam empat bulan pertama—turun 12% dari periode yang sama pada 2024. Penurunan ini terutama disebabkan oleh lemahnya permintaan dari dua konsumen batu bara terbesar dunia, yaitu Tiongkok dan India, yang masing-masing mengurangi impor dari Indonesia sebesar 20% dan 15%. Negara-negara lain seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Malaysia juga mencatat penurunan impor, seperti yang dilaporkan oleh Reuters. 

Penurunan ini seiring dengan meningkatnya produksi batu bara domestik, peralihan ke energi bersih, dan lemahnya aktivitas industri di Tiongkok. Meskipun beberapa negara seperti Vietnam, Bangladesh, dan beberapa negara Eropa meningkatkan impor batu bara Indonesia, kontribusi mereka tidak cukup untuk mengimbangi penurunan dari pasar utama. Jika tren ini berlanjut, 2025 bisa menjadi tahun pertama sejak 2020 di mana ekspor batu bara Indonesia mengalami penurunan tahunan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa hingga saat ini belum terlihat dampak signifikan terhadap ekspor batu bara Indonesia ke India dan Pakistan akibat konflik antara kedua negara tersebut, seperti yang dikutip dari CNBC. India merupakan tujuan ekspor batu bara terbesar Indonesia, diikuti oleh Tiongkok dan Filipina. Pada 2024, ekspor ke India mencapai 108,07 juta ton, sedikit menurun 0,79% dibanding 2023. Sementara ekspor ke Tiongkok meningkat 14,06% menjadi 93,16 juta ton, dan ke Filipina naik 7,82% menjadi 38,94 juta ton. Pemerintah masih memantau perkembangan situasi konflik dan berharap tidak berdampak pada ekspor ke depannya.

Jika tren penurunan permintaan dan tekanan harga ini berlanjut, 2025 berpotensi menjadi tahun penuh tantangan bagi industri batu bara Indonesia – bahkan bisa menandai puncak dari ekspor batu bara global.

 

Bagikan: Pasokan berita

Informasi mengenai halaman-halaman ini berisi pernyataan berwawasan untuk masa mendatang yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual sekuritas. Anda harus melakukan riset secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, galat, atau salah saji material. Juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Forex melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, dan juga tekanan emosional. Semua risiko, kerugian dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian total pokok, merupakan tanggung jawab Anda.

Ikuti kami di Telegram

Dapatkan pembaruan semua berita

Gabung Telegram

Berita Terkini


Berita Terkini

Pilihan Editor

EUR/USD Menguat karena Meningkatnya Daya Tarik Euro sebagai Mata Uang Cadangan

EUR/USD Menguat karena Meningkatnya Daya Tarik Euro sebagai Mata Uang Cadangan

EUR/USD diperdagangkan dengan kuat di dekat 1,1250 selama perdagangan sesi Amerika Utara pada hari Rabu.

Dolar AS Terdevaluasi setelah Korea Selatan Mengonfirmasi Perundingan dengan AS terkait Mata Uang

Dolar AS Terdevaluasi setelah Korea Selatan Mengonfirmasi Perundingan dengan AS terkait Mata Uang

Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak kinerja Dolar AS (USD) terhadap enam mata uang utama, melanjutkan pelemahan dan terjun menuju penanda 100, mendekati 100,60 pada hari Rabu.

Prakiraan Harga EUR/USD: Pembeli Mengambil Peluang, 1,1320 adalah Level yang Perlu Diperhatikan

Prakiraan Harga EUR/USD: Pembeli Mengambil Peluang, 1,1320 adalah Level yang Perlu Diperhatikan

Pasangan mata uang EUR/USD mencapai puncaknya di 1,1265 pada hari Selasa, melonjak paling banyak selama sesi perdagangan Eropa di tengah pelemahan Dolar AS (USD) yang luas. Pasangan mata uang ini mempertahankan posisi di atas level acuan 1,1200 di awal sesi Amerika, naik selama dua hari berturut-turut.

Deteksi level-level utama dengan Technical Confluence Detector

Deteksi level-level utama dengan Technical Confluence Detector

Tingkatkan titik entri dan exit Anda juga dengan Technical Confluence Detector. Alat ini mendeteksi pertemuan beberapa indikator teknis seperti moving average, Fibonacci atau Pivot Points dan menyoroti indikator tesebut untuk digunakan sebagai dasar berbagai strategi.

Ikuti pasar dengan Grafik Interaktif FXStreet

Ikuti pasar dengan Grafik Interaktif FXStreet

Jadilah trader yang cerdas dan gunakan grafik interaktif kami yang memiliki lebih dari 1500 aset, suku bunga antar bank, dan data historis yang luas. Ini merupakan alat profesional online wajib yang menawarkan Anda platform waktu riil yang dapat disesuaikan dan gratis.

MATA UANG UTAMA

INDIKATOR EKONOMI

ANALISA