Dolar AS Merosot Lebih Jauh setelah Data Lapangan Kerja ADP AS yang Lemah, Fokus pada Kebijakan The Fed

• Dolar AS melemah karena ekspektasi The Fed akan menyampaikan arahan yang dovish.
• Para investor melihat The Fed mengakui kemajuan dalam inflasi dan meningkatnya risiko pada kekuatan pasar tenaga kerja.
• Setelah kebijakan The Fed, laporan NFP AS untuk bulan Juli akan menjadi pemicu utama bagi Dolar AS.

Dolar AS (USD) memperpanjang penurunannya di sesi New York hari Rabu menjelang pengumuman kebijakan moneter oFederal Reserve (The Fed) pada pukul 18:00 GMT (Kamis, 01:00 WIB). Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, turun tajam di bawah 104,00 karena Perubahan Ketenagakerjaan ADP Amerika Serikat (AS) yang suram untuk bulan Juli. Payrolls sektor swasta baru lebih rendah di 122 ribu dibandingkan estimasi 150 ribu dan rilis sebelumnya 155 ribu, direvisi lebih tinggi dari 150 ribu. Hasil data ini telah menimbulkan keraguan terhadap kekuatan pasar tenaga kerja AS.

Sementara itu, imbal hasil obligasi Pemerintah AS 10-tahun jatuh ke terendah baru multi-bulan dekat 4,11% karena ekspektasi bahwa hasil kebijakan The Fed tidak akan menguntungkan bagi konsistensi kerangka suku bunga yang ketat.

Para investor melihat The Fed membiarkan suku bunga tidak berubah dalam kisaran 5,25%-5,50% untuk pertemuan kedelapan berturut-turut. Namun, komunikasi pada panduan suku bunga diprakirakan akan bersifat dovish karena tekanan inflasi Amerika Serikat (AS) mereda dan kekuatan pasar tenaga kerja moderat.

Unicredit Research mengatakan dalam sebuah catatan, The Fed kemungkinan akan membiarkan suku bunga tidak berubah tetapi mengirimkan sinyal yang jelas bahwa mereka semakin dekat dengan menurunkan suku bunga dan dapat melakukannya secepat bulan September.”

Intisari Penggerak Pasar Harian: Dolar AS Turun setelah Laporan Ketenagakerjaan ADP AS yang Lemah

• Dolar AS berkinerja buruk dibandingkan mata uang-mata uang utama lainnya, kecuali Dolar Australia (AUD), pada hari Rabu. Greenback melemah karena ekspektasi The Fed akan berubah menjadi dovish kali ini. Para investor menunggu pernyataan kebijakan moneter dan konferensi Ketua The Fed Jerome Powell untuk mengetahui seberapa cepat dan seberapa banyak bank sentral akan menurunkan suku bunga tahun ini. Aussie melemah setelah penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) kuartal kedua tahunan sesuai prakiraan.
• Menurut FedWatch tool dari CME, data Federal Fund Futures 30-hari menunjukkan bahwa bank sentral akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) dari level-level saat ini dalam pertemuan bulan September. Data juga menunjukkan bahwa akan ada dua penurunan suku bunga, bukan satu kali seperti yang diproyeksikan oleh para pengambil kebijakan dalam dot plot The Fed terbaru.
• Ekspektasi The Fed akan memberikan arahan yang dovish telah didorong oleh risiko penurunan inflasi yang masih terus berlanjut dan melemahnya kekuatan pasar tenaga kerja. IHK AS melambat lebih dari yang diprakirakan pada bulan Mei dan Juni, yang mengindikasikan bahwa proses disinflasi telah dimulai kembali, yang berbalik pada kuartal pertama tahun ini. Sementara itu, permintaan pekerjaan yang menurun dan Tingkat Pengangguran di tingkat tertinggi dalam lebih dari dua tahun telah mengindikasikan bahwa pasar tenaga kerja telah berhenti menjadi tangguh.
• Volatilitas dalam domain FX akan berlangsung sepanjang minggu karena Indeks Manajer Pembelian (IMP) Manufaktur ISM AS dan Nonfarm Payrolls (NFP) untuk bulan Juli akan dirilis, yang akan dipublikasikan masing-masing pada hari Kamis dan Jumat.
• Sementara itu, sentimen pasar tetap kuat meskipun kekhawatiran terhadap meluasnya konflik Timur Tengah semakin dalam. Terbunuhnya pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan udara Israel di Teheran telah memicu risiko potensi eskalasi dalam perang Israel-Iran. Secara historis, ketegangan geopolitik membuat para investor menghindari risiko, tetapi para investor telah memperhitungkan kesengsaraan Timur Tengah.

Harga Dolar AS hari ini:

Analisis Teknis: Dolar AS Turun di Bawah 104,00

Indeks USD diperdagangkan dalam formasi Segitiga Simetris, pada grafik harian, yang menunjukkan kontraksi volatilitas yang tajam. Pola grafik yang disebutkan di atas menghasilkan tren sideways dengan volume yang lebih rendah dan ticks yang lebih kecil. Tren jangka pendek tetap bearish karena Exponential Moving Average (EMA) 50-hari di sekitar 104,77 bertindak sebagai penghalang utama bagi pembeli Dolar AS.

Relative Strength Index (RSI) 14-hari berosilasi dalam kisaran 20,00-60,00, mengindikasikan bahwa tren keseluruhan bearish. Sementara momentum bearish tidak aktif.

Di sisi atas, tertinggi 9 Juli di 105,20 dan tertinggi tiga bulan di dekat 106,00 akan menjadi resistance utama untuk Dolar AS. Sementara terendah 17 Juli di 103,65 dan terendah 8 Maret di 102,35 akan menjadi area support utama.