Analisis Harga Emas: XAU/USD Jauhi Terendah, Masih Merah Di Bawah $1900

• Emas menyaksikan beberapa tindak lanjut aksi jual untuk sesi ketiga berturut-turut pada hari Senin.
• Kenaikan moderat dalam permintaan USD dipandang sebagai faktor utama yang memberikan beberapa tekanan.
• Suasana risk-off mendukung safe-haven XAU/USD dan membantu membatasi penurunan.

Emas merayap lebih rendah pada hari pertama minggu perdagangan baru dan turun ke terendah lebih dari satu minggu selama sesi Asia, meskipun tidak mengalami tindak lanjut aksi jual yang kuat.

Logam mulia memperpanjang penolakan minggu lalu dari zona penawaran jual $1931-33 dan tetap tertekan untuk sesi ketiga berturut-turut pada hari Senin. Penurunan secara eksklusif disponsori oleh kenaikan permintaan dolar AS, yang cenderung merusak komoditas dalam denominasi dolar.

Investor tetap khawatir bahwa gelombang kedua infeksi virus corona di Eropa dan AS dapat merugikan pemulihan ekonomi global yang sudah rapuh. Itu, bersama dengan kurangnya kemajuan dalam pembicaraan stimulus AS menguntungkan status greenback sebagai mata uang cadangan global.

Ketua DPR AS Nancy Pelosi tetap optimis dengan stimulus fiskal AS berikutnya. Namun, investor tampaknya tidak yakin anggota parlemen AS akan dapat mencapai kesepakatan sebelum pemilihan presiden AS pada 3 November di tengah penentangan kuat dari Senat Republik.

Sementara itu, berkurangnya harapan terhadap kesepakatan fiskal pra-pemilu dan kekhawatiran di seputar penerapan lockdown yang lebih ketat untuk mengekang gelombang kedua kasus COVID-19 membebani sentimen investor. Itu, pada gilirannya, memperpanjang beberapa dukungan kepada safe-haven logam mulia dan membantu membatasi penurunan yang lebih dalam.

Dari sudut pandang teknis, XAU/USD telah menembus di bawah support yang ditandai oleh support garis-tren naik yang berusia hampir tiga minggu. Ditambah, penerimaan di bawah $1900 mungkin telah menyiapkan panggung untuk pelemahan tambahan, untuk menguji support SMA 100-hari di dekat wilayah $1883.

Pelaku pasar sekarang menantikan data ekonomi AS, yang menampilkan satu-satunya rilis angka Penjualan Rumah Baru. Data tersebut, bersama dengan sentimen risiko pasar yang lebih luas, perkembangan seputar stimulus fiskal AS dan saga virus corona, akan dipertimbangkan untuk mencari beberapa dorongan perdagangan jangka pendek.