Prakiraan Mingguan Bitcoin: BTC Konsolidasi Sebelum Pergerakan Besar

• Harga Bitcoin telah konsolidasi di antara $94.000 dan $100.000 selama sepuluh hari terakhir.
• Data ETF Bitcoin spot AS mencatat arus keluar bersih total sebesar $650,80 juta hingga Kamis.
• Data makroekonomi AS dan dorongan Trump pada kesepakatan damai Rusia-Ukraina mempengaruhi harga Bitcoin.

Harga Bitcoin (BTC) telah konsolidasi di antara $94.000 dan $100.000 selama sepuluh hari terakhir, dan, saat berita ini ditulis pada hari Jumat, berada di sekitar $97.000. Meskipun konsolidasi, data ETF Bitcoin spot AS mencatat arus keluar bersih total sebesar $650,80 juta hingga Kamis, mengisyaratkan tanda-tanda pelemahan di antara investor institusional. Selain itu, minggu ini, data makroekonomi AS dan dorongan Trump pada kesepakatan damai Rusia-Ukraina mempengaruhi harga Bitcoin.

Permintaan Institusional Bitcoin Melemah 

Harga Bitcoin konsolidasi di antara $94.000 dan $100.000 sementara permintaan institusionalnya melemah minggu ini. Menurut Coinglass, data ETF Bitcoin spot mencatat arus keluar selama empat hari berturut-turut, dengan total arus keluar bersih sebesar $650,80 juta hingga Kamis. Jika besarnya arus keluar terus berlanjut dan meningkat, harga Bitcoin dapat mengalami koreksi lebih lanjut. 

Grafik total arus masuk bersih ETF Bitcoin spot. Sumber: Coinglass

Bitcoin Diperlakukan sebagai Aset Risk-On daripada Murni sebagai Penyimpan Nilai

Pada hari Senin, laporan Bifinex Alpha menyoroti bahwa tren terbaru mengindikasikan bahwa BTC semakin diperlakukan sebagai aset risk-on daripada murni sebagai penyimpan nilai.

Laporan tersebut menjelaskan bahwa korelasi Bitcoin dengan S&P 500 tetap kuat, sementara korelasinya dengan Emas melemah. Ketika Bitcoin telah naik 3,5% sejauh tahun ini, Emas naik 9%, mencapai tertinggi baru sepanjang masa $2.880 per ounce pada hari Selasa. Rally Emas telah menambahkan $1,5 triliun ke dalam kapitalisasi pasarnya tahun ini, mengerdilkan peningkatan $66,5 miliar Bitcoin. Divergensi ini didorong oleh pembelian institusional dan dana kekayaan negara, yang sebagian besar menghindari Bitcoin karena kekhawatiran regulasi dan volatilitas. 

Namun, pergeseran mungkin sedang berlangsung. Lebih dari $196 miliar Bitcoin sekarang dipegang oleh ETF, perusahaan publik dan swasta, dan bahkan negara-negara. Dengan bank sentral memperluas uang beredar dan risiko devaluasi fiat meningkat, narasi pasokan tetap Bitcoin menjadi semakin menarik.

Grafik Open kinerja BTC vs Emas sejak 2025. Sumber: Bitfinex & Forex.com

Selain itu, laporan K33 Research menyatakan pada hari Selasa, "Tarif Trump memicu ketegangan perdagangan, beberapa keraguan yang berkembang terhadap tingkat utang AS, akumulasi bank sentral, dan penurunan suku bunga semuanya mendorong arus ke logam mulia."

Laporan tersebut lebih lanjut menjelaskan bahwa BTC belum melihat arus "aset safe-haven", karena lebih berkorelasi dengan saham yang menghadapi pengurangan risiko di tengah berita tarif Trump. Ketika beberapa bank sentral dan negara-negara telah menunjukkan lebih banyak kehangatan terhadap BTC baru-baru ini, rotasi cadangan negara-negara belum berdampak signifikan pada BTC dibandingkan dengan Emas.

Data Makroekonomi AS dan Upaya Kesepakatan Damai Rusia-Ukraina oleh Trump mengguncang Bitcoin 

Laporan QCP pada hari Rabu menyatakan, "Waktunya beli adalah ketika ada darah di jalanan! Beli saat harga turun adalah perdagangan yang menguntungkan semalam setelah penurunan pasca-IHK."

Laporan tersebut menjelaskan bahwa karena Indeks Harga Konsumen (IHK) umum untuk Januari lebih tinggi dari yang diprakirakan, IHK inti juga sedikit lebih tinggi pada hari Rabu. Ini menggeser ekspektasi pasar, dengan Federal Reserve (The Fed) AS sekarang diprakirakan akan menunda penurunan suku bunga pertama tahun ini ke Desember, memicu pembantaian.

BTC anjlok dari $96.500 ke $94.000, dengan $163 juta dalam posisi beli dilikuidasi, menurut analis QCP. Namun, BTC berhasil menemukan pijakannya di $94.000 dan kemudian melakukan rally yang mengesankan ke $98.000 selama sesi New York, menghasilkan kenaikan 4,4% dari terendah ke tertinggi hari itu.

Selama periode yang sama, Presiden AS mengalihkan perhatian ke perbatasan luar negeri, melakukan langkah-langkah untuk menyelesaikan perang antara Rusia dan Ukraina.

Selain itu, pada hari Kamis, Presiden Donald Trump menandatangani memo yang memerintahkan pemerintahannya untuk merancang "tarif timbal balik yang setara dengan setiap mitra dagang asing."

Perintah tersebut menugaskan Menteri Perdagangan Howard Lutnick dan pejabat ekonomi lainnya dalam pemerintahan untuk merancang rencana tarif timbal balik pada negara-negara yang memberlakukan pajak pada impor AS.

Harga Bitcoin turun 1,29% pada hari Kamis. Pada saat berita ini ditulis pada hari Jumat, berada di sekitar $97.000, masih konsolidasi di antara kisaran $94.000 dan $100.000 selama sepuluh hari terakhir.

Prospek Teknis Bitcoin: BTC Konsolidasi di antara Kisaran $94.000 dan $100.000

Harga Bitcoin menembus di bawah level support $100.000 pada 4 Februari dan telah konsolidasi di antara $94.000 dan $100.000 sejak saat itu. Pada saat berita ini ditulis pada hari Jumat, BTC berada di sekitar $97.000.

Jika BTC menembus dan ditutup di bawah batas bawah kisaran konsolidasi $94.000, koin ini dapat melanjutkan penurunan untuk menguji level penting psikologis di $90.000.

Relative Strength Index (RSI) pada grafik harian menunjukkan 45, konsolidasi setelah ditolak dari level netral 50 minggu lalu dan mengindikasikan momentum yang sedikit bearish. Selain itu, Moving Average Convergence Divergence (MACD) menunjukkan persilangan bearish dan batang-batang histogram merah, mengisyaratkan koreksi lebih lanjut di depan.

Grafik harian BTC/USDT

Namun, jika BTC menembus di atas batas atas kisaran konsolidasi $100.000, koin ini akan melanjutkan pemulihan untuk menguji kembali tertinggi 31 Januari di $106.012.

---