Bitfarms Terjun 18% setelah Rencana untuk Menghentikan Operasi Penambangan Bitcoin

Saham Bitfarms anjlok setelah perusahaan mengumumkan rencana menutup operasi penambangan Bitcoin dalam dua tahun ke depan dan mengalihkannya ke pusat data AI dan komputasi tinggi.

Perusahaan menyampaikan pada Kamis bahwa fasilitas penambangan Bitcoin berkapasitas 18 megawatt di negara bagian Washington, AS, akan menjadi lokasi pertama yang sepenuhnya dikonversi untuk mendukung layanan AI dan komputasi berkinerja tinggi, dengan penyelesaian ditargetkan pada Desember 2026.

“Meski hanya mewakili kurang dari 1% dari total portofolio pengembangan kami, kami meyakini bahwa hanya dengan mengonversi situs Washington menjadi layanan GPU-as-a-Service, potensi pendapatan operasional bersihnya bisa melampaui seluruh pendapatan yang pernah kami hasilkan dari penambangan Bitcoin,” ujar CEO Bitfarms, Ben Gagnon.

Ia menambahkan bahwa langkah konversi tersebut akan membantu perusahaan saat perlahan menghentikan bisnis penambangan Bitcoin mereka pada 2026 dan 2027.

Para pesaing Bitfarms di sektor penambangan kripto juga mulai mengalihkan sebagian operasinya ke bidang AI seiring pesatnya pertumbuhan sektor tersebut. Pada awal November, penambang Bitcoin IREN menandatangani kesepakatan multi-tahun senilai $9,7 miliar dengan Microsoft untuk memberikan akses komputasi AI kepada raksasa teknologi tersebut.

AI "Kesempatan Terbaik" bagi Sebagian Besar Penambang Bitcoin AS: CEO

Gagnon mengatakan kepada para investor dalam panggilan pendapatan bahwa para penambang Bitcoin kemungkinan akan “bergerak ke yurisdiksi dengan biaya yang semakin rendah” seiring meningkatnya tingkat kesulitan dan biaya penambangan mata uang kripto tersebut.

“Salah satu dinamika besar yang sedang terjadi adalah para penambang publik kini mewakili hampir sepertiga dari seluruh jaringan, dan mereka tampak sangat antusias untuk beralih ke peluang ekonomi yang lebih tinggi yang ditawarkan oleh HPC dan AI,” tambahnya.

Ben Gagnon berbicara di atas panggung pada konferensi Bitcoin di Las Vegas pada bulan April. Sumber: YouTube

Gagnon mengatakan bahwa aktivitas penambangan Bitcoin mulai mengalami pertumbuhan besar di Timur Tengah, Afrika, dan Rusia, dan menambahkan bahwa “peluang terbaik bagi sebagian besar penambang di Amerika Serikat sebenarnya adalah transisi ke HPC dan AI.”

“Iklim ekonominya akan mendorong perubahan itu, karena AS merupakan pasar terbaik untuk berinvestasi di HPC dan AI, sementara penambangan Bitcoin pada dasarnya tidak terikat lokasi,” ujarnya. “Penambangan Bitcoin bisa pergi ke lokasi yang lebih murah, lebih berisiko, atau lebih terpencil dibandingkan HPC dan AI.”

Ia menambahkan bahwa peluang bagi Bitfarms untuk memindahkan operasi penambangan Bitcoinnya ke tempat lain “sangat sedikit” dan bukan “penggunaan yang tepat bagi sumber daya maupun waktu manajemen.”

“Peluang terbaik adalah mempercepat arus kas bebas yang seharusnya diproyeksikan dari operasi penambangan hari ini menjadi kas nyata, lalu menginvestasikannya kembali ke HPC dan AI,” katanya.

Bitfarms Mencatat Kerugian Kuartal III, Melewatkan Pendapatan

Bitfarms melaporkan rugi bersih sebesar $46 juta pada Kuartal III, melebar dari rugi $24 juta pada periode yang sama tahun lalu. Hasil ini setara dengan rugi 8 sen per saham, lebih buruk dari perkiraan analis yang memproyeksikan rugi hanya 2 sen per saham.

Pendapatan perusahaan sebenarnya naik 156% secara tahunan menjadi $69 juta, namun tetap berada di bawah estimasi analis lebih dari 16%.

Perusahaan mengatakan telah menambang 520 BTC dengan biaya langsung rata-rata $48.200 per koin, dan memegang 1.827 BTC hingga Rabu.

Saham Bitfarms (BITF) turun pada perdagangan Kamis setelah laporan tersebut dirilis, ditutup melemah hampir 18% di $2,60, dengan penurunan berlanjut pada sesi after-hours sekitar 3,5% ke $2,51.

Bitfarms anjlok hampir 18% pada hari Kamis saat hasil Kuartal III melaporkan kerugian sebesar $46 juta. Sumber: Google Finance