Virus Corona: Statistik, Kekebalan Komunal, Jadwal vaksin, dan Dampaknya Pada Pasar Keuangan Dan Mata Uang

• Virus corona kemungkinan akan membebani berita vaksin pada awal 2021, meningkatkan dolar.
• Ketersediaan imunisasi yang lebih tinggi di musim semi dapat meningkatkan sentimen.
• Pasar mungkin mengalami masa normal pada kuartal ketiga.
• Pada musim gugur, beberapa tempat akan mencapai kekebalan kelompok sementara kekhawatiran akan varian baru mungkin muncul.

Sekitar 100 tahun telah berlalu sejak pandemi Influenza Spanyol, dan sekitar 300 tahun sejak komposer Antonio Vivaldi menulis “The Four Seasons”. Setelah tahun 2020 yang penuh gejolak, dampak virus corona pada tahun 2021 dapat dibagi menjadi empat periode berbeda dengan reaksi berbeda di pasar.

Virus Corona Menyebabkan (sebagian) Keputusasaan di  Musim Dingin

banyak yang mengutuk tahun 2020 tetapi menuju ke tahun 2021 tampaknya tidak akan menghasilkan keajaiban. COVID-19 akan mengamuk di awal tahun, terutama di negara-negara maju di belahan bumi utara. Ketakutan akan varian virus corona – seperti yang teridentifikasi di Inggris – memicu ketakutan.

Sumber kekhawatiran lain yang masih bercokol adalah lambatnya laju vaksinasi. Inggris Raya adalah negara pertama di Barat yang menyetujui dan mengelola vaksin Pfizer/BioNTech, namun implementasinya tertinggal. AS memberi lampu hijau juga ke injeksi 100% vaksin perusahaan Amerika, Moderna, dan juga bergerak lamban yang membuat frustasi. 

Perkembangan kasus virus Corona di AS, UE, dan Inggris:

Sumber: Financial Times

Uni Eropa bergerak sangat cepat dibandingkan dengan negara lainnya dalam hal persetujuan dan pendistribusian vaksin. Sementara semuanya bersiap untuk meningkatkan upaya mereka, virus tersebut kemungkinan akan tetap menjadi momok utama di kuartal pertama. Infeksi, rawat inap, dan kematian mungkin akan melanjutkan tren naiknya yang menyedihkan, mendorong pihak berwenang untuk tetap memberlakukan lockdown ketat. 

Musim dingin yang gelap akan membebani suasana hati investor, meningkatkan dolar safe-haven. Greenback mengalami kesulitan pada akhir 2020, menutupi posisi jual dolar yang akan cocok dengan skenario seperti itu.

Pound dapat hancur – juga karena antusiasme tercapainya kesepakatan Brexit akan memudar. 

Satu titik terang mungkin akan datang dari Israel. Negara berpenduduk sembilan juta itu telah menginokulasi lebih dari satu juta orang dengan dosis vaksin pertama pada awal Januari – sambil memberlakukan lockdown ketiga. 

Ujian akan datang ketika melonggarkan batasan. Jika rawat inap tetap terkendali –bertentangan dengan pembukaan kembali sebelumnya – Israel akan menunjukkan kepada dunia bahwa vaksin bekerja dalam skala besar. Itu bisa meningkatkan suasana di akhir kuartal. 

Hal ini juga akan menunjukkan bahwa kekebalan kelompok (herd immunity) tidak diperlukan untuk kembali ke (hampir) normalitas. Setelah populasi yang rentan kebal terhadap penyakit, aspek penting kehidupan sehari-hari dapat kembali normal. 

Kapan virus Corona akan berakhir? Mungkin Musim semi setelah vaksin COVID-19

Persetujuan vaksin dan terutama produksinya kemungkinan besar akan berkembang di musim semi. Selain itu, negara-negara yang kesulitan sejak awal – karena persyaratan penyimpanan dingin atau kurangnya pengalaman dengan proyek-proyek besar – akan meningkatkan operasinya.

Vaksin Universitas Oxford/AstraZeneca tidak semanjur vaksin Pfizer dan Moderna. Namun, produksi massal, suhu penyimpanan sedang, dan harga rendah akan memungkinkan untuk memiliki administrasi yang cepat . Proyek lain yang menjanjikan datang dari Jansen, afiliasi dari Johnson & Johnson. Suntikan satu dosisnya juga akan mempercepat ketersediaan dan distribusi.

Kekhawatiran atas penerimaan yang rendah – dengan kelompok anti-vaksin yang terutama menonjol di Eropa – kemungkinan akan memudar karena hadiah untuk vaksinasi adalah kembali ke keadaan normal. 

Secara keseluruhan, setelah kuartal pertama yang sebagian besar redup, masih ada ruang untuk keuntungan pasar di kuartal kedua. Dalam skenario ini, dolar safe-haven bisa berada di bawah tekanan. Euro akan menjadi penerima manfaat yang signifikan. 

Stabilitas musim panas

Berlawanan dengan kepercayaan populer, musim panas di belahan bumi utara biasanya bukanlah waktu yang tenang di pasar. Namun, pada tahun 2021 akan terlihat adanya kembali aktivitas di pantai-pantai dan ketenangan di dunia keuangan. 

Jika tidak ada kejutan yang tidak menyenangkan, dunia akan kembali ke 80% normalitas  – tidak ada acara karaoke yang menyebar luas – tetapi sebagian besar aktivitas lain dapat berlanjut dengan berkurangnya pengunaan masker. 

Untuk dolar, hal itu juga bisa menghasilkan stabilitas, terutama terhadap mata uang utama Eropa, euro dan pound. Greenback bisa kehilangan kekuatan terhadap dolar Australia dan Selandia Baru. Permintaan yang lebih tinggi dari AS dan Eropa dapat meningkatkan mata uang antipodean ini.

Pasifik Selatan yang paling tidak terdampak dari pandemi pada tahun 2020, dan Dolar Australia serta kiwi meingkat. Setelah jeda di awal tahun, kedua mata uang tersebut dapat melanjutkan kenaikannya pada kuartal ketiga 2021. 

Kekebalan kelompok atau turbulensi baru musim gugur? 

Apakah vaksin mencegah penyakit atau juga infeksi? Berapa lama vaksin bertahan? masih belum terjawab. Namun demikian, pada kuartal keempat tahun 2021, dunia dapat mencapai kekebalan kelopmpok terhadap SARS-Cov-2, virus yang menyebabkan COVID-19. Itu akan menjadi berita menarik yang memungkinkan untuk melepas penggunaan masker wajah. 

Namun, mungkin strain atau mutasi baru akan muncul. Flu musiman, virus yang jauh lebih mematikan, cenderung bervariasi dari tahun ke tahun, dan perusahaan farmasi akan bergegas melakukan perang baru melawan virus. Ilmu pengetahuan akan mendapatkan kemenangan yang lebih mudah melawan covid – memodifikasi vaksin yang ada lebih mudah daripada mengembangkan yang baru – dan hasilnya akan ditingkatkan. 

Secara keseluruhan, bahkan dalam skenario mutasi ini – hanya satu pilihan untuk kuartal keempat – ada alasan untuk berharap. 

Akankah kekebalan kawanan dan kemajuan ilmu pengetahuan membebani dolar seperti dalam serangan optimisme serupa? Belum tentu. Dunia sudah dibanjiri dengan uang tunai yang berasal dari bank sentral dan pemerintah, beberapa di antaranya digunakan untuk tabungan. Rakyat Amerika, Eropa, dan lainnya mungkin mengorek celengan mereka dan membelanjakan dana ini, sementara persediaan mungkin tidak ada. 

Inflasi, yang dihapuskan pada tahun 2020, dapat muncul kembali sebagai tema pada tahun 2021 – dengan kenaikan suku bunga dari Federal Reserve menjadi opsi nyata untuk tahun 2022. Dalam skenario ini, dolar dapat naik sebagai respons untuk mengalahkan virus, sebuah perubahan paradigma.

Pengeluaran Konsumsi Pribadi Inti (Core PCE), ukuran inflasi pilihan Fed, tidak berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir:

Sumber: FXStreet

Mata uang berkinerja terburuk bisa jadi adalah euro, karena Bank Sentral Eropa memiliki jalan panjang untuk beralih dari suku bunga negatifnya. Yang berikutnya adalah pound, masih bergelut dengan Brexit. 

Di sisi lain, harga komoditas kemungkinan akan naik dalam skenario inflasi ini, mendukung negara-negara yang mengekspornya. Dolar Australia, kiwi, dan dolar Kanada dapat melakukan perlawanan terhadap greenback jika bank sentral mereka mengikuti Fed dalam menandakan kesiapan untuk menaikkan suku bunga.

Kesimpulan

Musim dingin yang kelam dapat membebani sentimen dan mengangkat dolar, membalikkan beberapa penurunan yang terlihat pada akhir 2020. Kampanye vaksinasi besar-besaran dapat meningkatkan sentimen di musim semi dan menyeret greenback kembali ke bawah. Di musim panas, pedagang mungkin mengeluh tentang volatilitas sederhana sebelum musim gugur membawa tindakan baru – kekebalan kelompok akan mengakibatkan inflasi dan prospek kenaikan suku bunga Fed.