Pratinjau PDB AS Kuartal 2: Ekonomi Akan Terus Berkembang Dengan Kecepatan Yang Kuat, Pantau FOMC

• Ekonomi AS diperkirakan akan tumbuh lebih dari 8% di Kuartal 2.
• Melemahnya aktivitas di sektor jasa dapat membebani pertumbuhan.
• Prospek kebijakan FOMC kemungkinan akan tetap menjadi penggerak utama pasar.

Biro Analisis Ekonomi AS (BEA) akan merilis perkiraan pertama dari pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) tahunan untuk kuartal kedua pada hari Kamis, tanggal 29 Juli. Investor memperkirakan ekonomi AS tumbuh sebesar 8,6% menyusul pertumbuhan 6,4% yang tercatat pada kuartal pertama.

FOMC akan tetap fokus pada inflasi dan lapangan kerja

Dalam perkiraan akhir dari PDB Kuartal 1, “peningkatan PDB riil pada kuartal pertama mencerminkan peningkatan pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), investasi tetap non-perumahan, pengeluaran pemerintah federal, investasi tetap perumahan, dan pengeluaran pemerintah negara bagian dan lokal yang sebagian diimbangi oleh penurunan investasi inventaris swasta dan ekspor,” BEA mencatat seraya menambahkan bahwa impor juga meningkat selama periode itu.

Belanja konsumen di tengah pembukaan kembali ekonomi serta vaksinasi kemungkinan akan memainkan peran penting dalam kinerja ekonomi AS pada kuartal kedua. Namun, sektor jasa tampaknya telah kehilangan momentum pada bulan lalu karena meningkatnya kekhawatiran atas virus corona varian Delta dan situasi ini dapat membebani pertumbuhan.

IMP Jasa ISM turun tipis ke 60,1 di bulan Juni dari 64 di bulan Mei dan IMP Jasa Markit turun ke level terendah sejak Februari di 59,8 dalam pembacaan lanjutan bulan Juli. Sementara itu, Laporan Nowcasting terbaru Federal Reserve Bank of New York menunjukkan bahwa ekonomi diperkirakan akan tumbuh sebesar 3,2% sementara GDPNow Fed Atlanta untuk Kuartal 2 berada di 7,6%.

Bahkan jika data PDB Kuartal 2 tiba lebih lemah dari yang diharapkan, akan mengejutkan melihat reaksi signifikan dari pasar karena The Fed tetap fokus pada ekspektasi inflasi dan pasar tenaga kerja. Kecuali ada perbedaan besar, USD kemungkinan akan bergerak sesuai dengan nada pernyataan kebijakan FOMC dan pernyataan Ketua Jerome Powell terkait prospek kebijakan.

Pelaku pasar akan mencari petunjuk mengenai waktu pengurangan aset dalam Pernyataan Kebijakan Moneter FOMC. Jika para pembuat kebijakan itu menyuarakan kesediaan mereka untuk menyesuaikan pembelian sebelum akhir tahun, ini dapat dilihat sebagai sikap hawkish dan memberikan dorongan pada greenback. Di sisi lain, FOMC dapat memilih untuk tidak mengambil sikap hati-hati di tengah ketakutan terhadap virus corona varian Delta  dan meyakinkan pasar bahwa mereka akan terus mendukung ekonomi sambil menahan diri untuk tidak memberikan batas waktu pengurangan aset. Perubahan dovish dalam prospek kebijakan dapat melemahkan USD di paruh kedua minggu ini.

• Pratinjau Federal Reserve: Tiga Alasan Mengapa Powell Bisa Berhenti Sejenak, Memukul Dolar
• Pratinjau Keputusan Suku Bunga Fed: Situasi Yang Sulit Dari Dilema Inflasi

Prospek teknis EUR/USD

Seperti yang disebutkan di atas, sikap kebijakan FOMC diharapkan menjadi tema pasar utama di paruh kedua minggu ini. Bahkan jika PDB Kuartal 2 mengalahkan ekspektasi, pernyataan The Fed yang dovish dapat membatasi kenaikan USD dan sebaliknya. Karena itu, pelanggaran level teknis utama dapat menarik investor dan menyebabkan pergerakan tajam pada pasangan EUR/USD.

Pada sisi negatifnya, support utama tampaknya telah terbentuk di 1,1750 dan penembusan di bawah level tersebut dapat mengundang para penjual lainnya dan menyeret EUR/USD ke terendah baru 2021 di bawah 1,1700. Di sisi lain, pasangan mata uang ini bertahan di dekat garis tren turun yang datang dari awal Juni di sekitar 1,1830. Level ini juga diperkuat oleh SMA 20-hari. Penutupan harian di atas rintangan tersebut dapat membuka peluang untuk pergerakan naik yang baru menuju 1,1900 (level psikologis, tertinggi 6 Juli) sebelum 1,1980 (SMA 100-hari, SMA 50-hari).