Pratinjau Inflasi Zona Euro: Belum Ada Tanda-Tanda Puncak Inflasi

• Inflasi Zona Euro terlihat stabil di 8,6% YoY di bulan Juli.
• HICP inti kemungkinan akan naik ke 3,8%, menunjukkan tidak ada tanda-tanda puncak inflasi.
• Risiko kenaikan inflasi blok tersebut tetap ada di tengah melonjaknya harga gas. EUR/USD memiliki peluang untuk naik.

Tampaknya tidak ada penangguhan hukuman bagi orang Eropa, dengan gelombang panas yang luar biasa musim panas ini sementara mereka bersiap untuk musim dingin yang sulit di tengah krisis gas yang memburuk. Rumah tangga dan industri terus menanggung beban inflasi yang tak terkendali pada bulan Juli, berkat lonjakan biaya pangan dan energi yang dipicu perang Rusia-Ukraina.

Pada bulan Juni, Indeks Harga Konsumen Diharmonisasi (HICP) Zona Euro melonjak 8,6% YoY versus pembacaan sebelumnya sebesar 8,1% dan ekspektasi pasar sebesar 8,4%. Sementara itu, HICP inti turun menjadi 3,7% YoY pada bulan Juni jika dibandingkan dengan perkiraan 3,9% dan 3,8% yang dibukukan pada bulan Mei.

HICP inti memegang kendalinya

Meskipun HICP tahunan utama diperkirakan akan tetap stagnan di 8,6% pada bulan Juli, kenaikan kecil pada angka inti menjadi 3,8% YoY kemungkinan akan menarik perhatian Bank Sentral Eropa (ECB). Data dijadwalkan untuk dirilis pada hari Jumat pukul 09:00 GMT (16:00 WIB).

Sumber: FXStreet

Meskipun demikian, inflasi utama Zona Euro dapat mengejutkan karena harga gas telah melonjak sekitar 30% sejauh bulan ini. Pada hari Rabu, harga gas alam Eropa melonjak lebih dari 10% setelah Gazprom PJSC mengatakan pipa Nord Stream 1 akan memompa 33 juta meter kubik per hari, atau hanya 20% dari kapasitasnya, karena turbin lain dihentikan untuk pemeliharaan.

Melonjaknya biaya energi akibat krisis Rusia-Ukraina berada di luar lingkup ECB untuk dikendalikan, tetapi ECB dapat mengekang dampaknya pada tekanan harga secara keseluruhan dengan menaikkan suku bunga lebih lanjut. Bank sentral ini menaikkan suku bunga kebijakan utama untuk pertama kalinya dalam 11 tahun sebesar 50 bp menjadi 0,5% dalam menunjukkan komitmen untuk memerangi inflasi.

Pada konferensi pers pasca-pertemuan kebijakan bulan Juli, Presiden ECB Christine Lagarde mengatakan, "tekanan harga menyebar di lebih banyak sektor." "Kami memperkirakan inflasi akan tetap tinggi untuk beberapa waktu," katanya, menyebutkan faktor-faktor pendorong seperti makanan, dan biaya energi, dan kenaikan upah.

Oleh karena itu, tanda-tanda inflasi memuncak tampak seperti mimpi yang jauh bagi para pembuat kebijakan ECB, meninggalkan ruang bank sentral untuk kenaikan suku bunga tambahan. Perkiraan ekonomi terbaru yang dirilis oleh Komisi Eropa menawarkan prospek pesimis pada inflasi, dengan harga di Zona Euro terlihat lebih tinggi pada rata-rata 7,6% pada tahun 2022.

Trading EUR/USD dengan inflasi Zona Euro

EUR/USD bersukacita atas rally yang terinspirasi The Fed yang kurang hawkish di sekitar wilayah 1,0200. Data HICP Awal Jerman akan dirilis pada hari Kamis, sehari sebelum laporan inflasi blok tersebut. Euro dapat mengambil petunjuk positif dari potensi akselerasi dalam inflasi Jerman untuk bulan Juli.

Pasangan mata uang utama memiliki lebih banyak ruang untuk pulih jika angka HICP utama, serta angka HICP inti mengejutkan ke sisi atas. Ekspektasi kenaikan suku bunga ECB 50 bp pada bulan September dapat mendongkrak pembacaan inflasi di atas perkiraan, meningkatkan euro.

Data inflasi, sejalan dengan ekspektasi, juga akan secara singkat mendukung mata uang bersama, karena akselerasi dalam HICP inti akan menurunkan harapan puncak inflasi.

Pasangan EUR/USD dapat melanjutkan tren turunnya menuju paritas jika data tidak sesuai ekspektasi, menyiratkan tekanan harga yang melunak, yang dapat meredam taruhan pengetatan ECB yang agresif.

Tren risiko yang lazim dan data PDB awal untuk blok tersebut juga akan berdampak signifikan pada pasar euro. Ekonomi Zona Euro terlihat berkembang sebesar 0,2% QoQ di Kuartal 2 sementara pertumbuhan 3,4% diproyeksikan secara tahunan.