Pratinjau IMP Jasa ISM AS April: Pembacaan Inflasi Tetap Penting Karena Pemulihan Semakin Menguat

• Sektor jasa AS terus mendorong pemulihan ekonomi di AS.
• Investor akan mencari petunjuk baru terkait tekanan harga.
• Penilaian pasar USD tetap bergantung pada imbal hasil obligasi Treasury.

Aktivitas bisnis di sektor jasa AS diperkirakan akan terus berkembang dengan laju yang mencapai rekor di bulan April. Konsensus pasar menunjukkan 64,3 di IMP Jasa Institute for Supply Management (ISM) pada bulan April, lebih kuat dari yang tertinggi sepanjang masa di 63,7 pada bulan Maret.

Mengomentari laporan Maret, "ada peningkatan substansial dalam tingkat pertumbuhan di sektor jasa di bulan Maret," kata Anthony Nieves, Ketua Komite Survei Bisnis Jasa ISM. "Komentar responden menunjukkan bahwa pencabutan pembatasan terkait pandemi virus Corona (COVID-19) telah melepaskan permintaan yang terpendam untuk banyak jasa dari masing-masing perusahaan."

Dengan vaksinasi virus Corona di AS yang terus berlanjut, tidak mengherankan melihat sektor jasa mempertahankan momentumnya. Pada catatan serupa, laporan IMP Komposit Awal Markit IHS mengungkapkan bahwa IMP Jasa mencapai seri baru tertinggi di 63,1 pada bulan April.

IMP Jasa ISM

Rinciannya Rumit

Rincian yang mendasari laporan tersebut, terutama yang terkait dengan tekanan harga, akan dicermati oleh para pelaku pasar. IHS Markit mencatat bahwa perusahaan terus meneruskan kenaikan harga dengan proporsi yang terus meningkat kepada klien di bulan April. Selain itu, "kendala kapasitas produksi, kekurangan material, cuaca dan tantangan dalam logistik dan sumber daya manusia terus menyebabkan gangguan rantai pasokan," tulis laporan IMP Jasa ISM bulan Maret.

Setelah pertemuan kebijakan FOMC bulan April, di mana para pembuat kebijakan dengan suara bulat memilih untuk membiarkan pengaturan kebijakan tidak berubah, Ketua Jerome Powell mengakui bahwa akan butuh waktu bagi sisi penawaran untuk beradaptasi dengan lonjakan permintaan yang kuat. "Ekspektasi inflasi sekarang lebih konsisten dengan target inflasi Fed 2% daripada sebelum pandemi," tambah Powell.

Pada hari Senin, Indeks Harga Dibayar dari IMP Manufaktur ISM melonjak ke 89,6 di bulan April dari 85,6 di bulan Maret dan mencatat ekspansi untuk 11 bulan berturut-turut.

Indeks Harga Dibayar Manufaktur ISM

Reaksi pasar yang mungkin

Ekspektasi inflasi dan kinerja imbal hasil obligasi Treasury AS terus mendorong kinerja greenback terhadap para pesaingnya. Pada hari Senin, imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun turun tipis meskipun data inflasi yang disebutkan di atas dalam laporan IMP Manufaktur ISM. Dengan aliran risiko mendominasi pasar keuangan pada awal minggu, Indeks Dolar AS (DXY) turun 0,35% pada basis harian. Namun demikian, DXY berhasil melakukan pemulihan yang menentukan pada hari Selasa, menunjukkan bahwa USD tidak mengalami kesulitan dalam menarik investor.

Jika laporan IMP Jasa ISM menyoroti bahwa harga terus meningkat pada laju penguatan, greenback dapat memanfaatkan peningkatan imbal hasil obligasi Treasury AS. Di sisi lain, melemahnya tekanan inflasi yang tidak terduga di sektor jasa dapat memicu aksi jual USD karena ini menunjukkan bahwa FOMC tidak akan terburu-buru untuk mempertimbangkan perubahan hawkish dalam prospek kebijakannya.

Sebagai salah satu pasangan mata uang utama yang paling sensitif terhadap fluktuasi tajam dalam imbal hasil obligasi Treasury AS, USD/JPY dapat membuat pergerakan signifikan setelah laporan IMP.

Pada sisi atas, resistance awal terletak di 110,00 (level psikologis). Penutupan harian di atas level tersebut bisa membuka pintu untuk kenaikan tambahan menuju 110,84 (tertinggi 12-bulan pada akhir Maret).

Di sisi lain, penurunan imbal hasil obligasi AS dapat menyeret USD/JPY ke 108,85 (Fibonacci retracement 23,6% dari tren naik Januari-April, SMA 20-hari, SMA 50-hari) di depan 108,00 (level psikologis) dan 107,60 (Fibonacci Retracement 38,2%).