Pratinjau Bank Sentral Eropa: Perkembangan Pandemi Akan Membuat Para Pembuat Kebijakan Tetap Dovish

• ECB diharapkan untuk mempertahankan kebijakan moneternya tidak berubah, menurunkan perkiraan pertumbuhan.
• Pembuat kebijakan Eropa mungkin tidak mengungkapkan kekhawatiran terkait kenaikan imbal hasil obligasi.
• EUR/USD memiliki potensi bullish terbatas selama masih di bawah 1,1970.

Pembuat kebijakan moneter Eropa akan bertemu minggu ini dan memutuskan apakah akan mengubah tindakan yang sedang berlangsung untuk mendukung ekonomi di masa pandemi yang luar biasa saat ini. Bank Sentral Eropa membentuk Program Pembelian Darurat Pandemi (Pandemic Emergency Purchase Program /PEPP) sebesar 1,85 triliun euro. Dana tersebut awalnya ditetapkan sebesar €750 miliar pada Maret 2020, tetapi ECB meningkatkannya seiring berjalannya waktu dan ekonomi terus kesulitan. Bank sentral tersebut juga menurunkan suku bunga hingga 0,0%, di mana mereka saat ini berada. Suku bunga dan PEPP diperkirakan tidak akan berubah bulan ini. Selain itu, bank sentral akan menyajikan perkiraan pertumbuhan dan inflasi baru.

Imbal hasil obligasi menjadi pusat perhatian

Sedangkan pusat perhatian adalah imbal hasil utang pemerintah. Imbal hasil naik tidak hanya di AS, entah bagaimana menandakan meningkatnya tekanan inflasi, yang seharusnya menghasilkan kebijakan moneter yang lebih ketat. Bank Sentral, bagaimanapun, tidak dalam posisi untuk mengambil stimulus. Pandemi terus menyebabkan kerusakan sementara peluncuran vaksin masih lamban. Lockdown telah diperpanjang sepanjang kuartal pertama tahun ini, yang berarti perkiraan pertumbuhan kemungkinan akan direvisi ke bawah.

Pada pertemuan terakhirnya, para pembuat kebijakan mengatakan mereka akan menjaga kebijakan moneter akomodatif hingga inflasi berada pada level yang ditargetkan, yang masih jauh. Lonjakan imbal hasil obligasi dapat memaksa ECB untuk meningkatkan laju pembelian, mengekang imbal hasil dan mempertahankan kondisi pembiayaan yang stabil. Pada bulan Desember, proyeksi ECB meramalkan pertumbuhan PDB sebesar 3,9% pada tahun 2021 dan 4,2% pada tahun 2022. Inflasi umum diperkirakan sebesar 1% pada tahun 2021 dan 1,1% pada tahun 2022. Mengenai inflasi, harga minyak yang lebih tinggi mungkin akan menambah tekanan, jadi ada kemungkinan revisi.

Selain mempercepat pembelian obligasi, Presiden Christine Lagarde dan pejabat lainnya. tidak diharapkan berbuat lebih banyak kali ini. Seperti biasa, mereka mungkin mencoba untuk mredam kekuatan EUR dengan beberapa kejutan terkait hal tersebut, meskipun dengan pasangan ini kembali di bawah 1,2000, pembuat kebijakan akan sedikit lebih santai.

Level EUR/USD yang harus diperhatikan

Tingkat kepedulian ECB terhadap situasi ekonomi akan menentukan nada untuk EUR. Semakin khawatir, semakin tinggi potensi bearish mata uang tersebut. Pembuat kebijakan yang percaya diri, di sisi lain, dapat memberikan mata uang bersama dorongan yang tidak terduga.

Secara teknis, pasangan ini berkembang di atas retracement 61,8% dari reli November/Januari, tetapi risikonya tetap cenderung ke sisi bawah. Dalam grafik harian, pasangan ini telah bertemu pembeli di sekitar DMA 200 yang bullish tetapi tetap di bawah DMA 20 dan 100, dengan DMA yang lebih pendek mendapatkan kekuatan bearish. Indikator teknis dalam kerangka waktu tersebut tetap dalam level negatif, Momentum melanjutkan penurunannya dan RSI stabil di sekitar 37.

Pasangan ini mencapai titik terendah minggu ini di 1,1835, dengan penembusan di bawahnya akan mengekspos 1,1790. Jika level yang terakhir ini menyerah, pasangan tersebut memiliki ruang untuk melanjutkan penurunannya ke 1,1700. Pasangan tersebut perlu naik di atas 1,1970 untuk berubah menjadi bullish, dengan kelanjutan melampaui 1,2000 akan mengekspos zona harga 1,2070/80.