Prakiraan Mingguan EUR/USD: Federal Reserve Berada di Antara Dua Pilihan Sulit

• Gangguan terkait pandemi kemungkinan akan mendorong inflasi lebih tinggi di seluruh dunia.
• Federal Reserve AS akan mengumumkan keputusan kebijakan moneternya pada tanggal 26 Januari.
• EUR/USD siap untuk melanjutkan penurunannya dalam jangka panjang dan bisa menembus terendah 2021.

Pasangan EUR/USD menyerahkan kenaikan terbarunya dan kembali ke zona nyamannya, hanya beberapa pip di atas level 1,1300. Pasangan mata uang ini mengalami penurunan paling banyak pada hari Selasa ketika para pedagang AS kembali masuk dan mendorong imbal hasil obligasi pemerintah ke level yang terakhir terlihat pada Februari 2020.

Covid, Inflasi dan Imbal Hasil

Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS 10-tahun memuncak pada 1,903% pada hari Rabu, karena minat spekulatif mencerminkan kekhawatirannya terkait meroketnya inflasi, mengantisipasi Federal Reserve harus menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diantisipasi. Imbal hasil 2 tahun menghasilkan 1% untuk pertama kalinya dalam dua tahun, pada hari Selasa.

Tapi itu bukan hanya di AS. Imbal hasil obligasi Jerman 10-tahun diperdagangkan di wilayah positif untuk pertama kalinya dalam hampir tiga tahun juga, karena inflasi Jerman dikonfirmasi pada 5,3% Tahun/Tahun pada bulan Desember. Untuk UE, sementara itu, mencapai 5% pada periode yang sama, keduanya tertinggi dalam beberapa dekade. Pada bulan yang sama, inflasi AS mencapai 7% Tahun/Tahun, tingkat yang tidak terlihat sejak 1982.

Skenario jangka pendek tidak terlihat menjanjikan. Dunia berhenti sejenak pada Maret 2020 di tengah munculnya pandemi COVID-19 dan menghabiskan sebagian besar tahun 2021 bergulat dengan kelangkaan pasokan dan masalah kemacetan sementara dalam perjalanan menuju pemulihan ekonomi. Pada akhir November 2021, Afrika Selatan mengumumkan penemuan jenis virus baru Corona, Omicron. Sedikit yang kita tahu tiga bulan lalu bahwa varian baru ini akan menyebar seperti api secara global, dan mendorong pemulihan ekonomi mundur dua langkah di tengah rekor tingkat penularan, secara global.

Pada bulan Desember, kasus di seluruh dunia mencapai sekitar 500 ribu. Dalam beberapa minggu terakhir, jumlah kasus baru yang terdeteksi secara global mencapai di atas 3 juta per hari, dengan AS melaporkan 1,35 juta dalam 24 jam. Pemerintah menghindari lockdown, tetapi sejumlah besar pekerja yang tidak dapat menghadiri pekerjaan mereka memengaruhi bisnis dan karenanya, kemajuan ekonomi.

Pekan lalu, AS melaporkan bahwa Klaim Pengangguran Awal untuk pekan yang berakhir tanggal 7 Januari secara tak terduga melonjak ke 286 ribu, jauh lebih buruk dari perkiraan 220 ribu dan tertinggi sejak Oktober.

Pekerjaan Bisa Menjadi Hambatan bagi Pengambil Kebijakan

Keputusan bank sentral biasanya bertumpu pada dua kaki: lapangan pekerjaan penuh dan tekanan harga yang terkendali. Hingga bulan Desember, Federal Reserve AS mengandalkan apa yang disebutnya "pasar lapangan pekerjaan mendekati pekerjaan penuh" yang akan mempercepat pengurangan agresif dukungan keuangannya untuk menjinakkan inflasi. Pertanyaan besar akhir-akhir ini adalah apakah The Fed akan benar-benar dapat bergerak sesuai rencana, karena sektor pekerjaan mulai menderita akibat gelombang terbaru virus Corona.

Bank sentral AS akan mengadakan pertemuan kebijakan moneter pekan ini dan akan mengumumkan keputusan kebijakan moneter pada tanggal 26 Januari. Tidak ada tindakan yang diharapkan saat ini, meskipun para pelaku pasar mengharapkan petunjuk yang lebih jelas terkait kenaikan suku bunga mendatang. Para investor memperkirakan kenaikan suku bunga pertama untuk Maret 2022 dan setidaknya tiga kenaikan sepanjang tahun.

Bank Sentral Eropa, di sisi lain, berada di ujung lain spektrum. Para pengambil kebijakan Eropa terus mengakui bahwa inflasi yang terus-menerus tinggi dapat bertahan lebih lama dari yang diantisipasi dan bahkan bergerak di atas zona nyaman mereka, tetapi hingga hari ini, mereka tidak bersedia untuk menarik kembali dukungan keuangan, mempertahankan sikap hati-hati.

Acara Tingkat Pertama AS Berikutnya

Di luar data ketenagakerjaan dan inflasi, kalender ekonomi makro mencakup Survei ZEW bulan Januari, yang menunjukkan bahwa Sentimen Ekonomi meningkat di negara tersebut dan Uni Eropa, meskipun penilaian situasi saat ini mengalami kontraksi tajam. Perkiraan awal Keyakinan Konsumen UE berada di -8,5, lebih baik dari yang diantisipasi.

Pekan ini akan dimulai dengan Markit yang menerbitkan perkiraan awal IMP Januari untuk UE dan AS. Kemudian dalam pekan ini, Jerman akan menerbitkan survei IFO Januari terkait Iklim Bisnis dan Survei Keyakinan Konsumen GFK bulan Februari, sementara UE akan merilis Indikator Sentimen Ekonomi bulan Januari.

AS akan menyuguhkan para investor beberapa data tingkat pertama. Di luar keputusan Federal Reserve AS, agenda kalender negara ini mencakup perkiraan pertama Produk Domestik Bruto Kuartal 4, yang diperkirakan 5,8% Kuartal/Kuartal, dan Pesanan Barang Tahan Lama bulan Desember. Pada akhir minggu, AS akan merilis Indeks Harga Pengeluaran Pribadi Inti, ukuran inflasi favorit The Fed.

Prospek teknis EUR/USD

Dari sudut pandang teknis, pasangan EUR/USD tampaknya siap untuk melanjutkan penurunannya. Pasangan mata uang ini menyelesaikan pekan lalu di dekat retracement 23,6% dari penurunan 1,1691/1,1185 di 1,1305, setelah mendekati retracement 61,8% dari penurunan yang sama di 1,1495 pada pekan sebelumnya.

Pada grafik mingguan, SMA 20 telah melintasi di bawah SMA yang lebih panjang dan level resistance Fibonacci yang disebutkan di atas, entah bagaimana mencerminkan minat jual yang kuat. Indikator-indikator teknis, sementara itu, melanjutkan penurunannya dalam level negatif setelah mengoreksi kondisi oversold yang dicapai kembali pada bulan Desember.

Pasangan mata uang ini netral hingga bearish pada grafik harian, karena diperdagangkan di bawah SMA 20 yang datar untuk hari ketiga berturut-turut, dan karena MA yang lebih panjang mempertahankan kemiringan bearishnya jauh di atas level saat ini. Pada saat yang sama, indikator-indikator teknis bergerak naik-turun di sekitar garis tengahnya, tanpa kekuatan arah yang jelas.

Penurunan melalui 1,1300 akan mendukung kelanjutan ke bawah menuju wilayah 1,1220, sementara di bawah level yang terakhir, pasangan mata uang ini dapat melanjutkan penurunannya di bawah terendah 2021 di 1,1185 ke zona harga 1,1160.

Level resistance statis yang kuat muncul di 1,1385, diikuti oleh zona harga 1,1440, dalam perjalanan ke wilayah 1,1500.

Jajak Pendapat Sentimen EUR/USD

Jajak Pendapat Prakiraan FXStreet menyarankan bahwa EUR/USD akan memasuki pusaran penjualan dalam beberapa pekan ke depan. Para penjualan adalah mayoritas dalam tiga kerangka waktu yang diteliti, meningkat seiring berjalannya waktu. Pasangan mata uang ini terlihat rata-rata ke 1,1330 dalam perspektif mingguan, dan turun ke 1,1183 dalam kuartalan. Mereka yang mencari konsolidasi sideways cukup banyak, mencerminkan minat jual yang meningkat.

Dalam bagan Ikhtisar, rata-rata pergerakan (MA) menawarkan kemiringan bearish, dengan momentum yang meningkat seiring berjalannya waktu. Dalam tampilan triwulanan, sebagian besar target terakumulasi antara 1,10 dan 1,12, sementara beberapa analis bahkan memperkirakan posisi lower low.