Prakiraan Harga AUD/USD: Support Utama Berikutnya Berada di Level Terendah 2024 Dekat 0,6350

• AUD/USD mundur lebih jauh dan meninjau kembali area 0,6540.
• Dolar AS mempertahankan performa bullish-nya dengan baik.
• Berikutnya di Australia akan dirilis angka inflasi.

Pada hari Selasa, AUD/USD terus menghadapi tekanan ke bawah, turun selama tiga hari berturut-turut dan meninjau kembali band 0,6545-0,6540, atau posisi terendah dua bulan. Penurunan yang sedang berlangsung juga memperpanjang pelanggaran baru-baru ini terhadap simple moving average (SMA) 200-hari, yang saat ini berada di 0,6627.

Dolar Australia (AUD) berada di bawah tekanan sisi bawah lebih lanjut sebagai respon terhadap kebangkitan bias penawaran beli dalam Dolar AS (USD), juga membuat sebagian besar aset-aset yang terkait dengan risiko tertekan. Selain penguatan USD, pelemahan AUD yang terus berlanjut sebagian besar disebabkan oleh ketidakpastian yang terus berlanjut mengenai efektivitas langkah-langkah stimulus yang baru diperkenalkan oleh Tiongkok di awal bulan ini.

Selain itu, kenaikan lainnya dalam harga tembaga yang disertai dengan penurunan kecil pada harga bijih besi menyoroti perasaan campur aduk pasar mengenai prospek ekonomi Tiongkok, yang secara keseluruhan berkolaborasi dengan tekanan jual yang tak henti-hentinya terhadap Dolar Australia.

Dari sisi kebijakan moneter, Reserve Bank of Australia (RBA) mempertahankan suku bunga acuan di 4,35% pada pertemuan bulan September. Gubernur Michele Bullock mengakui adanya risiko inflasi yang sedang berlangsung namun meminimalkan kemungkinan kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.

Risalah rapat berikutnya mengindikasikan sikap yang lebih dovish dibandingkan dengan bulan Agustus, yang menunjukkan bahwa suku bunga mungkin tetap tidak berubah di masa mendatang. Sentimen pasar saat ini mencerminkan probabilitas 50% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada akhir tahun. Ekspektasi adalah bahwa RBA dapat menjadi salah satu bank sentral G10 terakhir yang menurunkan suku bunga karena pertumbuhan dan inflasi menunjukkan tanda-tanda penurunan.

Namun, Deputi Gubernur Andrew Hauser baru-baru ini memperingatkan bahwa prakiraan penurunan suku bunga RBA yang signifikan mungkin terlalu optimis. Dia menunjukkan bahwa tingkat suku bunga netral diprakirakan antara 3% dan 4%, menunjukkan bahwa tingkat suku bunga saat ini sebesar 4,35% tidak terlalu ketat.

Sementara potensi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve di akhir tahun ini dapat memberikan beberapa dukungan pada AUD/USD, ketidakpastian yang sedang berlangsung mengenai jalur ekonomi Tiongkok kemungkinan akan memberikan tekanan ke bawah pada pasangan mata uang ini.

Di Australia, rilis data penting berikutnya adalah Indikator IHK Bulanan RBA dan Tingkat Inflasi kuartal ketiga, keduanya dijadwalkan pada 30 Oktober.

Mengenai posisi pasar, posisi long spekulatif net long dalam AUD mencapai level tertinggi dua minggu selama pekan yang berakhir 22 Oktober, menurut Laporan Posisi CFTC. Selain itu, open interest menurun selama dua minggu berturut-turut. Selama periode ini, AUD/USD diperdagangkan dalam kisaran konsolidasi di atas level 0,6650, sembari memantau perkembangan terkait Tiongkok dan implementasi paket stimulusnya.

Grafik Harian AUD/USD

Prospek Teknis AUD/USD Jangka Pendek

Penurunan lebih lanjut dapat mendorong AUD/USD ke level terendah Oktober di 0,6544 (29 Oktober), sebelum level terendah 2024 di 0,6347 (5 Agustus).

Pada sisi atas, terdapat resistance menengah di SMA 200-hari di 0,6627, didukung oleh SMA 100-hari dan 55-hari sementara masing-masing di 0,6693 dan 0,6738, sebelum mencapai level tertinggi 2024 di 0,6942 (30 September).

Grafik empat jam menunjukkan bahwa pergerakan negatif tetap ada. Support awal berada di 0,6544, diikuti oleh 0,6347. Pada sisi atas, level resistance awal adalah SMA 55 di 0,6650, diikuti oleh SMA 100 di 0,6686 dan akhirnya 0,6723. RSI turun ke sekitar 29.