Data statistik hari Sabtu dari Tiongkok memperkuat kekhawatiran akan perlambatan di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini, memaksa bank sentral untuk menjanjikan langkah-langkah tambahan untuk menurunkan biaya pinjaman. Ini adalah sebuah usaha baru untuk membalikkan tren penurunan ekonomi dan mendukung pasar saham, tetapi nilai tukar Yuan Tiongkok dapat menjadi korban dari kebijakan ini, meskipun mungkin perlu waktu untuk merasakan efeknya.

Semua data utama Tiongkok yang dirilis pada hari Sabtu lebih lemah dari yang diharapkan dan menunjukkan kemunduran dari bulan sebelumnya. Harga rumah baru meningkat menjadi 0,73% dan turun menjadi 5,3% y/y. Produksi industri naik 4,5% y/y versus 5,1% di bulan sebelumnya dan 4,7% yang diharapkan. Produksi terakhir kali tumbuh pada laju yang lebih lambat pada 20/23 Juli, dan tren perlambatan telah terjadi sejak April. Penjualan ritel juga hanya naik 2,1% y/y.

Pada awal pekan lalu, angka inflasi dirilis lebih lemah dari prakiraan, dengan IHK naik 0,6% y/y dan IHP turun 1,8% y/y. Pembalikan tajam pada dinamika harga produsen mengindikasikan sebuah spiral deflasi baru di Tiongkok. Dinamika inflasi telah membuka jalan untuk stimulus moneter atau fiskal lebih lanjut.

Yuan Tiongkok telah tumbuh 3% terhadap Dolar sejak posisi terendahnya di awal Juli, namun kecil kemungkinannya bahwa apresiasinya berdampak pada perekonomian. Sebaliknya, pullback ini menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi penurunan suku bunga, yang merupakan faktor dalam pelemahan mata uang.

Dari area yang kurang lebih sama, tepat di bawah 7,10, pasangan mata uang USDCNH berbalik naik pada akhir tahun lalu. Kondisi jenuh jual teknis pada kerangka waktu mingguan menunjukkan bahwa peluang pemantulan lebih tinggi daripada kelanjutan penurunan. Tidak ada hambatan teknis yang signifikan bagi USD/CNH ke area 7,3, dan pelemahan Yuan ini berpotensi menghidupkan kembali momentum inflasi dan permintaan untuk barang-barang Tiongkok.

Lakukan perdagangan dengan tanggung jawab. CFD dan Taruhan Spread adalah instrumen yang kompleks dan memiliki risiko tinggi kehilangan uang dengan cepat karena leverage. 77,37% akun investor ritel kehilangan uang saat memperdagangkan CFD dan Taruhan Spread dengan penyedia ini. Pendapat Analis hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi atau nasihat perdagangan.

Ikuti kami di Telegram

Dapatkan pembaruan semua analisa

Gabung Telegram

Analisis Terkini


Analisa Terkini

Pilihan Editor

MATA UANG UTAMA

INDIKATOR EKONOMI

BERITA