Yen Jepang tetap Tertekan; Kurang Keyakinan Bearish di Tengah Ekspektasi BoJ yang Relatif Hawkish

• Yen Jepang berusaha keras untuk menarik pembeli karena optimisme perdagangan melemahkan aset-aset safe-haven.
• Kenaikan USD yang moderat memberikan dukungan tambahan untuk USD/JPY, meskipun kenaikan tampaknya terbatas.
• Ekspektasi kebijakan BoJ-The Fed yang berbeda mungkin terus menjadi hambatan bagi pasangan mata uang ini.

Yen Jepang (JPY) melanjutkan pergerakan harga konsolidatif dalam perdagangan harian-nya melalui awal sesi Eropa pada hari Rabu dan saat ini berada di dekat level terendah dua minggu yang disentuh terhadap mata uang Amerika pada hari sebelumnya. Data yang dirilis sebelumnya hari ini menunjukkan bahwa inflasi grosir tahunan Jepang melambat pada bulan Mei, mengurangi tekanan pada Bank of Japan (BoJ) untuk menaikkan suku bunga. Hal ini, bersama dengan optimisme atas hasil positif dari perundingan perdagangan AS-Tiongkok, ternyata menjadi faktor utama yang melemahkan JPY sebagai aset safe-haven.

Namun, para penjual JPY tampaknya enggan untuk memasang taruhan agresif karena pasar masih memperhitungkan kemungkinan normalisasi kebijakan lebih lanjut oleh BoJ. Sebaliknya, Federal Reserve (The Fed) diprakirakan akan menurunkan biaya pinjaman lebih lanjut pada tahun 2025, yang gagal membantu Dolar AS (USD) untuk memanfaatkan kenaikan dalam perdagangan harian-nya yang moderat dan membantu membatasi sisi negatif untuk JPY yang memberikan imbal hasil lebih rendah. Para pedagang juga tampaknya enggan untuk memasang taruhan terarah di sekitar pasangan mata uang USD/JPY dan memilih untuk menunggu rilis data inflasi konsumen AS.

Yen Jepang Mempertahankan Nada Penawaran Jualnya saat Pedagang Mengurangi Taruhan Kenaikan Suku Bunga BoJ

• Data yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan bahwa Indeks Harga Barang Korporat (CGPI) Jepang, yang mengukur harga yang dikenakan perusahaan satu sama lain untuk barang dan jasa mereka, naik 3,2% pada bulan Mei dibandingkan tahun sebelumnya. Pembacaan ini tidak memenuhi prakiraan median pasar untuk kenaikan 3,5%.
• Sebuah jajak pendapat Reuters menunjukkan bahwa sedikit mayoritas ekonom memprakirakan bahwa Bank of Japan akan menunda kenaikan suku bunga lainnya tahun ini. Namun, para investor tampaknya yakin bahwa BoJ mungkin mendorong kondisi moneter yang lebih ketat di tengah tanda-tanda inflasi yang meluas di Jepang.
• Para investor menjadi berhati-hati setelah pengadilan banding federal memutuskan bahwa tarif "Hari Pembebasan" Presiden AS Donald Trump terhadap sebagian besar mitra dagang dapat tetap berlaku sementara mereka meninjau keputusan pengadilan yang lebih rendah untuk memblokirnya. Namun, pengadilan tersebut belum memutuskan apakah tarif tersebut diperbolehkan berdasarkan undang-undang kekuasaan ekonomi darurat yang dikutip Trump untuk membenarkannya.
• Wakil Menteri Perdagangan Tiongkok, Li Chenggang, mengatakan kepada wartawan bahwa negosiator Tiongkok dan AS telah menyetujui kerangka kerja untuk perdagangan setelah dua hari perundingan di London. Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, mengatakan bahwa kerangka kerja tersebut adalah langkah pertama untuk menghilangkan negativitas, dan rencana implementasinya harus menghasilkan penyelesaian masalah tanah jarang dan magnet.
• Optimisme yang berasal dari hasil positif perundingan perdagangan AS-Tiongkok yang penting tetap mendukung nada positif secara umum di pasar ekuitas. Hal ini melemahkan status safe-haven JPY. Selain itu, tanda-tanda meredanya ketegangan antara dua ekonomi terbesar di dunia membantu Dolar AS untuk menarik beberapa pembeli dan bertindak sebagai pendorong bagi pasangan mata uang USD/JPY.
• Para pedagang mengurangi taruhan mereka bahwa Federal Reserve akan memotong suku bunga dalam beberapa bulan mendatang setelah rilis laporan Nonfarm Payrolls (NFP) AS pada hari Jumat, yang menunjukkan pasar tenaga kerja yang tangguh. Namun, para pedagang masih memperhitungkan sekitar 0,45% pelonggaran pada akhir tahun, menandai perbedaan signifikan dibandingkan dengan ekspektasi hawkish BoJ.
• Para pedagang kini menantikan rilis Indeks Harga Konsumen (IHK) AS, yang diprakirakan akan menunjukkan peningkatan yang dapat memperkuat sikap tunggu dan lihat The Fed terhadap pelonggaran lebih lanjut. Namun, data penting ini akan diperiksa untuk petunjuk tentang jalur pemangkasan suku bunga The Fed, yang pada gilirannya akan mempengaruhi dinamika harga USD dan memberikan dorongan baru.

Pembeli USD/JPY Menunggu Pergerakan di Atas Rintangan 145,30 sebelum Memasang Taruhan Baru

Dari perspektif teknis, penerimaan di atas Simple Moving Average (SMA) 100 periode dan osilator positif pada grafik harian/jam mendukung para pembeli USD/JPY. Namun, kegagalan berulang untuk membangun momentum di atas level psikologis 145,00 membuatnya lebih bijaksana untuk menunggu beberapa aksi beli lebih lanjut di atas area 145,30, atau puncak dua minggu yang disentuh pada hari Selasa, sebelum mengantisipasi kenaikan lebih lanjut. Harga spot kemudian mungkin melampaui rintangan perantara 145,60-145,65 dan bertujuan untuk merebut kembali level angka bulat 146,00 sebelum naik lebih jauh menuju wilayah 146,25-146,30, atau swing high 29 Mei.

Di sisi lain, SMA 200 periode pada grafik 4 jam, yang saat ini dipatok di dekat area 144,30, mungkin kini melindungi sisi bawah terdekat menjelang level 144,00. Penembusan yang meyakinkan di bawah level tersebut akan membatalkan prospek positif dan menggeser bias jangka pendek mendukung para penjual USD/JPY. Penurunan selanjutnya dapat menyeret harga spot ini turun ke wilayah 143,60-143,50 dalam perjalanan menuju level di bawah 143,00.