USD/TRY Stabil di Bawah $14,00 karena Lira Turki Memudarkan Dorongan dari Intervensi $7,3 Miliar, Inflasi AS Dipantau

• USD/TRY tetap datar di sekitar level tertinggi selama tiga minggu.
• Data CBRT mengisyaratkan intervensi pasar total sebesar $7,3 miliar selama bulan Desember.
• Laporan lapangan pekerjaan AS menenggelamkan DXY tetapi pertimbangan ulang membuat para anggota 'hawk' The Fed tetap waspada.
• Inflasi dan masalah Covid menguji para pelaku pasar di tengah lesunya awal pekan yang penting ini.

USD/TRY naik-turun di sekitar $13,80 selama awal pekan yang lamban ini. Dengan demikian, pasangan lira Turki tersebut melanjutkan pergerakan lesu hari sebelumnya di sekitar puncak tiga minggu di tengah kekhawatiran yang beragam.

Dengan itu, para pedagang pasangan USD/TRY ini tampaknya bergulat antara keragu-raguan atas langkah The Fed selanjutnya dan keraguan atas kapasitas bank sentral Turki untuk menjaga TRY tetap bertahan. Yang juga bertindak sebagai hambatan dalam perdagangan adalah ketakutan akan varian virus Corona Afrika Selatan, yang disebut Omicron, serta ketegangan geopolitik di sekitar Rusia-Ukraina dan AS-Tiongkok.

Sesuai data resmi dari Bank Sentral Republik Turki (CBRT), bank sentral Turki menjual sekitar $7,3 miliar mata uang domestik selama bulan Desember. Langkah besar untuk mendorong lira tersebut menimbulkan keraguan di antara sekelompok investor karena Financial Times (FT) mengatakan, “Turki menghabiskan lebih dari $7,0 miliar untuk menopang lira pada bulan Desember, data resmi menunjukkan, karena para analis memperingatkan bahwa intervensi melalui 'pintu belakang' itu berarti bahwa dampak sebenarnya dari pertahanan mata uang ini bahkan lebih tinggi.”

Sebaliknya, Indeks Dolar AS (DXY) menggambarkan penurunan harian terbesar dalam enam pekan setelah laporan lapangan pekerjaan bulan Desember gagal mengesankan para 'hawk' The Fed, baru-baru ini naik 0,10% di sekitar 95,80.

Sementara penurunan DXY hari Jumat dapat dikaitkan dengan laporan lapangan pekerjaan AS yang beragam, konsolidasi terbaru tampaknya mengambil petunjuk dari taruhan pasar berjangka yang menunjukkan hampir 80% peluang kenaikan suku bunga The Fed pada bulan Maret. Meskipun demikian, data utama Nonfarm Payrolls (NFP) AS untuk bulan Desember mengecewakan pasar dengan angka 199 ribu versus perkiraan 400 ribu dan 249 ribu sebelumnya (direvisi naik dari 210 ribu). Namun, Tingkat Pengangguran turun ke 3,9% dibandingkan dengan konsensus pasar 4,1% dan 4,2% di bulan November sementara Tingkat Pengangguran U6 turun ke 7,3% terhadap revisi turun bulan November 7,7%, keduanya ditutup pada tingkat pra-pandemi.

Di tempat lain, pertikaian AS-Tiongkok berlanjut, baru-baru ini mengenai perdagangan dan masalah hak asasi manusia, sementara masalah Rusia-Ukraina mendapatkan perhatian utama menjelang pertemuan Washington-Moskow pekan ini, yang pada gilirannya menantang sentimen pasar.

Perlu dicatat bahwa rekor tertinggi penularan Covid di Turki, dengan infeksi harian terbaru adalah 68.413, juga menantang para penjual USD/TRY.

Ke depan, sejumlah katalis risiko dapat menghibur para pedagang USD/TRY tetapi perhatian utama akan tertuju pada Indeks Harga Konsumen (IHK ) AS hari Rabu dan Penjualan Ritel AS hari Jumat untuk dorongan baru.

Analisis Teknis

Doji bearish hari Jumat di tertinggi multi-hari menandakan pullback USD/TRY menuju level 21-DMA di $13,33. Namun, penurunan lebih lanjut akan membuat harga berisiko untuk turun menuju Fibonacci retracement 38,2% dari penurunan 20-23 Desember, di sekitar $12,15.

Sementara itu, pemulihan lebih lanjut tetap ambigu sampai harga naik melewati puncak 21 Desember di sekitar $14,15. Setelah itu, level acuan $15,00 dan $17,20 dapat menguji para pembeli USD/TRY sebelum mengarahkan mereka ke tertinggi bulan lalu, yang juga merupakan rekor tertinggi, di sekitar $18,35.