Berita

USD/JPY Lanjutkan Kenaikan ke 155,00 di Tengah Kehati-hatian Jelang Data AS dan Kebijakan BoJ

  • USD/JPY bergerak lebih tinggi ke 155,00 karena Dolar AS bangkit kembali.
  • Para investor menunggu data AS untuk mendapatkan petunjuk mengenai kapan the Fed akan melakukan pemangkasan suku bunga.
  • BoJ diproyeksikan akan menaikkan suku bunga sekali lagi pada akhir tahun.

Pasangan USD/JPY naik ke level tertinggi bersejarah di 155,00 di sesi London hari Rabu. Aset ini menguat karena Dolar AS mendapat dukungan di tengah ketidakpastian menjelang rilis Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal pertama Amerika Serikat dan data Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditure/PCE) untuk bulan Maret, yang akan dirilis pada hari Kamis dan Jumat.

Data ekonomi ini akan secara signifikan mempengaruhi ekspektasi pasar mengenai kapan The Fed akan mulai menurunkan suku bunga.

Sentimen pasar bersifat spesifik pada aset-aset tertentu karena kontrak berjangka S&P 500 telah menguat lebih jauh di sesi Eropa, sementara mata uang-mata uang yang dipersepsikan berisiko turun terhadap Dolar AS. Indeks Dolar AS (DXY) naik lebih jauh setelah menemukan minat beli di dekat 105,70.

Pada hari Selasa, Dolar AS terkoreksi tajam setelah S&P Global melaporkan laporan IMP awal AS yang lemah untuk bulan April. Lembaga ini melaporkan bahwa IMP Manufaktur tetap berada di bawah ambang batas 50,0 yang mengindikasikan kontraksi dan IMP Jasa turun tajam. Hal ini menunjukkan bahwa prospek ekonomi AS yang kuat mulai berkurang.

Pada sesi hari ini, para investor akan mengamati dengan seksama Pesanan Barang Tahan Lama untuk bulan Maret. Pesanan Barang Tahan Lama naik 1,4% pada bulan Februari. Pesanan Barang Tahan Lama mencakup produk-produk yang memiliki masa pakai tiga tahun atau lebih. Pesanan Barang Tahan Lama yang kuat mengindikasikan prospek inflasi yang kuat.

Sementara itu, Yen Jepang melemah karena para investor memprakirakan bahwa Bank of Japan (BoJ) tidak akan melanjutkan kenaikan suku bunga pada minggu ini. Terakhir kali, BoJ menurunkan suku bunga menjadi 0%-0,1% setelah mempertahankan kebijakan moneter yang sangat longgar selama 17 tahun. Sebuah jajak pendapat Reuters menunjukkan bahwa BoJ akan mengetatkan kebijakan lebih lanjut satu kali lagi tahun ini dan diprakirakan akan mempertahankannya hingga pertemuan bulan Juni.

Kekhawatiran akan intervensi Jepang dalam domain Valas untuk mendukung penurunan Yen Jepang semakin dalam. Di awal sesi Eropa, Eksekutif Senior Partai Penguasa Jepang, Ochi, mengatakan, "Tidak ada konsensus yang luas saat ini, tetapi jika yen merosot lebih jauh ke arah 160 atau 170 terhadap dolar, hal tersebut dapat dianggap berlebihan dan dapat mendorong para pengambil kebijakan untuk mempertimbangkan beberapa tindakan." Demikian dilaporkan Reuters. 

 

Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.


KONTEN TERKAIT

Memuat ...



Copyright ©2024 FOREXSTREET S.L., Hak cipta dilindungi undang-undang.