USD/INR Lanjut Naik saat Dolar AS Menguat Menyusul Kesepakatan Dagang AS-UE
| |Terjemahan TerverifikasiLihat Artikel Asli- Rupee India melemah terhadap Dolar AS setelah Presiden AS Trump mengonfirmasi kesepakatan perdagangan AS-UE.
- Para investor memprakirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga pada hari Rabu.
- Rupee India melemah saat FIIs terus melepas ekuitas India.
Rupee India (INR) melanjutkan perjalanan penurunannya terhadap Dolar AS (USD) pada hari Senin setelah pembukaan yang positif. Pasangan mata uang USD/INR merebut kembali level tertinggi bulanan di dekat 86,80 seiring Dolar AS menguat setelah Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kerangka perdagangan menjelang tenggat tarif 1 Agustus akhir pekan lalu untuk menghindari perang dagang yang merugikan.
Pada saat berita ini ditulis, Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, melonjak ke dekat 98,10.
Menurut perjanjian perdagangan AS-UE, Washington akan menerima tarif 15% pada semua impor dari Brussels, angka yang lebih rendah dari 30% yang diancamkan oleh Presiden Donald Trump pada pertengahan bulan ini. Namun, tarif tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan tarif nol untuk nol yang diusulkan sebelumnya oleh pejabat UE. Ketentuan perdagangan antara keduanya sebagian besar mirip dengan apa yang disepakati Washington dengan Jepang minggu lalu.
Konfirmasi perjanjian perdagangan AS-UE telah mengurangi ketidakpastian seputar tenggat tarif 1 Agustus karena Washington telah menutup kesepakatan dengan mitra dagang kuncinya, kecuali rekan-rekan dari Amerika Utara. Dolar AS menghadapi tekanan jual yang tajam dalam beberapa bulan terakhir setelah Presiden AS Trump mengumumkan tarif timbal balik pada yang disebut sebagai "Hari Pembebasan" pada 2 April.
Intisari Penggerak Pasar Harian: Rupee India Melemah terhadap Dolar AS
- Gerakan naik pada pasangan mata uang USD/INR juga didorong oleh kelemahan Rupee India. Mata uang India terus menghadapi tekanan jual seiring Investor Institusional Asing (FII) terus mengurangi kepemilikan di ekuitas India.
- Pada hari Jumat, FII menjual saham senilai Rs. 1.979,96 crore di pasar ekuitas India. Sejauh ini, FII telah mengurangi kepemilikan di pasar India senilai Rs. 30.508,66 crore.
- Arus keluar dana asing yang signifikan oleh investor institusi telah memberikan dampak berat pada indeks India. Sejauh ini, Nifty50 turun lebih dari 3,5% di bulan Juli. Selama jam terakhir perdagangan, keranjang 50 saham diperdagangkan 0,6% di bawah 24.700.
- Sementara itu, para investor menunggu data Output Industri dan Manufaktur untuk bulan Juni, yang akan dipublikasikan pada pukul 10:30 GMT (17:30 WIB). Output Industri diprakirakan tumbuh dengan laju lebih cepat sebesar 2,4%, dibandingkan dengan pembacaan sebelumnya sebesar 1,2%.
- Ke depan, pemicu utama untuk pasangan mata uang USD/INR adalah pertemuan kebijakan moneter The Fed, yang dijadwalkan pada hari Rabu. Menurut alat CME FedWatch, The Fed dipastikan akan mempertahankan suku bunga di kisaran saat ini 4,25%-4,50%. Komentar dari Powell akan memberikan lebih banyak informasi tentang pertemuannya dengan Presiden Trump.
- Minggu ini, para investor juga akan fokus pada serangkaian data ekonomi AS, termasuk Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditure/PCE) dan data Lowongan Pekerjaan JOLTS untuk bulan Juni, data awal Produk Domestik Bruto (PDB) Kuartal 2, dan data PMI Manufaktur ISM untuk bulan Juli.
- Sementara itu, para investor juga menunggu perundingan perdagangan berisiko tinggi antara AS dan Tiongkok di Stockholm, yang akan dimulai pada hari Senin.
- Menurut South China Morning Post (SCMP), Washington dan Beijing diprakirakan akan memperpanjang gencatan tarif mereka selama 90 hari, yang akan berakhir pada 12 Agustus.
Analisis Teknis: USD/INR tetap di Atas EMA 20-Hari
USD/INR menunjukkan kekuatan mendekati tertinggi baru bulanan di dekat 86,80 di awal minggu. Tren jangka pendek pasangan mata uang ini tetap bullish karena Exponential Moving Average (EMA) 20-hari melengkung lebih tinggi di sekitar 86,25.
Relative Strength Index (RSI) 14-hari telah menembus di atas 60,00. Momentum bullish baru akan muncul jika RSI bertahan di atas level tersebut.
Melihat ke bawah, EMA 20-hari di dekat 86,40 akan berfungsi sebagai support utama. Di sisi atas, level tertinggi 23 Juni di dekat 87,00 adalah rintangan penting bagi pasangan mata uang ini.
Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.