Berita

USD/IDR Raih 16.247, Rupiah Makin Tersungkur karena Suku Bunga The Fed yang Tinggi Dipertahankan Lebih Lama

  • Rupiah Indonesia tersungkur semakin dalam, USD/IDR terkoreksi ke 16.247 setelah mencapai tertinggi di 16.374.
  • Bank Indonesia melakukan upaya intervensi demi menjaga kestabilan nilai Rupiah.
  • Pernyataan hawkish dari Ketua The Fed Jerome Powell membuat Rupiah semakin menderita.

Rupiah Indonesia (IDR) telah mencapai tertinggi di 16.374 pada perdagangan pagi ini. Pada saat berita ini ditulis, pasangan USD/IDR terkoreksi dan tengah diperdagangkan di 16.247. Ketegangan geopolitik, penguatan Dolar AS serta penetapan PBoC yang memperluas fleksibilitas kisaran perdagangan Yuan menjadi pemicu pelemahan Rupiah sejauh ini.

Menurut Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, BI melakukan upaya intervensi demi menjaga kestabilan nilai Rupiah melalui spot dan non delivery forward serta berkoordinasi dengan pemerintah sebagai pengelola fiskal untuk melakukan langkah stabilisasi.

Di kesempatan lain, Gubernur BI itu juga menanggapi peringkat yang diberikan oleh Lembaga pemeringkat Moody’s dengan menyatakan, “Afirmasi rating Indonesia pada peringkat Baa2 dengan prospek stabil merupakan bentuk kepercayaan dunia internasional atas stabilitas makroekonomi yang terjaga dan prospek ekonomi jangka menengah Indonesia yang positif”.

Data yang dirilis BI kemarin menunjukkan bahwa Kepercayaan Konsumen Indonesia meningkat ke 123,8 pada bulan Maret 2024 dari 123,1 di bulan Februari. Peningkatan ini didorong oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) yang menguat dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang tetap optimis.

Sementara itu, pernyataan hawkish dari Ketua The Fed Jerome Powell pada hari Selasa mengindikasikan bahwa suku bunga yang tinggi mungkin akan dipertahankan untuk beberapa waktu dan inflasi membutuhkan waktu lebih lama dari yang diantisipasi untuk mencapai target 2%. Pernyataan ini membuat Dolar AS terus menguat dan melemahkan Rupiah lebih jauh.

Data yang dirilis oleh Biro Sensus AS pada hari Selasa, menunjukkan bahwa Pembangunan Perumahan Baru AS di bulan Maret tercatat di -14,7% lebih rendah dari angka di bulan Februari  12,7% (direvisi dari 10,7%). Izin Mendirikan Bangunan berada di -4,3% lebih lemah dari 2,3% (direvisi dari 1,9%) pada pembacaan sebelumnya. Produksi Industri sesuai dengan ekspektasi pasar, stabil di 0,4% MoM di bulan Maret.

Di Tiongkok, People's Bank of China (PBoC) diprakirakan telah memperluas fleksibilitas kisaran perdagangan Yuan setelah penetapan USD/CNY kemarin di atas 7,10. Untuk sesi perdagangan hari Selasa ini, PBoC menetapkan kurs tengah di 7,1025 dibandingkan dengan hari sebelumnya di 7,1028. Perluasan dalam fleksibilitas kisaran perdagangan Yuan ini memengaruhi mata uang di wilayah Asia, termasuk Indonesia.

Selain itu, ketegangan geopolitik di Timur Tengah juga berkontribusi dalam menekan nilai Rupiah. Ketegangan antara Israel-Iran meningkat setelah serangan terhadap kedutaan besar Iran di Suriah pada awal bulan ini. Ada kekhawatiran bahwa agresi ini dapat meluas menjadi perang regional sehingga menyebabkan harga minyak meroket.

Malam ini di sesi perdagangan Amerika Serikat (AS), para pedagang akan mencermati Laporan Beige Book pada situasi ekonomi AS saat ini dan beberapa pidato dari para pejabat The Fed untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut.

 

Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.


KONTEN TERKAIT

Memuat ...



Copyright ©2024 FOREXSTREET S.L., Hak cipta dilindungi undang-undang.