Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Terjun ke Dekat $4.270, NFP AS Menjadi Sorotan
| |Terjemahan TerverifikasiLihat Artikel Asli- Harga Emas menghadapi aksi profit taking setelah kembali mendekati tertinggi sepanjang masa di bawah $4.400.
- Para investor menantikan data NFP AS untuk mencari petunjuk baru mengenai prospek suku bunga AS.
- The Fed diprakirakan akan melakukan pemangkasan suku bunga berikutnya pada Maret 2026.
Harga Emas (XAU/USD) diperdagangkan 0,6% lebih rendah mendekati $4.270 selama perdagangan sesi Eropa pada hari Selasa. Logam kuning ini menghadapi tekanan jual yang intens saat aksi profit taking dimulai setelah kembali mendekati tertinggi sepanjang masa di atas $4.350.
Catatan: Konten asli video ini berbahasa Inggris, tetapi Anda dapat menontonnya dalam bahasa Indonesia menggunakan alat penerjemah audio dan subtitle yang digunakan oleh Youtube.
Dalam sesi hari Selasa, pemicu utama adalah laporan gabungan Nonfarm Payrolls (NFP) Amerika Serikat (AS) untuk bulan Oktober dan November, yang akan dirilis pada pukul 13:30 GMT (20:30 WIB).
Para investor akan memantau data NFP AS dengan cermat karena akan mempengaruhi ekspektasi pasar terhadap prospek kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed). Laporan ketenagakerjaan diprakirakan akan menunjukkan bahwa ekonomi menciptakan 40 ribu lapangan pekerjaan baru di bulan November, lebih rendah dari 119 ribu di bulan September. Sementara itu, Tingkat Pengangguran diprakirakan tetap stabil di 4,4%.
Tanda-tanda data ketenagakerjaan AS semakin memburuk akan mendorong ekspektasi lebih banyak pemangkasan suku bunga oleh The Fed dalam waktu dekat. Saat ini, CME FedWatch tool menunjukkan bahwa para pedagang melihat kemungkinan hampir 50% bahwa The Fed akan melakukan pemangkasan suku bunga berikutnya pada pertemuan kebijakan bulan Maret.
Analisis Teknis Emas
Harga Emas turun setelah kembali mendekati tertinggi rekor di sekitar $4.385. Exponential Moving Average (EMA) 20-hari di $4.204,71 sedang naik, mengonfirmasi tren bullish jangka pendek.
Relative Strength Index (RSI) 14-hari turun mendekati 64,30 setelah menguji level-level overbought di sekitar 70,00, menandakan indikasi fase koreksi.
Pullback mendekati EMA 20-hari akan tetap menjadi pembelian utama untuk harga Emas, sementara penutupan harian di bawah level tersebut dapat menyebabkan kemunduran lebih lanjut menuju terendah 24 November di $4.040. Melihat ke atas, potensi kenaikan baru hanya akan terjadi jika harga Emas melewati tertinggi sepanjang masa $4.385.
(Berita ini diperbaiki pada pukul 11:00 GMT/18:00 WIB menjadi di paragraf kedua bahwa pada sesi Selasa, bukan Kamis, pemicu utama adalah laporan gabungan Nonfarm Payrolls (NFP) AS)
Pertanyaan Umum Seputar Emas
Emas telah memainkan peran penting dalam sejarah manusia karena telah banyak digunakan sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Saat ini, selain kilaunya dan kegunaannya sebagai perhiasan, logam mulia tersebut secara luas dipandang sebagai aset safe haven, yang berarti bahwa emas dianggap sebagai investasi yang baik selama masa-masa sulit. Emas juga secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan terhadap mata uang yang terdepresiasi karena tidak bergantung pada penerbit atau pemerintah tertentu.
Bank-bank sentral merupakan pemegang Emas terbesar. Dalam upaya mereka untuk mendukung mata uang mereka di masa sulit, bank sentral cenderung mendiversifikasi cadangan mereka dan membeli Emas untuk meningkatkan kekuatan ekonomi dan mata uang yang dirasakan. Cadangan Emas yang tinggi dapat menjadi sumber kepercayaan bagi solvabilitas suatu negara. Bank sentral menambahkan 1.136 ton Emas senilai sekitar $70 miliar ke cadangan mereka pada tahun 2022, menurut data dari World Gold Council. Ini merupakan pembelian tahunan tertinggi sejak pencatatan dimulai. Bank sentral dari negara-negara berkembang seperti Tiongkok, India, dan Turki dengan cepat meningkatkan cadangan Emasnya.
Emas memiliki korelasi terbalik dengan Dolar AS dan Obligasi Pemerintah AS, yang keduanya merupakan aset cadangan utama dan aset safe haven. Ketika Dolar terdepresiasi, Emas cenderung naik, yang memungkinkan para investor dan bank sentral untuk mendiversifikasi aset-aset mereka di masa sulit. Emas juga berkorelasi terbalik dengan aset-aset berisiko. Rally di pasar saham cenderung melemahkan harga Emas, sementara aksi jual di pasar yang lebih berisiko cenderung menguntungkan logam mulia ini.
Harga dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang parah dapat dengan cepat membuat harga Emas meningkat karena statusnya sebagai aset safe haven. Sebagai aset tanpa imbal hasil, Emas cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah, sementara biaya uang yang lebih tinggi biasanya membebani logam kuning tersebut. Namun, sebagian besar pergerakan bergantung pada perilaku Dolar AS (USD) karena aset tersebut dihargakan dalam dolar (XAU/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga Emas tetap terkendali, sedangkan Dolar yang lebih lemah cenderung mendorong harga Emas naik.
Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.