Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Sentuh EMA 200 di Tengah Kekhawatiran Virus Korona, Pantau NFP AS dan Powell

• Harga emas menghentikan tren naik empat hari, tertekan di sekitar level terendah dalam perdagangan harian akhir-akhir ini.
• Kekhawatiran virus Korona memperkuat penghindaran risiko karena Tiongkok terus melaporkan angka rekor tertinggi.
• Sentimen yang berhati-hati menjelang sejumlah data/acara penting juga mendukung pelemahan XAU/USD.
• Dolar AS tetap menguat bahkan ketika imbal hasil obligasi pemerintah AS tetap lemah.

Harga emas (XAU/USD) turun hampir setengah persen di sekitar $1.750 karena para penjual didukung oleh pergerakan negatif harian pertama dalam lima hari terakhir selama awal Senin. Kelemahan terbaru logam kuning ini dapat dikaitkan dengan sentimen risk-off pasar, serta kenaikan tipis Dolar AS.

Pasar di kawasan Asia-Pasifik berada di zona merah, dipimpin oleh Tiongkok, karena kekhawatiran virus Korona meningkat di negara naga tersebut di tengah penularan harian yang mencapai rekor tertinggi dan protes atas kebijakan Nol-Covid pemerintah. Alasannya bisa dikaitkan dengan dugaan kebakaran yang menewaskan sekitar 10 orang di Shanghai akibat mereka tidak dapat meninggalkan gedung karena sebagian terkunci, sesuai rumor yang tersebar di internet.

"Penularan meningkat ketika ratusan demonstran dan polisi bentrok di Shanghai pada hari Minggu malam ketika protes atas pembatasan COVID yang ketat di Tiongkok menyebar ke beberapa kota," sebut Reuters. Berita tersebut juga mengutip Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok yang menyatakan, "Tiongkok melaporkan rekor harian kelima berturut-turut dari 40.347 penularan baru COVID-19 pada 27 November, di mana 3.822 di antaranya bergejala dan 36.525 tidak bergejala."

Perlu dicatat bahwa komentar suram baru-baru ini dari Anggota Dewan Pemerintahan Bank Sentral Eropa (ECB) Gabriel Makhlouf juga memungkinkan Dolar AS untuk tetap menguat. Meskipun demikian, Indeks Dolar AS (DXY) mencetak kenaikan tipis di sekitar 106,40 pada saat berita ini ditulis.

Sentimen risk-off juga dapat disaksikan oleh kinerja suram Kontrak Berjangka S&P 500, serta pelemahan lima basis poin (bp) dari penurunan imbal hasil obligasi 10-tahun pemerintah AS menjadi 3,65%.

Mengingat sentimen yang memburuk, harga Emas dapat menyaksikan penurunan lebih lanjut. Namun, imbal hasil yang lebih lemah dapat menghentikan penurunan XAU/USD menjelang beberapa data/acara penting. Diantaranya, pidato dari Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell dan data ketenagakerjaan bulanan Amerika Serikat untuk bulan November, yang masing-masing akan dipublikasikan pada hari Kamis dan Jumat, akan sangat penting untuk diperhatikan oleh para pedagang emas. Alasannya bisa dikaitkan dengan penampilan pertama Powell sejak pertemuan The Fed terbaru.

Jika Powell ragu-ragu dalam menyampaikan komentar-komentar rutinnya yang hawkish, serta laporan lapangan pekerjaan AS yang menurun, harga Emas dapat mengalami pemulihan.

Analisis Teknis

Baik itu kegagalan untuk melewati garis tren menurun berusia dua minggu atau pembalikan arah dari garis resistance yang melandai dari 18 November, harga Emas menarik kembali para penjual di tengah pesimisme pasar.

Yang juga mendukung para penjual XAU/USD adalah sinyal MACD yang bearish, serta RSI (14) yang suram tetapi tidak oversold.

Namun, level EMA 200 di sekitar $1.747 menantang sisi bawah langsung logam ini, penembusan level ini dapat dengan cepat menyeret harga logam menuju support horizontal mingguan di sekiar $1.733.

Sementara itu, pembeli Emas pada awalnya mungkin akan berhadapan dengan garis resistensi yang disebutkan di atas di sekitar $1.756 dan $1.760 sebelum menyoroti ayunan tinggi 18 November di dekat $1.768.

Jika harga Emas tetap lebih kuat melewati $1.768, level tertinggi bulanan di dekat $1.787 akan berada dalam fokus.

Secara keseluruhan, harga Emas kembali dalam pantauan para penjual tetapi mungkin akan tetap berada di sana untuk waktu yang singkat.

Emas: Grafik Per Jam

Tren: Diprakirakan akan terjadi penurunan terbatas