Berita

Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Goda Penjual di Tengah Lesunya Imbal Hasil, Fokus pada PCE Inti

  • Harga emas masih tertekan setelah menghentikan tren kenaikan selama empat pekan.
  • Imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat tetap tertekan di tengah berita utama yang beragam.
  • Indeks Harga PCE Inti AS, berita perbankan diamati untuk arah XAU/USD.

Harga emas (XAU/USD) naik ke $1.975, tetap berada di dalam segitiga simetris yang sudah berlangsung selama satu pekan, karena logam kuning ini berusaha keras untuk mendapatkan arah yang jelas pada awal hari Senin. Dengan demikian, logam mulia  ini melanjutkan penurunan mingguan sebelumnya, yang pertama dalam empat pekan terakhir, di tengah optimisme yang berhati-hati di pasar, serta karena imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat yang turun.

Harga Emas Mengincar Pelemahan Lebih Lanjut karena Imbal Hasil Menghentikan Penurunan Sebelumnya

Harga emas masih tertekan selama dua hari berturut-turut karena imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) pulih di posisi terendah lima bulan yang terlihat pada pekan lalu. Meskipun demikian, imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun berada di sekitar 3,378% sementara obligasi bertenor dua tahun mengalami kenaikan dengan kenaikan ringan dalam perdagangan harian di sekitar 3,797%. Perlu dicatat bahwa imbal hasil turun ke level terendah sejak September 2022 pada pekan lalu karena para pelaku pasar bergegas membeli obligasi dan emas di tengah kekhawatiran akan kejatuhan perbankan.

Meredanya kekhawatiran Perbankan, Komentar The Fed Menguji Pedagang XAU/USD

Selama akhir pekan, berita Bloomberg seputar Silicon Valley Bank (SVB) tampaknya telah berkontribusi dalam menekan gejolak perbankan. "First Citizens BancShares Inc. sedang dalam pembicaraan lanjutan untuk mengakuisisi Silicon Valley Bank setelah runtuhnya awal bulan ini, menurut orang-orang yang mengetahui masalah ini," kata Bloomberg. Hal yang sama juga disampaikan oleh Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari yang menandai kekhawatiran akan resesi AS dan meredam seruan untuk kenaikan suku bunga dari bank sentral AS.

Namun, perlu dicatat bahwa data AS yang beragam dan komentar pejabat Federal Reserve (Fed) yang sebelumnya yang hawkish juga membebani harga Emas. Pesanan Barang Tahan Lama untuk bulan Februari turun 1,0% dibandingkan penurunan bulan Januari sebesar 5% (direvisi dari -4,5%) dan ekspektasi pasar untuk kenaikan 0,6%. Rinciannya menunjukkan bahwa angka untuk Pesanan Barang Tahan Lama selain Pertahanan dan selain Transportasi juga suram, tetapi Pesanan Barang Modal Non Pertahanan selain Pesawat Terbang lebih kuat dari prakiraan 0,0% menjadi 0,2%, dibandingkan 0,3% sebelumnya. Selanjutnya, pembacaan awal IMP Global AS S&P untuk bulan Maret lebih kuat karena indeks Manufaktur naik menjadi 49,3 dari 47,3 pada bulan Februari, dibandingkan 47,0 yang diharapkan, sementara IMP Jasa naik menjadi 53,8 dari 50,6 sebelumnya dan 50,5 yang diharapkan. Dengan ini, IMP Komposit Global S&P naik ke 53,3 dari 50,1 di bulan Februari, dibandingkan 50,1 prakiraan pasar.

Di tempat lain, Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan kepada NPR bahwa bukan keputusan yang mudah untuk menaikkan kebijakan suku bunga dan juga menambahkan bahwa dia tidak mengharapkan ekonomi jatuh ke dalam resesi. Lebih lanjut, Presiden Federal Reserve St Louis James Bullard, seorang ahli kebijakan, mengatakan pada hari Jumat bahwa respon terhadap tekanan bank sangat cepat dan tepat, yang memungkinkan kebijakan moneter untuk fokus pada inflasi, demikian dikutip dari Reuters. Pembuat kebijakan ini juga menambahkan bahwa proyeksi menunjukkan satu kenaikan suku bunga lagi yang mungkin akan terjadi pada pertemuan FOMC berikutnya atau segera setelahnya.

Ketakutan GeopolitIk, dan Kecemasan Menjelang Pengukur Inflasi Pilihan Fed Membebani harga Emas

Terlepas dari katalis yang disebutkan di atas, pergeseran senjata nuklir Rusia di dekat Belarusia bergabung dengan sentimen menjelang data inflasi favorit Fed, yaitu Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) Inti untuk bulan Februari, juga membebani harga Emas.

"Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) NATO pada hari Ahad mengkritik Vladimir Putin atas apa yang disebutnya sebagai retorika nuklirnya yang 'berbahaya dan tidak bertanggung jawab', sehari setelah presiden Rusia itu mengatakan bahwa dia berencana untuk menempatkan senjata nuklir taktis di Belarusia," demikian dikutip dari Reuters. Selain itu, Financial Times (FT) mengutip salah satu grup pelayaran terbesar di dunia, Maersk, yang meningkatkan kekhawatiran akan perlambatan pertumbuhan ekonomi di RRT. Mengingat status negara naga ini sebagai salah satu konsumen Emas terbesar, surutnya optimisme pertumbuhan membebani harga XAU/USD.

Di sisi lain, Indeks Harga PCE Inti AS kemungkinan akan menurun pada bulan Februari dan karenanya penurunan terbaru dapat menjadi persiapan untuk kenaikan setelah petunjuk inflasi AS yang kemungkinan lebih lunak.

Baca juga: Prakiraan Harga Emas: Akankah XAU/USD Rebound dari Level Fibo 23,6%?

Analisis Teknikal HArga Emas

Harga emas bergerak di dalam formasi segitiga jangka pendek setelah menghentikan tren naik selama tiga pekan. Perlu dicatat bahwa titik lower high pada harga XAU/USD sepadan dengan puncak bawah garis Relative Strength Index (RSI), yang berada di angka 14, yang pada gilirannya menunjukkan penurunan harga lebih lanjut. Yang menambah kekuatan pada bias turun adalah sinyal bearish terbaru dari indikator Moving Average Convergence and Divergence (MACD).

Meskipun demikian, garis bawah segitiga yang dinyatakan, terakhir mendekati $1.960, membatasi penurunan harga Emas jangka pendek. Yang juga menantang penurunan XAU/USD adalah Simple Moving Average (SMA) 50-bar di sekitar $1.955.

Jika harga Emas menembus support $1.955, peluang untuk menyaksikan kemerosotan menuju Fibonacci retracement 50% dari kenaikan XAU/USD dari akhir Februari hingga 20 Maret, di dekat $1.906, tidak dapat dikesampingkan.

Atau, terobosan ke atas dari garis resistensi segitiga yang disebutkan di atas, terakhir di dekat $2.003, dapat menarik kembali para pembeli Emas. Meski begitu, level tertinggi yang  terlihat pada 10 Maret 2022, di sekitar $2.010, dapat bertindak sebagai rintangan tambahan untuk para pembeli XAU/USD sebelum mereka membidik level tertinggi tahunan sebelumnya di sekitar $2.070.

Secara keseluruhan, harga Emas tampak tergelincir dari radar pembeli, namun para penjual membutuhkan validasi dari $1.955 untuk mengambil alih kendali.

Harga Emas: Grafik Empat Jam

Tren: Diharapkan akan terjadi pullback

 

Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.


KONTEN TERKAIT

Memuat ...



Copyright ©2024 FOREXSTREET S.L., Hak cipta dilindungi undang-undang.