Berita

Pasar Saham Asia: Jatuh Berturut-turut Karena Risk-Off Melonjak, Minyak Melemah, IMP Menjadi Fokus

  • Indeks Asia telah jatuh 2 kali berturut-turut mengikuti isyarat negatif dari S&P500.
  • Intervensi BoJ di pasar mata uang telah membingungkan pendekatan investor terhadap indeks Jepang.
  • IMP global akan tetap lemah di tengah-tengah langkah-langkah kebijakan moneter yang ketat.

Pasar di ranah Asia berkinerja buruk untuk  2 hari berturut-turut karena S&P500 mengalami kesulitan yang parah. Ekuitas AS terutama saham-saham TI menghadapi tekanan jual yang intens karena panduan suku bunga yang lebih keras dari yang diperkirakan oleh Federal Reserve (Fed) pada hari Rabu telah memicu risiko tingkat pertumbuhan yang stagnan dalam perekonomian dunia.

Pada saat berita ini diturunkan, Nikkei225 Jepang menyerah 0,58%, ChinaA50 melemah 0,30%, dan Hang Seng terpangkas 0,33%. Di kawasan Asia-Pasifik, S&P/ASX200 menukik lebih dari 2% dan DJ Selandia Baru anjlok 1,77%.

Pencapaian agenda stabilitas harga dalam perekonomian AS mengakibatkan penurunan tipis dalam proyeksi pertumbuhan dan akhirnya dalam penciptaan lapangan kerja. Sektor perumahan menjadi korban utama karena suku bunga yang lebih tinggi mengakibatkan cicilan bulanan yang lebih tinggi, yang memaksa mereka untuk menunda rencana pembelian rumah.

Ekuitas Jepang tidak berkinerja baik karena intervensi Bank of Japan (BoJ) di pasar mata uang telah membuat pembeli tetap berada di ujung tanduk. Depresiasi Yen yang berkepanjangan memaksa BoJ untuk melakukan intervensi dalam pergerakan FX karena deprivasi tidak membenarkan fundamental. Langkah ini dilakukan setelah BoJ mempertahankan kebijakan suku bunga tidak berubah meskipun ada percepatan dalam tekanan harga. Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda percaya bahwa ekonomi membutuhkan lebih banyak pelonggaran moneter untuk menahan dampak pandemi COVID-19.

Di sisi minyak, harga minyak diperkirakan akan mencium support level bulat $80,00 lebih cepat. Penurunan permintaan bensin dalam perekonomian AS dan kenaikan suku bunga yang terus menerus oleh bank sentral barat mengakibatkan permintaan minyak yang lebih rendah.

Selanjutnya, rilis angka IMP Global S&P oleh berbagai negara G-7 termasuk Jerman, AS, dan Inggris akan membuat investor sibuk. Hambatan rantai pasokan, krisis energi, dan tekanan inflasi telah berdampak pada kegiatan ekonomi di bulan Agustus. Oleh karena itu, data ekonomi diperkirakan akan tetap rentan.

 

Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.


KONTEN TERKAIT

Memuat ...



Copyright ©2024 FOREXSTREET S.L., Hak cipta dilindungi undang-undang.