Berita

Kontrak Berjangka S&P 500 Naik Setengah Persen karena para Senator AS Bahas Pengeluaran Infrastruktur

  • Kontrak berjangka S&P 500 mengabaikan pullback hari Jumat dari rekor tertinggi, bergerak lebih tinggi akhir-akhir ini.
  • Senator Partai Republik, Rob Portman mengisyaratkan pengeluaran baru sebesar $550 miliar.
  • Para pemimpin Partai Demokrat meminta Presiden Biden untuk memperpanjang moratorium penggusuran perumahan.
  • Kegelisahan AS-Tiongkok, pembaruan Covid dan IMP merupakan katalis tambahan yang harus diperhatikan.

Kontrak berjangka S&P 500 mengambil tawaran beli di sekitar 4.410, naik sebesar 0,50% dalam intraday, karena para pembuat kebijakan melakukan tawar-menawar RUU belanja infrastruktur Presiden Joe Biden pada Senin pagi di sesi Asia.

Berdasarkan berita Reuters, Setelah berdebat tentang RUU itu pada hari Minggu, Para senator telah memperkenalkan RUU itu dalam rapat Senat, menurut anggota Partai Demokrat Kyrsten Sinema.

Artikel itu juga menyebutkan, “Para pemimpin demokrasi DPR AS meminta pemerintah Biden untuk memperpanjang moratorium penggusuran perumahan hingga 18 Oktober.” Reuters juga mengatakan, “Senator Rob Portman, anggota Partai Republik Ohio, mengemukakan RUU itu termasuk $550 miliar dalam pengeluaran baru. Ini diharapkan untuk proyek-proyek termasuk jalan, kereta api, stasiun pengisian kendaraan listrik dan penggantian pipa air timbal di atas $450 miliar dalam dana yang disetujui sebelumnya.”

Baca: RUU Infrastruktur Bipartisan Senilai $1 Triliun Dalam Rapat Senat

Perlu dicatat, menurut Reuters, harapan para pembuat kebijakan bahwa rencana tersebut akan ditinjau Senat selama pekan ini, meningkatkan sentimen pasar bahkan ketika kondisi virus Corona dan pergolakan AS-Tiongkok berlanjut.

Berbicara tentang kondisi Covid, jumlah virus di Inggris dan AS mereda tetapi masalah Covid varian Delta tetap utuh di Australia dan Jepang. Selain itu, perlambatan inokulasi baru-baru ini di Asia-Pasifik juga menimbulkan tantangan bagi sentimen pasar.

Di tempat lain, regulator AS dan Tiongkok saling debat atas daftar perusahaan yang didukung Beijing dan norma penawaran umum dengan Tiongkok tampak memiliki harapan lebih banyak.

Tuduhan AS-Inggris kepada Iran atas serangan hari Kamis terhadap kapal Israel dan data IMP Tiongkok yang lemah baru-baru ini merupakan katalis tambahan, tidak ketinggalan pemotongan dana pensiun Jepang dalam bobot obligasi AS, yang mencoba mengacaukan sentimen pasar tetapi sejauh ini gagal di tengah sesi yang tenang di Asia.

Ke depan, para pelaku pasar akan lebih tertarik terhadap arah pergerakan kebijakan moneter RBA, BOE dan The Fed, dengan data aktivitas dan pekerjaan akan menjadi kunci untuk diikuti selama pekan ini.

Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.


KONTEN TERKAIT

Memuat ...



Copyright ©2024 FOREXSTREET S.L., Hak cipta dilindungi undang-undang.