fxs_header_sponsor_anchor

IHSG Turun setelah Dibuka di 8.656, Harga Emas Antam Meraih Rekor Tertinggi Baru

  • IHSG kesulitan untuk memanfaatkan gap atas pada pembukaan di 8.656,65.
  • Indonesia dan EAEU menandatangani FTA pada hari Minggu.
  • Emas Antam kembali mencatatkan harga tertinggi baru sepanjang masa pada hari ini.

IHSG bergerak di 8.615,48 yang lebih rendah 0,35% dibandingkan penutupan hari kemarin. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia dibuka dengan gap atas di 8.656,65 dan meraih tertinggi hari 8.667,73 dalam satu jam pertama perdagangan. Indeks tidak mampu untuk melampaui tertinggi dan malah berbalik arah untuk mencatatkan terendah hari 8.604,62 di jam yang sama. Kalender ekonomi Indonesia kosong hingga akhir tahun, sehingga pergerakan pasar Indonesia akan bergantung pada sentimen investor dan berita baru dari para pejabat.

Indeks-indeks saham sebagian besar merah pada hari ini.INFOBANK15 lebih rendah 0,66% dibandingkan penutupan hari kemarin, menjadikannya sebagai indeks dengan kinerja terlemah. Hal tersebut salah satunya disebabkan oleh gap bawah pada pembukaan. Tiga emiten yang menekan indeks ini adalah BBNI (-1,39%), BBCA (-1,22%), dan BMRI (-0,98%). Meskipun demikian, emiten lainnya juga mengimbangi seperti AGRO (+1,75%), BJBR (+0,62%), dan ARTO (+0,51%),

Indonesia dan EAEU menandatangani FTA pada akhir pekan lalu. Menurut Kementerian Perdagangan Indonesia, ini merupakan babak baru kemitraan ekonomi Indonesia dan negara-negara Eurasia. Dalam media sosial resmi Kementerian Perdagangan RI menyebutkan bahwa peristiwa ini akan membuka akses pasar untuk produk-produk unggulan Indonesia.

Bank Indonesia mengungkapkan pada hari kemarin bahwa Uang Beredar dalam arti luas (M2) Indonsia bulan November 2025 sebesar Rp9.891,6 triliun yang tumbuh 8,3% tahun-ke-tahun (YoY) dibandingkan tumbuh 7,7% di bulan Oktober 2025. Pertumbuhan ini dipengaruhi oleh tagihan bersih ke Pemerintah Pusat dan perkembangan penyaluran kredit.

Kalender ekonomi Indonesia untuk hari ini kosong, sehingga pergerakan indeks dan saham akan dipengaruhi oleh sentimen investor menuju libur panjang Natal. Pada dasarnya tidak akan ada rilis data dari Indonesia sampai tahun ini berakhir.

Imbal hasil obligasi Pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun berada di 6,154% yang sejauh ini naik 0,21%. Pergerakan ini muncul pasca imbal hasil ditutup turun di 6,141% setelah dibuka dengan gap atas di 6,148% kemarin.

Emas Antam Meraih Rekor Tertinggi Lagi pada hari ini.

Emas 1 gram Antam dijual di harga Rp2.561.000 yang naik Rp59.000 dari harga kemarin Rp2.502.000 seperti diinformasikan dalam situs Logam Mulia. Ini merupakan rekor tertinggi baru untuk Emas Antam yang melampaui rekor tertinggi sebelumnya yang dicapai pada hari kemarin.

Kenaikan harga tersebut terjadi di tengah harga Emas dunia (XAU/USD) mencapai tertinggi baru sepanjang masa dan ditutup di $4.443 per troy ons kemarin. Pencarian area yang lebih tinggi belum berakhir karena XAU/USD melanjutkan kenaikan di sesi perdagangan Asia dan meraih rekor tertinggi baru di area $4.497 pada saat berita ini ditulis.

Data dari AS berupa Belanja Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditure/PCE), Pesanan Barang Tahan Lama, ketenagakerjaan, dll berpotensi menjadi penggerak untuk harga Emas di perdagangan sesi Amerika Utara nanti hari ini.

Grafik Harian IHSG

Grafik harian IHSG, 23 Desember 2025

IHSG beristirahat sejenak setelah meraih tertinggi baru sepanjang masa 8.776,97 pada 11 Desember 2025. Peristiwa tersebut berarti bahwa indeks mempertahankan tren bullish yang diindikasikan oleh Simple Moving Average (SMA) 200-hari yang bergerak naik di bawah indeks dan struktur higher highs dan higher lows pada grafik harian di atas. IHSG naik lebih dari 20% di tahun berjalan.

Tertinggi sepanjang masa yang disebutkan di atas sekaligus memperbarui higher high dari struktur higher highs dan higher lows yang dibentuk IHSG dari 5.882,60, terendah 2025 yang diraih pada 8 April.

Relative Strength Index (RSI) 14 hari berada di 54,77 yang jelas menunjukkan bahwa momentumnya masih bullish dan mempertahankan momentum tersebut sejak akhir Oktober 2025.

Dalam kasus momentum bullish mendapatkan kekuatan lebih lanjut, rintangan pertama yang harus dihadapi IHSG adalah 8.776,97 (tertinggi sepanjang masa yang diraih pada 11 Desember 2025). Penembusan tegas di atasnya akan mengekspos 8.800 dan 8.850.

Sedangkan jika IHSG koreksi lebih lanjut untuk membuat higher low, support potensial bisa muncul di 8.622,26 (tertinggi 27 November 2025), 8.288,27 (tertinggi 13 Oktober 2025, higher high), dan 8.000 (level angka bulat).

Pertanyaan Umum Seputar Emas

Emas telah memainkan peran penting dalam sejarah manusia karena telah banyak digunakan sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Saat ini, selain kilaunya dan kegunaannya sebagai perhiasan, logam mulia tersebut secara luas dipandang sebagai aset safe haven, yang berarti bahwa emas dianggap sebagai investasi yang baik selama masa-masa sulit. Emas juga secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan terhadap mata uang yang terdepresiasi karena tidak bergantung pada penerbit atau pemerintah tertentu.

Bank-bank sentral merupakan pemegang Emas terbesar. Dalam upaya mereka untuk mendukung mata uang mereka di masa sulit, bank sentral cenderung mendiversifikasi cadangan mereka dan membeli Emas untuk meningkatkan kekuatan ekonomi dan mata uang yang dirasakan. Cadangan Emas yang tinggi dapat menjadi sumber kepercayaan bagi solvabilitas suatu negara. Bank sentral menambahkan 1.136 ton Emas senilai sekitar $70 miliar ke cadangan mereka pada tahun 2022, menurut data dari World Gold Council. Ini merupakan pembelian tahunan tertinggi sejak pencatatan dimulai. Bank sentral dari negara-negara berkembang seperti Tiongkok, India, dan Turki dengan cepat meningkatkan cadangan Emasnya.

Emas memiliki korelasi terbalik dengan Dolar AS dan Obligasi Pemerintah AS, yang keduanya merupakan aset cadangan utama dan aset safe haven. Ketika Dolar terdepresiasi, Emas cenderung naik, yang memungkinkan para investor dan bank sentral untuk mendiversifikasi aset-aset mereka di masa sulit. Emas juga berkorelasi terbalik dengan aset-aset berisiko. Rally di pasar saham cenderung melemahkan harga Emas, sementara aksi jual di pasar yang lebih berisiko cenderung menguntungkan logam mulia ini.

Harga dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang parah dapat dengan cepat membuat harga Emas meningkat karena statusnya sebagai aset safe haven. Sebagai aset tanpa imbal hasil, Emas cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah, sementara biaya uang yang lebih tinggi biasanya membebani logam kuning tersebut. Namun, sebagian besar pergerakan bergantung pada perilaku Dolar AS (USD) karena aset tersebut dihargakan dalam dolar (XAU/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga Emas tetap terkendali, sedangkan Dolar yang lebih lemah cenderung mendorong harga Emas naik.

Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.


KONTEN TERKAIT

Memuat ...



Hak cipta ©2025 FOREXSTREET S.L., dilindungi undang-undang.