fxs_header_sponsor_anchor

Berita

IHSG Semakin Dekat untuk Menutup Gap Bawah Pembukaan Mingguan, Masih Datar di Sekitar 6.270

  • IHSG dibuka dengan gap atas, meskipun belum mampu menutup gap mingguan.
  • Trump menunda penerapan tarif selama 90 hari, Indonesia memiliki kesempatan untuk bernegosiasi.
  • Rupiah sempat sedikit menguat ke 16.726 sebelum stabil di area 16.794 terhadap Dolar AS.

IHSG berada di 6.257,18 pada saat berita ini ditulis. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia dibuka di 6.270,61 dan mencatatkan tertinggi dan terendah harian masing-masing di 6.310,82 dan 6.188,67 pada satu jam pertama perdagangan hari ini. Sampai dengan sesi kedua, indeks belum bisa bergerak melewati salah satu level tersebut, membuat pergerakannya datar sejauh ini. Namun demikian, pembukaan hari ini membuat indeks lebih dekat untuk menutup gap bawah pembukaan pekan ini dan semakin memulihkan diri dari 5.882,60 yang merupakan terendah 2025 dan juga level terendah sejak 22 Juni 2021.

IHSG yang berada di zona hijau mencerminkan saham-saham Indonesia yang menunjukkan kenaikan beragam. Indeks-indeks saham juga berada di zona hijau, dengan indeks LQ45 menunjukkan kenaikan lebih dari 6% dan INFOBANK15 naik lebih dari 5%. Saham PT Bank Pan Indonesia Tbk. (PNBN) menunjukkan kenaikan 8,79%, yang terbesar sejauh ini di antara saham-saham perbankan dalam indeks INFOBANK15.

Trump Menunda Tarif, Indonesia Mengedepankan Negosiasi

Tidak ada data spesifik yang menggerakkan IHSG ke zona hijau. Namun demikian, pergerakan indeks ini dipengaruhi oleh sentimen positf yang berasal dari Amerika Serikat. Baru-baru ini, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menunda penerapan tarif timbal balik selama 90 hari. penundaan tersebut digunakan untuk melakukan negosiasi dengan mitra-mitra dagangnya. Namun penundaan itu tidak berlaku untuk Tiongkok karena Trump mengenakan tarif 125% berlaku segera. Keputusan Trump sejalan dengan sikap pemerintah Indonesia yaitu mengedepankan negosiasi dalam menganggapi tarif dari AS. Sebelum penundaan, Amerika Serikat mengenakan tarif 32% pada barang-barang yang diimpor dari Indonesia.

Rupiah sempat menunjukkan penguatan ke 16.729 terhadap Dolar AS pagi ini sebelum diperdagangkan di sekitar 16.794 di pasar spot pada saat penulisan. Kemarin, Rupiah sempat melemah ke di atas 16.900 sebelum sedikit rebound sejauh ini.

Imbal hasil obligasi Pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun mundur ke 7,035 setelah meraih level tertinggi sejak 17 Januari 2025 di 7,235%. Penurunan ini mengindikasikan investor berminat untuk membeli obligasi. Namun demikian, perlu dilihat apakah penurunan ini awal dari tren menurun atau koreksi setelah imbal hasil ini naik dari 6,743% pada pertengahan Februari 2025.

Masyarakat Indonesia tampaknya masih meminati emas sebagai instrumen lindung nilai. Itu tercermin dari kenaikan harga emas 1 gram Antam dalam halaman situs logam mulia menjadi Rp1.846.000 hari ini dari Rp1.777.000 pada pagi kemarin, menunjukkan kenaikan Rp69.000 atau naik 3,88%. Selain itu, harga emas 10 gram Antam Rp 17.955.000 dan harga emas 1.000 gram Antam 1.786.600.000. Perlu diperhatikan bahwa harga tersebut belum termasuk pajak PPh 0,25%.

Shanghai Composite Tetap Tenang meski Trump Mengenakan Tarif 125%

Indeks-indeks utama di Asia sebagian besar diperdagangkan di zona hijau imbas sentimen positif dari berita penundaan tarif timbal balik dari Trump. Meskipun Tiongkok dikecualikan dari penundaan tarif dan malah dikenakan tarif baru sebesar 125%, Shanghai Composite tidak menunjukkan pergerakan signifikan dan ditutup di 3.603,58, tidak jauh dari pembukaan. 

Meskipun IHSG diselimuti sentimen positif, itu tidak mengubah posisi jangka panjang indeks yang berada dalam tren menurun. Tren tersebut diindikasikan oleh posisi indeks yang jauh di bawah Simple Moving Average (SMA) 200-hari yang saat ini berada di 7.180,98. Yang juga memperkuat tren tersebut adalah struktur lower lows dan lower highs yang terbentuk pada grafik harian. Lower high dan lower low terbaru berpotensi terbentuk di masing-masing 6.510,62 dan 6.417,24.

Grafik Harian IHSG

Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.


KONTEN TERKAIT

Memuat ...



Hak cipta ©2025 FOREXSTREET S.L., dilindungi undang-undang.