IHSG Sedikit Turun ke Area 7.328, Belum Mampu Lanjutkan Kenaikan Pekan Lalu di Tengah Hari yang Tenang
|- IHSG merah di hari pertama, belum mampu lanjutkan kenaikan pekan lalu.
- Kesepakatan AS-RI menghapus ketidakpastian atas tarif perdagangan.
- Emas Antam kembali naik, pulihkan penurunan pekan lalu.
IHSG bergerak di area 7.334,21 yang lebih tinggi 0,31% jika dibandingkan dengan penutupan pekan lalu pada saat berita ini ditulis. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia dibuka dengan gap atas di 7.366,31 namun tidak mampu memanfaatkkanya dan merayap turun ke 7.306,87 yang merupakan terendah hari pada satu jam pertama perdagangan. Indeks diprakirakan bergerak tenang ke depan setelah ada kepastian atas tarif untuk barang-barang Indonesia yang masuk ke Amerika Serikat dan pasca penurunan suku bunga Bank Indonesia pada pekan lalu.
Meskipun IHSG merah, indeks-indeks saham Indonesia menunjukkan kinerja beragam sejauh ini. Indeks DBX yang mencakup lebih dari 100 emiten menunjukkan kenaikan 1,73%, tertinggi di antara indeks lainnya.
INFOBANK15 menjadi indeks dengan kinerja terlemah yang turun 0,52%. AGRO (-1,9%), BANK (-1,8%), dan BBTN (-1,24%) menjadi tiga emiten bank yang mendorong pelemahan indeks ini. AGRO dan BBTN melanjutkan penurunannya setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan BI Rate menjadi 5,25%, Suku Bunga Deposit Facility menjadi 4,50%, dan Suku Bunga Lending Facility menjadi 6,00%. BI menyebut bahwa salah satu alasan dari penurunan suku bunga ini adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, meskipun penurunan suku bunga dapat menurunkan laba bank. Namun demikian, peningkatan pinjaman karena suku bunga yang lebih rendah diprakirakan untuk mengimbangi potensi penurunan laba tersebut.
Kalender Ekonomi Indonesia Kosong untuk Hari ke Depan
Tidak akan ada rilis data ekonomi Indonesia pada hari ini. Yang terdekat adalah rilis data Uang Beredar M2 Juni 2025 pada Selasa besok dan Survei Perbankan kuartal kedua 2025 pada hari Rabu.
Pada pekan lalu, telah terjadi kesepakatan tarif antara Amerika Serikat dan Indonesia. Kesepakatan tersebut adalah pengenaan tatif 19% untuk barang-barang Indonesia yang masuk ke AS dan tarif 0% untuk barang-barang AS yang masuk ke Indonesia. Selain itu, Indonesia berkomitmen untuk membeli $15 miliar energi AS dan $4,5 miliar produk pertanian AS serta pembelian 50 pesawat Boeing yang sebagian besar bertipe 777. Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto, menegaskan bahwa keputusan yang diambil telah diperhitungkan dan mengedepankan kepentingan rakyat dan pekerja di Indonesia. Selain itu, dialog dan negosiasi perdagangan akan terus berjalan, seperti dilansir dalam sosial media Sekretariat Kabinet RI.
Setelah perkembangan ini, para investor akan menantikan respon emiten-emiten yang berhubungan dengan ekspor ke AS maupun emiten-emiten yang terkait dengan energi, pertanian, dan pesawat terbang di balik kesepakatan Amerika Serikat-Indonesia.
Imbal hasil obligasi Pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun berada di 6,522% yang merupakan terendah 2025 dan level terendah sejak 7 Oktober 2024. Imbal hasil ini mempertahankan penurunan yang terlihat pada sesi kedua Jumat lalu, bersamaan dengan penurunan IHSG pada sesi yang sama setelah mencapai tertinggi baru 2025. Ini mengindikasikan bahwa obligasi Pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun dibeli atau diminati bersamaan dengan pullback ringan IHSG.
Emas Antam Kembali Naik di Hari Pertama Pekan ini
Emas Antam untuk ukuran 1 gram dijual di harga Rp1.927.000 yang lebih tinggi Rp10.000 jika dibandingkan dengan harga Jumat lalu di Rp1.917.000. Dengan demikian, Emas Antam memulihkan seluruh penurunan pekan lalu.
Kenaikan Emas Antam ini menyusul kenaikan 0,34% dalam harga Emas dunia (XAU/USD) pada Jumat lalu untuk ditutup di $3.350 per troy ons. Namun demikian, XAU/USD tetap terjebak di kisaran sideways $3.310 - $3.376. Pergerakan yang lebih signifikan pada XAU/USD dan Emas Antam diprakirakan terjadi pada saat XAU/USD menembus kisaran ini dengan tegas di salah satu sisi. XAU/USD memulai pekan dengan kenaikan ringan di perdagangan sesi Asia di $3.355 pada saat berita ini ditulis. Namun demikian, masih terlalu dini untuk menerjemahkan kenaikan ringan ini ke dalam prakiraan harga Emas Antam untuk besok hari.
Kalender ekonomi dunia terlihat ringan, sehingga pergerakan XAU/USD akan lebih dipengaruhi oleh sentimen investor dan perkembangan seputar tarif Amerika Serikat untuk mitra-mitra dagangnya.
Grafik Harian IHSG – Analisis Teknis
IHSG mempertahankan tren naiknya saat berada di atas Simple Moving Average (SMA) 200-hari, saat ini di 7.074. Tren naik ini juga diperbarui setelah indeks keluar dari kisaran sideways 6.814-6.971.
Kinerja positif IHSG baru-baru ini juga mempertahankan struktur higher highs dan higher lows potensial yang pekan lalu membentuk higher high baru di tertinggi baru 2025. Struktur higher highs dan higher lows ini terbentuk sejak indeks naik dari 5.882,60, terendah 2025 yang dicatatkan pada 8 April.
Namun demikian, indikator Relatve Strength Index berada di 73,15 yang merupakan level-level jenuh beli yang bisa memicu pullback atau konsolidasi sebelum indeks bisa melanjutkan kenaikan.
Jika memang terjadi pullback, target terdekatnya adalah 7.240,08 (tertinggi 26 Mei 2025, higher high), 7.074 (SMA 200-hari). Penembusan average tersebut akan membuat tren naik saat ini berada dalam risiko dan bisa batal jika terus turun ke 7.000 (level psikologis).
Namun jika IHSG telah memulihkan kondisi jenuh beli dan memutuskan untuk naik, target dan resistance selanjutnya untuk higher high baru adalah 7.530,55 (tertinggi 11 Desember 2024), 7.805,91 (tertinggi 23 Oktober 2024). Penembusan resistance yang terakhir disebutkan akan membuat indeks semakin dekat dengan tertinggi sepanjang masa 7.910 yang dicatatkan pada 19 September 2024.
Indikator Ekonomi
Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia
Keputusan Tingkat Suku Bunga diumumkan oleh Bank Indonesia. Kebijakan Moneter mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh otoritas moneter suatu negara, bank sentral atau pemerintah untuk mencapai tujuan tertentu dalam ekonomi nasional. Hal ini didasarkan pada hubungan antara suku bunga di mana uang dapat dipinjam dan pasokan total uang.
Baca lebih lanjutRilis terakhir: Rab Jul 16, 2025 07.30
Frekuensi: Tidak teratur
Aktual: 5.25%
Konsensus: 5.25%
Sebelumnya: 5.5%
Sumber: Bank Indonesia
Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.