IHSG Raih Tertinggi Baru Juli 2025 Tepat di Bawah 7.200, Trump Umumkan Tarif 19% untuk Indonesia
|- IHSG kembali dibuka dengan gap atas, belum mampu melanjutkan kenaikan di atas 7.200.
- Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan tarif 19% untuk Indonesia.
- Emas Antam turun tiga hari berturut-turut, bertahan di atas Rp1.900.000.
IHSG bergerak di area 7.167,03 yang lebih tinggi 0,37% jika dibandingkan dengan penutupan hari kemarin pada saat berita ini ditulis. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka dengan gap atas 7.182,64 dan mencatatkan tertinggi hari 7.199,25 yang juga merupakan tertinggi baru Juli 2025. Namun demikian, indeks sesaat turun ke terendah hari 7.142,48 di tengah pengumuman tarif baru untuk barang-barang Indonesia yang masuk ke Amerika Serikat dan menjelang keputusan suku bunga Bank Indonesia.
Indeks-indeks saham Indonesia berada di lautan hijau, sebagian karena dibuka dengan pembukaan gap atas atau dibuka di atas level penutupan hari kemarin. IDXV30 menguat lebih dari 1% jika dibandingkan dengan penutupan hari kemarin. Pendorong utama indeks ini adalah ENRG yang naik 10,47% di sesi pertama, naik ke 438 yang merupakan tertinggi baru 2025 dan juga level tertinggi sejak 20 Februari 2017.
Tarif 19% untuk Barang-Barang Indonesia
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengatakan kesepakatan perdagangan Indonesia telah dicapai dan akan menerapkan tarif 19% pada semua barang Indonesia yang masuk ke AS. Tarif ini lebih kecil jika dibandingkan dengan tarif 32% yang dicantumkan dalam surat Trump untuk Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto, pada pekan lalu. Belum ada perincian spesifik, namun Presiden AS menyebut bahwa Indonesia berkomitmen akan membeli $15 miliar energi AS dan $4,5 miliar produk pertanian AS, di luar 50 pesawat Boeing yang sebagian besar tipe 777.
Ke depan, pasar Indonesia menantikan keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI) pada pukul 07:00 GMT (14:00 WIB) hari ini. Dalam keputusan bulan lalu, BI mempertahankan Suku Bunga Acuan di 5,50%, Suku Bunga Deposit Facility di 4,75%, dan Suku Bunga Lending Facility di 6,25%. Dalam keputusan hari ini, BI diprakirakan menurunkan Suku Bunga Acuan menjadi 5,25%. Prakiraan tersebut diperkuat oleh pernyataan bank yang mencari ruang penurunan BI-Rate untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Setelah keputusan suku bunga bank sentral, tidak akan ada rilis data ekonomi penting dari Indonesia hingga akhir pekan. Dengan demikian, IHSG akan dipengaruhi oleh sentimen investor dan perkembangan atau respon pemerintah Indonesia terhadap tarif baru yang diumumkan oleh Presiden AS, Donald Trump.
Imbal hasil obligasi Pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun berada di 6,561%, yang merupakan titik terendah baru 2025 dan level terendah sejak 7 Oktober 2024. Imbal hasil ini tampaknya baru saja keluar dari kisaran sideways yang terbentuk sejak awal Juli di area 6,600%. Penurunan ini mengindikasikan obligasi Pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun diminati. Mode ini akan berlanjut jika investor menghindari aset-aset yang lebih berisiko.
Emas Antam Turun Tiga Hari Berturut-turut
Emas 1 gram Antam dijual di harga Rp1.908.000 pada hari ini yang turun Rp6.000 dari Rp1.914.000 pada hari kemarin. Harga Emas Antam turun untuk tiga hari berturut-turut dari Rp1.924.000 pada hari Senin.
Penurunan Harga Emas Antam mengikuti penurunan 0,55% dalam Harga Emas dunia (XAU/USD) pada hari kemarin. XAU/USD tidak bisa melanjutkan kenaikan di atas tertinggi hari $3.366 per troy ons pada hari kemarin di balik penguatan Dolar AS pasca rilis data inflasi AS. Inflasi yang diukur Indeks Harga Konsumen (IHK) Amerika Serikat tahunan untuk bulan Juni adalah 2,7%yang naik dari 2,4% pada bulan Mei dan sesuai prakiraan.
Kenaikan inflasi ini memperkuat sikap tunggu dan lihat The Fed yang ingin melihat dampak tarif pada inflasi sebelum menurunkan suku bunga. Data semakin memupus harapan penurunan suku bunga dalam waktu dekat saat inflasi masih di atas target 2% bank. Menurut Fedwatch Tool dari CME, para analis memprakirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga dalam kisaran 4,25%-4,50% pada pertemuan Juli.
Grafik Harian IHSG – Analisis Teknis
Meskipun IHSG belum bisa memanfaatkan sepenuhnya gap atas pembukaan hari, indeks melanjutkan penembusan dari kisaran sideways 6.814-6.971 dan mempertahankan posisi di atas Simple Moving Average (SMA) 200-hari, saat ini di 7.079. Posisi di atas average mengindikasikan indeks berada dalam tren bullish, meskipun masih rentan karena average ini masih menghadap ke bawah.
Indikator Relative Strength Index (RSI) 14-hari di 64,39 menunjukkan bahwa IHSG masih memiliki ruang momentum ke atas dan masih jauh dari level-level jenuh beli.
Target sisi atas terdekat IHSG adalah 7.324,62 (tertinggi 2025 yang diraih pada 23 Januari), 7.500 (level angka bulat), dan 7.530,55 (tertinggi 11 Desember 2024).
Namun jika tidak bisa mempertahankan kenaikan, IHSG berpotensi turun ke 7.079 (SMA 200-hari). Penembusan average ini akan berisiko membuat indeks melanjutkan tren bearish dan masuk ke kisaran sideways 6.814-6.971 sebelum indeks jatuh ke 6.745,14 (terendah 23 Juni 2025).
Indikator Ekonomi
Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia
Keputusan Tingkat Suku Bunga diumumkan oleh Bank Indonesia. Kebijakan Moneter mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh otoritas moneter suatu negara, bank sentral atau pemerintah untuk mencapai tujuan tertentu dalam ekonomi nasional. Hal ini didasarkan pada hubungan antara suku bunga di mana uang dapat dipinjam dan pasokan total uang.
Baca lebih lanjutRilis berikutnya Rab Jul 16, 2025 07.30
Frekuensi: Tidak teratur
Konsensus: 5.25%
Sebelumnya: 5.5%
Sumber: Bank Indonesia
Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.