fxs_header_sponsor_anchor

IHSG Naik Lebih Lanjut ke 7.289 Menuju Menantang Tertinggi 2025

  • IHSG naik untuk tiga hari berturut-turut, semakin dekat dengan tertinggi 2025.
  • Emas Antam hampir memulihkan seluruh penurunan pekan ini.
  • Indeks berpotensi membentuk struktur higher highs dan higher lows.

IHSG bergerak di area 7.280,51 yang lebih tinggi 1,23% dibandingkan dengan penutupan hari kemarin pada saat berita ini ditulis. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia dibuka dengan gap atas di 7.229,26 dan terus naik ke 7.289,57 tertinggi hari dalam sesi pertama. Dengan demikian, indeks semakin dekat dengan tertinggi 2025 yang diraih pada 23 Januari di 7.324,62.

Sebagian besar indeks-indeks saham Indonesia menunjukkan kinerja positif. DBX adalah indeks dengan kinerja tertinggi, naik 2,33% di sesi pertama, diikuti oleh ISSI yang naik 1,79%.

Pasar Menantikan Kebijakan Pemerintah dan Aksi Korporasi untuk Hadapi Tarif 19%

Pasar tampaknya tidak terpengaruh oleh berita tarif 19% untuk barang-barang Indonesia yang masuk ke Amerika Serikat yang diumumkan Presiden AS, Donald Trump, pada hari kemarin. Tarif ini lebih rendah dari 32% yang diinformasikan Presiden AS sebelumnya dalam surat untuk Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto. Kesepakatan ini termasuk Indonesia berkomitmen akan membeli $15 miliar energi AS dan $4,5 miliar produk pertanian AS dan juga 50 pesawat Boeing yang sebagian besar tipe 777.

Pasar tampaknya melihat tarif tersebut sebagai penggugur ketidakpastian yang selama ini menyelimuti pasar sejak kebijakan tarif yang berubah-ubah dari Presiden AS sejak bulan April tahun ini. Dengan demikian, pasar menantikan kebijakan pemerintah Indonesia maupun aksi korporasi untuk menanggapi tarif dan efeknya di dalam negeri. Amerika Serikat merupakan tujuan ekspor kedua nonmigas Indonesia. Pada Mei 2025, ekspor nonmigas Indonesia ke Amerika Serikat adalah $2,73 miliar, di bawah Tiongkok, menurut data BPS.

Meskipun demikian, Indonesia menuntaskan perundingan Indonesia-European Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) dalam rangkaian kunjungan kenegaraan Presiden RI, Prabowo Subianto, selama dua minggu untuk mengadakan pertemuan bilateral dan multilateral di luar negeri, seperti dilansir oleh Kantor Komunikasi Kepresidenan RI.

BI Menurunkan Suku Bunga seperti Prakiraan

Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga seperti prakiraan dalam keputusan pada hari Rabu kemarin. Sehingga demikian, BI Rate menjadi 5,25%, Suku Bunga Deposit Facility menjadi 4,50%, dan Suku Bunga Lending Facility menjadi 6,00%. Dalam konfrensi pers pasca keputusan, Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, "Penurunan BI-Rate menjadi 5,25%, tentunya mempertimbangkan prakiraan inflasi dua tahun ke depan yang makin rendah, nilai tukar yang stabil, serta untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional demi kesejahteraan masyarakat." BI memprakirakan inflasi tahun 2025 dan 2026 berada dalam kisaran target 2,5±1%.

Imbal hasil obligasi Pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun berada di 6,569% yang belum menunjukkan pergerakan sejauh ini. Ini menyusul imbal hasil yang mencatatkan terendah baru 2025 di 6,561% pada hari kemarin, yang juga level terendah sejak 7 Oktober 2024. Jika sentimen positif dalam bursa saham berlanjut, imbal hasil ini diprakirakan menunjukkan kenaikan karena para investor menjual obligasi dan mengalihkan dananya ke aset-aset yang lebih berisiko yang berpotensi memberikan imbal hasil lebih besar.

Emas Antam Hampir Memulihkan Seluruh Penurunan Pekan ini

Emas 1 gram Antam dijual dengan harga Rp1.919.000 hari ini yang naik Rp11.000 dari Rp1.908.000 pada hari kemarin. Dengan demikian, Antam memulihkan penurunan dua hari sebelumnya dan semakin dekat dengan harga Senin di Rp1.924.000.

Pemulihan Emas Antam mengikuti kenaikan 0,68% harga Emas dunia (XAU/USD) pada hari kemarin. Pada perdagangan sesi Amerika Utara, XAU/USD sempat mencatatkan tertinggi hari $3.376 per troy ons untuk kemudian ditutup di $3.347.

XAU/USD diperdagangkan di $3.340 pada perdagangan sesi Asia yang turun 0,20% pada saat berita ini ditulis. Namun demikian, masih terlalu dini untuk menerjemahkan penurunan ringan ini ke harga Antam besok mengingat masih akan ada data penting dari AS yang bisa menggerakkan harga Emas ke atas atau ke bawah. Di antara data penting tersebut adalah Penjualan Ritel, Klaim Tunjangan Pengangguran Awal, Survei Manufaktur The Fed Philadelphia, Indeks Pasar Perumahan NAHB, di antara yang lainnya. Pernyataan para pejabat The Fed juga akan diamati untuk mencari petunjuk tentang arah kebijakan The Fed ke depan.

Grafik Harian IHSG – Analisis Teknis

IHSG memperkuat tren bullish yang baru terbentuk dengan menunjukkan kenaikan selama tiga hari berturut-turut di atas Simple Moving Average (SMA) 200-hari, saat ini di 7.086, dan melanjutkan penembusan dari kisaran sideways 6.814-6.971.

IHSG juga tampaknya berpotensi membentuk struktur higher highs dan higher lows di grafik harian, sebuah struktur tren naik. Struktur ini akan valid jika indeks tetap bertahan di atas higher high sebelumnya di 7.240,08 dan membentuk higher high baru di atasnya.

Target higher highs dan sekaligus resistance terdekat untuk indeks adalah 7.324,62 (tertinggi 2025 yang diraih pada 23 Januari). Penembusan resistance tersebut akan menyebabkan indeks mencatatkan tertinggi baru 2025 dan mengincar perpanjangan higher high saat ini ke 7.530 (tertinggi 11 Desember 2024), dan 7.805,91 (tertinggi 23 Oktober 2024). Penembusan keduanya akan membuat indeks semakin dekat dengan tertinggi sepanjang masa 7.910 yang ditorehkan pada 19 September 2024.

Namun perlu diperhatikan bahwa indikator Relative Strengh Index (RSI) berada di 70,80 yang merupakan level-level jenuh beli. Koreksi bisa saja terjadi dalam waktu dekat sebelum IHSG melanjutkan kenaikannya.

Dalam kasus IHSG koreksi, indeks bisa menghadapi support di 7.086 (SMA 200-hari). Namun demikian, penembusan average ini bisa merusak tren bullish dan bertujuan ke 6.971 (ujung atas kisaran sideways), dan 6.745 (terendah 23 Juni 2025, higher high).

Pertanyaan Umum Seputar Tarif

Meskipun tarif dan pajak keduanya menghasilkan pendapatan pemerintah untuk mendanai barang dan jasa publik, keduanya memiliki beberapa perbedaan. Tarif dibayar di muka di pelabuhan masuk, sementara pajak dibayar pada saat pembelian. Pajak dikenakan pada wajib pajak individu dan perusahaan, sementara tarif dibayar oleh importir.

Ada dua pandangan di kalangan ekonom mengenai penggunaan tarif. Sementara beberapa berpendapat bahwa tarif diperlukan untuk melindungi industri domestik dan mengatasi ketidakseimbangan perdagangan, yang lain melihatnya sebagai alat yang merugikan yang dapat berpotensi mendorong harga lebih tinggi dalam jangka panjang dan menyebabkan perang dagang yang merusak dengan mendorong tarif balas-membalas.

Selama menjelang pemilihan presiden pada November 2024, Donald Trump menegaskan bahwa ia berniat menggunakan tarif untuk mendukung perekonomian AS dan produsen Amerika. Pada tahun 2024, Meksiko, Tiongkok, dan Kanada menyumbang 42% dari total impor AS. Dalam periode ini, Meksiko menonjol sebagai eksportir teratas dengan $466,6 miliar, menurut Biro Sensus AS. Oleh karena itu, Trump ingin fokus pada ketiga negara ini saat memberlakukan tarif. Ia juga berencana menggunakan pendapatan yang dihasilkan melalui tarif untuk menurunkan pajak penghasilan pribadi.

Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.


KONTEN TERKAIT

Memuat ...



Hak cipta ©2025 FOREXSTREET S.L., dilindungi undang-undang.