IHSG Naik ke 8.417, Mencoba Hentikan Penurunan Hari Sebelumnya Jelang Keputusan BI Pekan Depan
|- IHSG mematahkan kinerja merah empat hari perdagangan sebelumnya, merayap naik di sesi pertama.
- Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) penting untuk mengambilan kebijakan yang tepat.
- Emas Antam merayap naik menuju Rp2.400.000.
IHSG bergerak di area 8.397,22 yang lebih tinggi 0,30% dari penutupan hari kemarin. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia dibuka dengan gap atas kecil di 8.378,12 dan naik ke tertinggi hari 8.417,13 dalam satu jam pertama perdagangan. Indeks berada dalam proses untuk mematahkan penutupan negatif empat hari sebelumnya, jika berhasil ditutup di atas level pembukaan hari ini. Namun demikian, kinerja merah tersebut terjadi setelah IHSG berhasil meraih tertinggi baru sepanjang masa di 8.478,14 pada hari Senin pekan ini.
Indeks-indeks saham Indonesia menampilkan kinerja beragam. IGRADE menjadi indeks dengan kinerja terbaik dengan naik 0,95% pada sesi pertama, membalikkan penurunan hari kemarin. Pemulihan ini didorong oleh DSSA (+4,04%), BRPT (+3,49%), dan ADHI (+1,55%).
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menulis, "Di balik kebijakan yang tepat, pasti ada data yang akurat". Kutipan itu terkait keberadaannya dalam Rapat Koordinasi Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang diselenggarakan Kementerian Sosial bersama Badan Pusat Statistik Indonesia, seperti dilansir dari situs Presiden RI.
Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) merupakan kerja sama kedua lembaga sehingga bisa menjadi data acuan yang terintegrasi dalam membentuk kebijakan pemerintah serta membantu penyaluran bantuan dengan tepat sasaran.
Tidak ada rilis data ekonomi penting dari Indonesia menuju penutupan pekan. Pergerakan IHSG akan bergantung pada sentimen investor terhadap saham-saham pilihannya. Namun demikian, para investor perlu bersiap menghadapi keputusan suku bunga Bank Indonesia pada Rabu pekan depan tanggal 19 November 2025. Keputusan tersebut menyusul konfrensi pers yang dimulai pada pukul 07:00 GMT (14:00 WIB). Keputusan dibuat dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung selama hari dua hari.
Sebagai pengingat, BI pada bulan Oktober 2025 mempertahankan BI-Rate, Suku Bunga Deposit Facility, dan Suku Bunga Lending Facility tetap di masing-masing 4,75%, 3,75%, dan 5,50%. Keputusan ini dibuat setelah bank menurunkan suku bunga untuk tiga pertemuan berturut-turut sebelumnya.
Imbal hasil obligasi Pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun berada di 6,125% yang sedikit naik pada hari ini. Ini menyusul penurunan 0,63% imbal hasil ke terendah hari 6,112% pada hari kemarin. Penurunan tersebut menembus sisi bawah kisaran sideways yang dibentuk imbal hasil sejak 4 November 2025. Perlu dilihat ke depan apakah penembusan ini merupakan awal dari kelanjutan tren menurun jangka lebih panjang atau hanya penembusan palsu.
Emas Antam Mempersempit Jarak dengan Rp2.400.000
Emas 1 gram Antam dijual di harga Rp2.398.000 hari ini yang naik Rp2.000 dari harga kemarin Rp2.396.000 seperti dicatat dalam situs Logam Mulia. Emas Antam merangkak naik dari Rp2.260.000, terendah yang diraih pada 5 November 2025.
Kenaikan ringan Emas Antam menyusul harga Emas dunia (XAU/USD) yang sempat naik ke $4.245 per troy ons namun ditutup merah di $4.171 pada hari kemarin. Dengan demikian, XAU/USD mematahkan empat penutupan harian positif berturut-turut sebelumnya.
Para pedagang Emas masih menantikan rilis kumpulan data yang sempat tertunda selama penutupan pemerintah Amerika Serikat terpanjang. Pada hari kemarin, Presiden AS, Donald Trump, menandatangani undang-undang yang memungkinkan untuk berlanjutnya kembali kegiatan operasional lembaga-lembaga federal.
Grafik Harian IHSG – Analisis Teknis
Aksi stagnan IHSG berlanjut hingga hari kemarin, namun, itu tidak mengubah tren jangka lebih panjang indeks yang saat ini bullish karena berada di atas Simple Moving Average (SMA) 200-hari. Dukungan lebih lanjut berasal dari average ini yang terlihat menanjak ke atas.
Indikasi tren bullish lainnya juga muncul dari struktur higher highs dan higher lows yang dibuat IHSG dari terendah 2025 yang dicapai pada 8 April di 5.882,60 hingga tertinggi sepanjang masa 8.478,15 yang diraih sebelumnya pekan ini. Sejauh ini indeks telah membentuk empat higher high dan tiga higher low.
Relative Strength Index (RSI) 14-hari sejauh ini masih menyarankan bahwa momentum bullish dengan berada di 61,96. Kondisi ini telah berlangsung sejak akhir Oktober. Namun demikian RSI terlihat datar, mengindikasikan bahwa belum ada kemajuan dalam momentum bullish.
Kenaikan IHSG bisa dibatasi oleh resistance, dengan yang terdekat adalah 8.478,14, tertinggi sepanjang masa yang disebutkan di atas. Namun, penembusannya akan menciptakan tertinggi baru sepanjang masa untuk kemudian mengincar level-level angka bulat 8.500 dan 8.550.
Penurunan apa pun dalam IHSG bisa menemukan support di 8.000 (level angka bulat), 7.959,16 (terendah 27 Oktober 2025), dan 7.854,30 (terendah 7 Oktober 2025, higher low).
Indikator Ekonomi
Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia
Keputusan Tingkat Suku Bunga diumumkan oleh Bank Indonesia. Kebijakan Moneter mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh otoritas moneter suatu negara, bank sentral atau pemerintah untuk mencapai tujuan tertentu dalam ekonomi nasional. Hal ini didasarkan pada hubungan antara suku bunga di mana uang dapat dipinjam dan pasokan total uang.
Baca lebih lanjutRilis berikutnya Rab Nov 19, 2025 07.30
Frekuensi: Tidak teratur
Konsensus: -
Sebelumnya: 4.75%
Sumber: Bank Indonesia
Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.