IHSG Menguat Tipis ke 6.900, Pasar Waspadai Tarif AS terhadap BRICS
|- IHSG naik 0,52% ke 6.900 di tengah kekhawatiran tarif AS terhadap BRICS.
- Sektor siklikal memimpin dengan IDXCYCLIC naik 0,93%, kesehatan tertekan.
- BMRI dan BBCA jadi saham teraktif dengan nilai transaksi terbesar, meski pergerakan harga cenderung stagnan hingga melemah tipis
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali pekan ini dengan penguatan moderat sebesar 0,52% atau 35 poin, ditutup di level 6.900 pada Senin, 7 Juli 2025. Indeks dibuka di level 6.874, sempat menyentuh level tertinggi harian di 6.900 dan terendah di 6.844, mencerminkan pergerakan yang relatif stabil di tengah tekanan eksternal yang mulai meningkat. Meski menguat, investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp271,5 miliar, menandakan adanya kewaspadaan terhadap dinamika global yang berpotensi mengganggu stabilitas pasar.
Saham BRPT mencatatkan top foreign inflow sebesar Rp52,2 miliar, sementara BMRI menjadi top foreign outflow dengan nilai jual bersih asing mencapai Rp170,2 miliar.
Pergerakan Harga IHSG sepenjang Senin, 7 Juli 2025 | Sumber: Indo Premier
Sentimen eksternal tetap menjadi perhatian utama investor. Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa beberapa perjanjian perdagangan hampir rampung dan negara-negara yang belum menyepakati kerja sama akan diberi pemberitahuan tarif pada 9 Juli, yang akan berlaku mulai 1 Agustus. Secara khusus, negara-negara anggota dan afiliasi BRICS akan dikenai tarif tambahan sebesar 10% tanpa pengecualian. Pernyataan tersebut disampaikan di tengah berlangsungnya KTT BRICS ke-17 di Rio de Janeiro, menimbulkan kekhawatiran investor global akan memanasnya tensi dagang antara Amerika Serikat dan blok negara berkembang.
Sektor Siklikal Memimpin, Kesehatan Tertekan
Di tingkat sektoral, sektor barang konsumsi siklikal (IDXCYCLIC) menjadi penopang utama pergerakan indeks, mencatat kenaikan 0,93% ke level 732. Sektor ini dibuka di 728 dan bergerak dalam rentang 726-743, menunjukkan minat beli yang tinggi di tengah harapan terhadap pemulihan konsumsi domestik. Sebaliknya, sektor kesehatan (IDXHEALTH) melemah 0,67% ke level 1.504, setelah dibuka di 1.511 dan bergerak di kisaran 1.496-1.513. Koreksi ini mencerminkan adanya rotasi sektor dari saham defensif ke sektor yang lebih pro-siklus.
BMRI dan BBCA Dominasi Transaksi
Dari sisi transaksi, saham Bank Mandiri (BMRI) menempati posisi teratas dengan nilai transaksi mencapai Rp1,42 triliun, melibatkan 3,01 juta lot dan frekuensi 30.672 kali. Meskipun mencatat aktivitas tinggi, harga BMRI stagnan di level Rp4.740, tidak berubah dari penutupan sebelumnya, setelah bergerak dalam rentang Rp4.680-Rp4.750. Saham ini dibuka di harga yang sama.
Saham Bank Central Asia (BBCA) menyusul di posisi kedua dengan nilai transaksi Rp1,01 triliun, ditransaksikan sebanyak 1,17 juta lot dengan frekuensi 38.478 kali. Namun, BBCA ditutup melemah tipis 0,3% ke Rp8.625, dari sebelumnya Rp8.650, setelah bergerak dalam kisaran Rp8.550-Rp8.650. Tekanan jual ringan tercermin dari aksi ambil untung yang terjadi meski pasar cenderung stabil.
Saham VICO dan MTFN Meroket
Di sisi top gainer, saham VICO mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 33,3% ke level Rp192, diikuti oleh MTFN yang juga menguat 33,3% ke Rp4. Lonjakan ekstrem pada kedua saham ini menandakan adanya akumulasi signifikan, terutama oleh pelaku pasar ritel, pada saham berkapitalisasi kecil yang menjadi target spekulatif jangka pendek.
Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.