fxs_header_sponsor_anchor

IHSG Menguat Selektif ke 8.700, Infrastruktur Jadi Motor di Tengah Waspada Global

  • IHSG naik 0,51% ke 8.700, ditopang lonjakan sektor infrastruktur (+4,70%).
  • Konsumsi domestik menguat, namun risiko eksternal & negosiasi dagang RI-AS masih membayangi.
  • Pasar global menahan langkah jelang putusan The Fed, imbal hasil AS 10 tahun bertahan di atas 4%.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Rabu dengan kenaikan 0,51% ke level 8.700, menguat 43 poin dari posisi sebelumnya di 8.657. Sejak pembukaan di 8.713, IHSG bergerak fluktuatif dalam rentang 8.668-8.720, sebelum akhirnya bertahan di zona hijau hingga penutupan. Kenaikan ini mencerminkan upaya pasar membangun kembali optimisme secara selektif di tengah sikap investor yang masih berhati-hati menjelang arah kebijakan global.

Penguatan IHSG terutama ditopang oleh lonjakan tajam sektor infrastruktur, dengan IDXINFRA melesat 4,70% ke 2.733. Indeks saham syariah juga bergerak kuat, tercermin dari kenaikan JII sebesar 1,69% dan JII70 yang menguat 1,40%. Sebaliknya, tekanan masih membayangi sektor keuangan dan transportasi, tercermin dari pelemahan IDXFINANCE sebesar 1,49%, IDXTRANS yang turun 0,83%, serta DBX yang terkoreksi 0,99%.

Dari deretan saham, CTTH memimpin top gainers dengan lonjakan 34,8%, disusul KIOS yang melesat 34,6% dan KOBX yang menguat 27,7%. Di sisi lain, tekanan jual paling dalam terjadi pada PADI yang jatuh 14,9%, SSTM yang terkoreksi 14,9%, serta HOPE yang turun 14,4%, mencerminkan masih kuatnya aksi selektif dan realisasi keuntungan di saham-saham tertentu.

Secara keseluruhan, pergerakan IHSG hari ini memperlihatkan pola penguatan yang belum merata, dengan rotasi sektor berlangsung dinamis. Selama IHSG mampu bertahan di atas area psikologis 8.650-8.670, kecenderungan penguatan masih memiliki ruang, meski pasar diprakirakan tetap menjaga kehati-hatian sambil menanti konfirmasi katalis global berikutnya.

Konsumsi Domestik Menguat, namun Risiko Eksternal Kembali Membayangi Pasar

Dari dalam negeri, konsumsi memberikan pijakan positif. Penjualan ritel Indonesia pada Oktober 2025 tumbuh 4,3% (yoy), menguat dari 3,7% bulan sebelumnya dan menandai enam bulan beruntun ekspansi, didorong lonjakan penjualan makanan-minuman-tembakau (6,4%) serta barang budaya dan rekreasi (6,7%). Secara bulanan, aktivitas ritel juga berbalik naik 0,6% (mom) setelah sempat terkontraksi pada September, menurut Bank Indonesia.

Namun dari jalur eksternal, kehati-hatian kembali menguat setelah pejabat AS menyebut kesepakatan dagang Indonesia-AS berisiko terganggu akibat peninjauan ulang sejumlah komitmen. Pemerintah Indonesia menegaskan negosiasi masih berjalan normal, sebagaimana disampaikan Haryo Limanseto di bawah koordinasi Airlangga Hartarto, meski AS menyoroti isu hambatan non-tarif dan perdagangan digital, menurut Reuters dan Financial Times.

Data AS Masih Kokoh, Pasar Menanti Putusan The Fed di Tengah Imbal Hasil 10 Tahun di Atas 4%

Sementara itu dari Amerika Serikat, rangkaian data terbaru masih menunjukkan fondasi ekonomi yang relatif kokoh. NFIB Optimism Index naik ke 99, ADP (rata-rata empat minggu) mencatat tambahan 4.750 pekerjaan, dan JOLTS menguat ke 7,67 juta, menandakan pasar tenaga kerja belum melemah berarti menjelang putusan Federal Reserve. Meski The Fed diprakirakan memangkas suku bunga 25 bp malam ini, pasar mulai mengendurkan ekspektasi pelonggaran lanjutan 2026, tercermin dari imbal hasil Treasury 10 tahun yang menembus 4%, dengan fokus beralih ke Dot Plot serta sinyal verbal Jerome Powell.

IMF Revisi Naik Proyeksi Tiongkok, Bursa Asia Bergerak Campuran di Tengah Kehati-hatian Global

Nada kehati-hatian tersebut kemudian merambat ke kawasan Asia, saat IMF merevisi naik proyeksi pertumbuhan Tiongkok ke 5,0% (2025) dan 4,5% (2026). Namun di balik revisi tersebut, tekanan struktural masih membayangi – inflasi yang sangat rendah dan permintaan domestik yang lemah akibat krisis properti membuat ekspor tetap menjadi jangkar utama pertumbuhan, sekaligus memperlebar surplus transaksi berjalan hingga 3,3% PDB.

Sinyal lemahnya dinamika harga kembali ditegaskan oleh rilis inflasi Tiongkok hari ini, di mana IHK November secara bulanan tercatat -0,1% (mom), meleset dari ekspektasi kenaikan 0,2%, sementara IHK tahunan bertahan di 0,7% (yoy). Dari sisi hulu, IHP November tercatat -2,2% (yoy), sedikit lebih dalam dari prakiraan, menandakan tekanan harga di sektor industri masih berlanjut.

Di tengah lapisan sentimen tersebut, pasar saham Asia bergerak campuran dengan kecenderungan melemah pada perdagangan sore. ASX turun 0,08%, Nikkei melemah 0,10%, dan KOSPI terkoreksi 0,21%. Tekanan juga terlihat di Tiongkok, dengan Shanghai Composite turun 0,23%. Di sisi lain, Hang Seng justru menguat 0,42%, menandakan adanya rotasi selektif di tengah investor yang masih menahan langkah sambil menanti kepastian arah suku bunga global.

IHSG Bertahan di 8.700

Grafik 4 Jam IHSG, 10 Desember 2025

Secara teknis, pergerakan IHSG hari Rabu mengonfirmasi skenario yang dibangun dalam analisis kemarin. Setelah bertahan di atas zona support dinamis 8.600-8.580, indeks justru kembali menguat dan kini berada di sekitar 8.700, semakin menjauh dari SMA 100 hari di area 8.318. Ini menegaskan bahwa koreksi sebelumnya memang hanya bersifat penyeimbang tren, bukan awal pembalikan.

Struktur ascending channel tetap terjaga, dengan posisi harga kini tetap mengarah ke atas. Selama IHSG masih mampu bertahan di atas 8.630-8.650, bias kenaikan jangka menengah tetap dominan. Sebaliknya, kegagalan bertahan di bawah zona tersebut baru akan membuka ruang koreksi ulangan menuju 8.580-8.600, sebagaimana skenario kemarin.

Dari sisi momentum, Relative Strength Index (RSI) kini berada di kisaran 64-65, sedikit lebih tinggi dari kemarin, menandakan dorongan bullish masih aktif namun mulai matang. Ini konsisten dengan fase pasar yang sedang menyusun ulang tenaga sebelum menentukan apakah penguatan berlanjut atau berubah menjadi konsolidasi lebih lebar.

Prospek IHSG hari Rabu masih selaras dengan analisis kemarin: tren naik tetap konstruktif, dengan rally yang kini memasuki fase menakar ulang momentum di dekat area atas saluran. Bias tetap netral-bullish selama 8.600 tetap terjaga.

Indikator Ekonomi

Keputusan Suku Bunga The Fed

Federal Reserve (The Fed) berunding tentang kebijakan moneter dan membuat keputusan tentang suku bunga pada delapan pertemuan yang dijadwalkan sebelumnya per tahun. The Fed memiliki dua mandat: untuk menjaga inflasi pada 2%, dan untuk mempertahankan lapangan kerja penuh. Alat utamanya untuk mencapai hal ini adalah dengan menetapkan suku bunga – baik di mana The Fed meminjamkan ke perbankan dan perbankan saling meminjamkan. Jika The Fed memutuskan untuk menaikkan suku bunga, Dolar AS (USD) cenderung menguat karena menarik lebih banyak arus masuk modal asing. Jika The Fed memangkas suku bunga, hal ini cenderung melemahkan USD karena modal mengalir keluar ke negara-negara yang menawarkan pengembalian yang lebih tinggi. Jika suku bunga dibiarkan tidak berubah, perhatian beralih ke nada pernyataan Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC), dan apakah FOMC hawkish (mengharapkan suku bunga masa depan yang lebih tinggi), atau dovish (mengharapkan suku bunga masa depan yang lebih rendah).

Baca lebih lanjut

Rilis berikutnya Rab Des 10, 2025 19.00

Frekuensi: Tidak teratur

Konsensus: 3.75%

Sebelumnya: 4%

Sumber: Federal Reserve

Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.


KONTEN TERKAIT

Memuat ...



Hak cipta ©2025 FOREXSTREET S.L., dilindungi undang-undang.