IHSG Menguat 1,30% Didukung Data Inflasi AS dan Optimisme Global
|- IHSG ditutup naik 101 poin ke 7.892, dipimpin lonjakan IDXTECHNO +3,98%.
- Data inflasi AS sesuai ekspektasi perkuat peluang pemangkasan suku bunga The Fed pada September.
- Sentimen positif global dan gencatan tarif AS-Tiongkok memberi ruang penguatan lanjutan IHSG.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan Rabu dengan kenaikan signifikan 1,30% atau 101 poin ke level 7.892, setelah dibuka di 7.846 dan bergerak di kisaran 7.835-7.903. Sektor teknologi menjadi pendorong utama dengan IDXTECHNO melonjak 3,98% ke 9.686, sementara sektor transportasi (IDXTRANS) melemah 0,68%.
Lonjakan IDXTECHNO didorong arus beli kuat yang selaras dengan euforia global terhadap saham-saham teknologi berorientasi AI di Wall Street. Hampir seluruh raksasa penggerak S&P 500 – seperti Nvidia, Microsoft, dan Apple – mengusung narasi pertumbuhan berbasis AI, yang kini menjadi katalis utama imbal hasil ekuitas global. Sentimen ini menular ke pasar domestik, memicu minat investor pada emiten teknologi lokal yang berpotensi mengadopsi atau memanfaatkan infrastruktur AI untuk memperluas layanan digital, meningkatkan produktivitas, dan memperkuat margin bisnis.
Sementara itu, di jajaran LQ45, saham CTRA memimpin kenaikan dengan +7%, diikuti BBTN yang naik 6%. Sebaliknya, INKP dan ADMR memimpin penurunan dengan masing-masing terkoreksi 4,5% dan 5%.
Dari Wall Street, S&P 500 dan Nasdaq mencetak rekor baru setelah rilis data inflasi konsumen (IHK) Juli yang sebagian besar sesuai prakiraan pasar. Inflation Inti naik 0,3% MoM dan 3,1% YoY—melampaui ekspektasi tahunan 3% – sementara inflasi umum tahunan stabil di 2,7%, di bawah proyeksi 2,8%. Kenaikan harga yang terkendali ini memperkuat spekulasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuan September, terutama di tengah tanda-tanda pelemahan pasar tenaga kerja AS. CME FedWatch mencatat peluang pemangkasan mencapai 96,2%.
Sentimen positif juga datang dari perpanjangan gencatan tarif AS-Tiongkok selama tiga bulan yang meredakan kekhawatiran atas perang dagang, serta harapan bahwa pertemuan AS-Rusia Jumat ini dapat membuka peluang meredakan ketegangan di Ukraina.
Bursa Asia sebagian besar menghijau mengikuti momentum positif global. Nikkei Jepang naik 1,30%, Hang Seng Hong Kong melonjak 2,58%, dan KOSPI Korea Selatan menguat 1,08%. Indeks STI Singapura naik 1,23% dan Shanghai Composite (SHC) bertambah 0,48%. ASX Australia menjadi satu-satunya indeks utama yang terkoreksi, turun 0,60%.
Bagi pasar domestik, kombinasi penguatan bursa global, prospek suku bunga AS yang lebih rendah, dan meredanya risiko geopolitik memberi ruang bagi IHSG untuk melanjutkan penguatan jangka pendek.
Namun, investor tetap perlu mencermati rilis Indeks Harga Produsen (IHP) AS pada Kamis serta data Penjualan Ritel dan Sentimen Konsumen Pendahuluan Michigan pada Jumat, yang dapat menjadi penentu arah pasar berikutnya. Selama katalis global tetap mendukung, IHSG berpotensi menguji resistance psikologis di 7.950 dalam beberapa sesi ke depan.
Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.