fxs_header_sponsor_anchor

IHSG Melanjutkan Pergerakan Sideways di Area 8.616 Jelang Data Uang Beredar

  • IHSG memperpanjang kinerja datarnya di awal minggu perdagangan baru.
  • Bank Indonesia akan merilis data Uang Beredar November 2025 pada hari ini.
  • Emas 1 gram Antam mencatatkan rekor tertinggi di atas Rp2.500.000.

IHSG berada di 8.616 yang lebih tinggi 0,08% dari penutupan pekan lalu. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia dibuka dengan gap atas di 8.629,24 dan sesaat meraih tertinggi hari 8.646,93 dalam 30 menit pertama perdagangan. Namun demikian, indeks belum bisa menindaklanjuti kenaikan dan turun untuk berada di bawah level pembukaan hari. Indeks memulai minggu dengan dihadapkan data Uang Beredar yang akan dirilis dalam waktu dekat.

Indeks-indeks saham Indonesia sebagian besar hijau. JII yang naik 0,51% menjadi indeks dengan kenaikan tertinggi di sesi pertama. Kenaikan tersebut didorong oleh BUMI (+7,56%), INCO (+3,89%), PGAS (+2,42%), dan ANTM (+2,28%).

Pada pekan lalu, Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto, menghadiri acara Akad Masal 50.030 Unit Kredit Perumahan Rakyat (KPR) Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLKPP). Seperti diinformasikan dalam situs Presiden RI, KPR Sejahtera FLPP adalah program pemerintah untuk bantuan pembiayaan rumah bersubsidi untuk masyarakat dengan penghasilan rendah dengan cicilan ringan, suku bunga tetap 5% dengan periode hingga 20 tahun.

Bank Indonesia (BI) merilis perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah pada Jumat pekan lalu. BI melaporkan per pagi hari Jumat 19 Desember 2025, Rupiah dibuka di level (bid) Rp16.710 per dolar AS, imbal hasil SBN 10 tahun turun ke 6,12%.

Dalam laporan yang sama BI, menunjukkan Premi CDS Indonesia 5 tahun per 18 Desember 2025 adalah 69,80 bps, yang diturun dari 71,22 bps pada 12 Desember 2025. Menurut data transaksi 15 – 18 Deseber 2025, nonresiden beli neto Rp0,24 triliun dengn perincian beli neto Rp0,60 triliun di pasar saham, Rp0,26 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), dan jual neto Rp0,62 triliun di pasar SBN.

Sementara untuk tahun 2025 berdasarkan data setelmen sampai dengan 18 Desember 2025 menunjukkan bahwa nonresiden jual neto Rp25,04 triliun di pasar saham, Rp2 triliun di pasar SBN, dan Rp112,39 triliun di SRBI.

Bank Indonesia (BI) akan merilis data Perkembangan Uang Beredar November 2025 pada hari ini pukul 03:00 GMT (10:00 WIB). Sebelumnya, Uang Beredar tumbuh 7,7% dan tidak ada prakiraan untuk bulan pelaporan.

Imbal hasil obligasi Pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun ditutup di 6,126% Jumat lalu yang tidak berubah sepanjang hari. Aksi ini setelah imbal hasil ini ditutup merah empat hari perdagangan berturut-turut, memperpanjang penurunan dari tertinggi 28 November 2025 di 6,328%.

Harga Emas Antam Raih Rekor Tertinggi

Harga Emas Antam untuk berat 1 gram dijual di harga Rp2.502.000 hari ini yang lebih tinggi Rp19.000 dari harga Jumat lalu Rp2.483.000 seperti dicatat dalam situs Logam Mulia. Harga hari ini merupakan harga tertinggi baru sepanjang masa, melampaui tertinggi sebelumnya Rp2.487.000 yang dicatat pada 21 Oktober 2025.

Ini menyusul harga Emas dunia yang sempat naik ke $4.356 per troy ons namun ditutup di $4.338 yang naik 0,14% pada Jumat lalu. Namun, Harga Emas Antam hari ini belum mencerminkan harga Emas dunia yang mencapai tertinggi baru sepanjang masa $4.385 di perdagangan sesi Asia hari ini. Tidak ada rilis data dari AS yang bisa menjadi penggerak harga Emas untuk hari ini.

Namun demikian, beberapa data penting menanti pada Selasa besok seperti Belanja Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditure/PCE), Pesanan Barang Tahan Lama, data ketenagakerjaan, dll.

Grafik Harian IHSG

Grafik harian IHSG, 22 Desember 2025

IHSG menunjukkan tren bullish sejak menembus Simple Moving Average (SMA) 200-hari pada pertengahan Juli 2025. Saat ini average tersebut menjadi support dinamis di 7.500, di bawah harga saat ini. Higher highs dan higher lows yang dibentuk IHSG dari 5.882,60, terendah 2025, hingga 8.776,97, tertinggi sepanjang masa, juga mengukuhkan tren bullish. Namun demikian, IHSG bergerak sideways, sehingga indeks berada di ambang naik untuk memperbarui higher highs atau turun untuk membentuk higher low

Relative Strength Index (RSI) 14-hari berada di 55,60 yang secara teknis menunjukkan momentumnya bullish. Namun, momentum tersebut terlihat memudar karena indikator merayap turun dari area jenuh beli.

Jika momentum bullish terus menyusut dan IHSG menuju membentuk higher low baru, indeks bisa melihat support di 8.622,26 (tertinggi 27 November 2025), 8.288,27 (tertinggi 13 Oktober 2025, higher high), dan 8.000 (level angka bulat). Sementara di sisi atas, indeks memiliki rintangan terdekat di 8.776,97 (tertinggi sepanjang masa yang diraih pada 11 Desember 2025). Penembusan tegas di atasnya akan mengincar level-level angka bulat 8.800 dan 8.850.

Pertanyaan Umum Seputar Emas

Emas telah memainkan peran penting dalam sejarah manusia karena telah banyak digunakan sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Saat ini, selain kilaunya dan kegunaannya sebagai perhiasan, logam mulia tersebut secara luas dipandang sebagai aset safe haven, yang berarti bahwa emas dianggap sebagai investasi yang baik selama masa-masa sulit. Emas juga secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan terhadap mata uang yang terdepresiasi karena tidak bergantung pada penerbit atau pemerintah tertentu.

Bank-bank sentral merupakan pemegang Emas terbesar. Dalam upaya mereka untuk mendukung mata uang mereka di masa sulit, bank sentral cenderung mendiversifikasi cadangan mereka dan membeli Emas untuk meningkatkan kekuatan ekonomi dan mata uang yang dirasakan. Cadangan Emas yang tinggi dapat menjadi sumber kepercayaan bagi solvabilitas suatu negara. Bank sentral menambahkan 1.136 ton Emas senilai sekitar $70 miliar ke cadangan mereka pada tahun 2022, menurut data dari World Gold Council. Ini merupakan pembelian tahunan tertinggi sejak pencatatan dimulai. Bank sentral dari negara-negara berkembang seperti Tiongkok, India, dan Turki dengan cepat meningkatkan cadangan Emasnya.

Emas memiliki korelasi terbalik dengan Dolar AS dan Obligasi Pemerintah AS, yang keduanya merupakan aset cadangan utama dan aset safe haven. Ketika Dolar terdepresiasi, Emas cenderung naik, yang memungkinkan para investor dan bank sentral untuk mendiversifikasi aset-aset mereka di masa sulit. Emas juga berkorelasi terbalik dengan aset-aset berisiko. Rally di pasar saham cenderung melemahkan harga Emas, sementara aksi jual di pasar yang lebih berisiko cenderung menguntungkan logam mulia ini.

Harga dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang parah dapat dengan cepat membuat harga Emas meningkat karena statusnya sebagai aset safe haven. Sebagai aset tanpa imbal hasil, Emas cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah, sementara biaya uang yang lebih tinggi biasanya membebani logam kuning tersebut. Namun, sebagian besar pergerakan bergantung pada perilaku Dolar AS (USD) karena aset tersebut dihargakan dalam dolar (XAU/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga Emas tetap terkendali, sedangkan Dolar yang lebih lemah cenderung mendorong harga Emas naik.

Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.


KONTEN TERKAIT

Memuat ...



Hak cipta ©2025 FOREXSTREET S.L., dilindungi undang-undang.