fxs_header_sponsor_anchor

IHSG Kembali Tembus 7.000 di Tengah Tekanan Dagang dan Aksi Jual Asing

  • IHSG menguat 0,89% ke 7.005, dipimpin lonjakan sektor perbankan; PRIMBANK10 naik 2,90%, IDXCYCLIC turun 0,76%.
  • BBCA dan BMRI dilepas asing, namun BMRI tetap menguat 2,3%; BBRI dan PTRO diminati.
  • Ketegangan dagang global muncul lagi, Trump umumkan tarif 20-50% ke berbagai negara.
  • Tiongkok akan membalas negara yang sepakat dengan AS mengecualikan Tiongkok dari rantai pasok

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan ketahanannya dengan menembus level psikologis 7.000, menguat 0,89% ke posisi 7.005 pada hari Kamis. Penguatan ini terjadi di tengah meningkatnya ketidakpastian global, terutama akibat retorika perdagangan yang kembali memanas dari Presiden AS, Donald Trump.

Sektor Perbankan Pimpin Kenaikan, Barang Siklikal Melemah

Sektor perbankan menjadi motor utama penggerak indeks, dengan PRIMBANK10 melonjak 2,90% ke level 192. Di sisi lain, sektor barang konsumsi siklikal, yang tercermin pada indeks IDXCYCLIC, terkoreksi 0,76% ke posisi 731 – mengindikasikan rotasi investor ke sektor yang lebih defensif. IHSG sendiri bergerak stabil dalam rentang 6.955-7.013, ditutup mendekati level tertinggi hari ini.

Tarif Trump Kembali Guncang Pasar Global

Di kancah global, Trump kembali mengguncang pasar dengan menerbitkan serangkaian surat resmi yang menguraikan tarif impor baru mulai berlaku 1 Agustus 2025. Negara-negara terdampak mencakup Indonesia, India, Filipina, Malaysia, dan Thailand, dengan besaran tarif antara 20% hingga 50%. Tarif 50% atas barang dari Brasil menjadi sorotan, disertai komentar Trump yang menyebut sidang mantan Presiden Bolsonaro sebagai "Perburuan Penyihir." Trump juga mengusulkan tarif tinggi atas tembaga dan produk farmasi, yang memicu reaksi keras dari Tiongkok, yang mengancam akan membalas negara-negara yang membuat kesepakatan eksklusif dengan AS.

BBCA dan BMRI Ditinggalkan, BBRI dan PTRO Diminati

Di tengah gejolak eksternal tersebut, investor asing tercatat melakukan net sell sebesar Rp351,3 miliar di pasar reguler. Saham perbankan besar menjadi target utama, dengan BBCA dan BMRI masing-masing dilepas senilai Rp174,4 miliar dan Rp120,0 miliar. Meski begitu, BMRI tetap menguat 2,3% ke level 4.820, menandakan dukungan kuat dari investor domestik.

Sebaliknya, BBRI justru mencatat aliran dana masuk asing sebesar Rp89,5 miliar, seiring kenaikan harga sahamnya 5,2% ke posisi 3.870. Minat asing juga mengalir ke saham energi PTRO sebesar Rp45,8 miliar, seiring aksi beli signifikan oleh PT Kreasi Jasa Persada yang belum lama ini memborong 91 juta saham Petrosea.

Penguatan IHSG di tengah tekanan global dan aksi jual asing menegaskan bahwa kepercayaan investor domestik masih solid. Namun, dinamika eksternal yang kian kompleks menuntut kehati-hatian dan kewaspadaan lebih tinggi dalam membaca arah pasar ke depan.

Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.


KONTEN TERKAIT

Memuat ...



Hak cipta ©2025 FOREXSTREET S.L., dilindungi undang-undang.