IHSG Kembali Mencatatkan Tertinggi Baru Sepanjang Masa di 8.749 Jelang Data Keyakinan Konsumen Indonesia
|- IHSG mundur setelah meraih tertinggi baru sepanjang masa.
- Presiden RI, Prabowo Subianto, mengunjungi Pakistan atas undangan Perdana Menteri Shehbaz Sharif.
- Para investor bersiap menghadapi data Keyakinan Konsumen Indonesia.
IHSG berada di 8.707,36 yang lebih rendah 0,04% dari penutupan hari kemarin pada saat berita ini ditulis. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia membuka hari dengan gap atas di 8.743,20 dan kemudian naik ke 8.749,26 yang juga merupakan tertinggi baru sepanjang masa. Namun, indeks kesulitan untuk menindaklanjuti rekor tersebut dan kemudian turun ke terendah hari 8.703,61 dalam satu jam pertama perdagangan. Sentimen positif dari hari kemarin tampaknya berlanjut dengan pasar bersiap menghadapi data Keyakinan Konsumen Indonesia yang akan dirilis hari ini.
Indeks-indeks saham Indonesia sebagian besar merah di awal-awal pembukaan hari perdagangan kedua pekan ini. JII lebih rendah 0,42% dari penutupan hari kemarin setelah gagal memanfaatkan gap atas pembukaan hari ini. Indeks ini ditekan oleh INKP (-2,56%), JPFA (-2,31%), MDKA (-2,15%), dan KLBF (-2,1%).
Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto, mengunjungi Pakistan pada Senin lalu atas undangan resmi Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif. Dikutip dari situs Presiden RI, Pemerintah Indonesia melihat kunjungan presiden sebagai kesempatan untuk memperkuat kerja sama kedua negara. Presiden juga menekankan komitmen negara untuk mendorong solidaritas, kolaborasi, kemitraan yang saling menguntungkan.
Menteri Keuangan RI, Purbaya Yudhi Sadewa, melakukan rapat bersama Komisi XI DPR RI pada hari Senin lalu untuk membahas dua agenda. Agenda pertama adalah kebijakan bea keluar atas minerba (mineral dan batu bara) dan pengawasannya serta yang kedua adalah Penyertaan Modal Negara (PMN) dalam APBN 2025, seperti diinformasikan dalam media sosial resmi Menteri.
Data ekonomi terdekat yang akan dihadapi para investor adalah Keyakinan Konsumen Indonesia untuk bulan November 2025 yang akan dirilis pada pukul 03:00 GMT (10:00 WIB) pada hari ini. Keyakinan Konsumen diprakirakan naik ke 122 setelah tercatat di 121,2 sebelumnya.
Setelah itu, akan ada data Penjualan Ritel Oktober Indonesia yang akan dirilis pada Rabu besok juga pada pukul 03:00 GMT.
Imbal hasil obligasi Pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun berada di 6,224%. Imbal hasil ini memangkas kenaikan akhir bulan ke 6,328%, mengindikasikan bahwa ada minat pada obligasi Pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun.
Grafik Harian IHSG
IHSG memperbarui higher high dari struktur higher highs dan higher lows pada pagi hari ini di 8.749,26 yang juga merupakan rekor tertinggi baru sepanjang masa. Struktur ini merupakan tanda bahwa sebuah aset berada dalam tren naik. Sejauh ini indeks telah membentuk empat higher highs dan tiga higher lows dari 5.882,60, terendah 2025 yang diraih pada 8 April, hingga tertinggi sepanjang masa yang disebutkan di atas.
Tren naik ini juga diindikasikan oleh posisi IHSG yang bergerak stabil di atas Simple Moving Average (SMA) 200-hari sejak pertengahan Juli tahun ini. Relative Strength Index (RSI) 14 hari berada di 69,70 menandakan momentumnya bullish karena berada di atas level netral 50. Namun, para investor perlu berhati-hati karena level-level ini juga mendandakan momentumnya memasuki area zona jenuh beli.
Jika IHSG turun untuk mengoreksi jenuh beli, indeks bisa berhadapan dengan support di 8.622,26 (tertinggi 27 November 2025), 8.288,27 (tertinggi 13 Oktober 2025, higher high), dan 8.000 (level angka bulat).
Dalam kasus IHSG mengabaikan jenuh beli karena sentimen positif terus mendominasi, target sisi atas selanjutnya setelah indeks menorehkan tertinggi baru sepanjang masa adalah level-level angka bulat 8.750, 8.800, dan 8.850.
Indikator Ekonomi
Keyakinan Konsumen
Survei Konsumen yang dilakukan oleh Bank Indonesia mencerminkan perubahan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi dibandingkan dengan satu bulan sebelumnya. Laporan tersebut mencakup Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) untuk menggambarkan gambaran akurat terkait sentimen konsumen di negara ini.
Baca lebih lanjutInformasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.