IHSG Ditutup Melemah Tipis, Pasar Menimbang Ulang Arah Menjelang Data Inflasi AS
|- IHSG ditutup melemah tipis 0,09% ke 8.632, menandai jeda alami setelah rally bertahap sepanjang pekan.
- Rotasi sektor terlihat jelas, dengan investor mulai menata ulang posisi menjelang rilis data makro global yang dinilai krusial.
- Pasar memasuki sesi akhir pekan dengan sikap hati-hati, mengantisipasi katalis penentu arah dari data AS dan kebijakan The Fed.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Jumat dengan koreksi ringan 0,09% ke 8.632, sebuah pergerakan yang mencerminkan jeda alami setelah rally bertahap dalam beberapa hari terakhir. Ritme indeks sepanjang sesi memperlihatkan rotasi sektor yang cukup kontras, menandakan investor sedang menata ulang posisi menjelang rangkaian rilis makro global yang dianggap menentukan arah pekan depan.
Sektor Siklikal Memimpin, Indeks Syariah Tertekan
Di sisi sektoral, kekuatan justru datang dari kelompok siklikal. Sektor industri melonjak 4,01%, diikuti infrastruktur 3,04% dan transportasi 2,74%, sebuah kombinasi yang menggambarkan minat investor terhadap segmen yang sensitif terhadap prospek pertumbuhan.
Sebaliknya, saham-saham berbasis syariah dan indeks kualitas berada di bawah tekanan: JII melemah 1,44%, I-GRADE turun 1,02%, sementara JII70 terkoreksi 0,88%.
Pergerakan individual juga tetap ekstrem, dengan PSDN, SDPC, dan TRON memimpin penguatan di kisaran 34-35%, berlawanan dengan HUMI, ASPI, dan GHON yang terkoreksi dalam di kisaran 14-15%. Pola ini menguatkan gambaran bahwa pasar masih selektif sambil mencari katalis berikutnya.
Stabilitas Eksternal Didukung Kenaikan Cadangan Devisa
Dari dalam negeri, sentimen stabilitas eksternal mendapat dorongan baru setelah Bank Indonesia (BI) melaporkan kenaikan Cadangan Devisa (cadev) menjadi USD 150,1 miliar pada November dari USD 149,9 miliar di bulan sebelumnya. Tambahan ini terbentuk dari penerimaan pajak dan jasa serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, di tengah upaya stabilisasi nilai tukar Rupiah saat ketidakpastian global meningkat.
Level cadangan yang setara dengan 6,2 bulan impor ini tidak hanya berada jauh di atas standar kecukupan internasional, tetapi juga menunjukkan tanda pemulihan bertahap setelah tekanan pada pertengahan tahun. Dua bulan penguatan beruntun memberi sinyal bahwa arus devisa mulai kembali kuat, meski posisinya belum mencapai puncak pada kuartal pertama 2025.
Data Tenaga Kerja AS Menunjukkan Ketahanan, namun Rekrutmen Melambat
Sementara itu, perkembangan dari Amerika Serikat menawarkan gambaran yang lebih berlapis. Rangkaian data tenaga kerja terbaru menunjukkan pasar kerja yang masih relatif tangguh, dengan Klaim Tunjangan Pengangguran Awal (Initial Jobless Claims) turun ke 191 ribu dan Klaim Tunjangan Lanjutan stabil di 1,94 juta.
Laporan Challenger memperlihatkan penurunan signifikan pengumuman PHK ke 71 ribu dari 153 ribu, dengan pemangkasan terkait AI hanya 6,2 ribu, kurang dari lima persen total PHK 2025. Namun di sisi lain, rencana perekrutan anjlok tajam dari 283 ribu menjadi hanya 9 ribu, sebagian besar dipengaruhi faktor musiman, tetapi tetap menyisakan tanda bahwa perusahaan mulai berhati-hati menyusun strategi tenaga kerja menjelang akhir tahun.
Ekspektasi Pelonggaran The Fed Tetap Kokoh
Kombinasi data tersebut tidak banyak menggeser ekspektasi kebijakan moneter. Pasar masih menilai peluang lebih dari 85% untuk pemangkasan suku bunga 25 bp oleh The Fed pada 10 Desember. Survei Reuters menunjukkan 89 dari 108 ekonom memproyeksikan suku bunga turun ke 3,50%-3,75%, sementara sebagian lainnya menilai penurunan berlanjut mungkin terjadi pada awal 2026. Dengan demikian, arah pasar global kini bergantung pada sejauh mana inflasi AS dapat mempertahankan tren moderat.
PCE Inti AS Jadi Penentu Sentimen Pekan Depan
Itu sebabnya perhatian malam ini akan tertuju pada rilis Core Personal Consumption Expenditures (PCE Inti), indikator inflasi favorit The Fed. Konsensus memprakirakan inflasi inti bulan ke bulan tetap di 0,2%, sementara tingkat tahunan bertahan di 2,9%, tanpa perubahan dari bulan sebelumnya. Angka yang sesuai ekspektasi akan memperkuat narasi bahwa tekanan harga terus bergerak ke arah yang lebih jinak, membuka ruang bagi pelonggaran kebijakan yang sudah lama diprakirakan oleh pasar. Pada saat yang sama, rilis awal Michigan Consumer Sentiment Index untuk Desember – yang diprakirakan naik ke 52 dari 51 – akan memberikan lapisan tambahan mengenai persepsi konsumen menjelang akhir tahun, sebuah elemen penting bagi proyeksi belanja rumah tangga di awal 2026.
IHSG Mengakhiri Pekan dengan Sikap Waspada, Menanti Kepastian dari Inflasi AS
Dengan kombinasi katalis global yang masih penuh penyesuaian dan sinyal stabilitas domestik yang mulai terbentuk kembali, IHSG menutup pekan dengan ritme hati-hati namun tetap terjaga. Arah pergerakan selanjutnya akan sangat ditentukan oleh hasil PCE Inti dan respons pasar terhadap ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed. Jika inflasi AS bergerak sesuai prakiraan dan volatilitas mereda, ruang konsolidasi IHSG berpotensi berubah menjadi pijakan baru bagi tren pekan depan. Namun bila tekanan eksternal kembali meningkat, pasar kemungkinan memilih bertahan defensif sambil menunggu kejelasan dari FOMC.
IHSG Mulai Kehilangan Momentum setelah Tertolak di Resistance Rising Wedge
Dari sisi teknis, IHSG masih bergerak di dalam rising wedge jangka menengah, namun penolakan ringan di area 8.660-8.680 mendorong indeks kembali ke dalam koridor kenaikan. Struktur ini menunjukkan tren naik tetap terjaga, tetapi ruang kenaikan semakin sempit sehingga pasar menjadi lebih sensitif terhadap katalis eksternal.
Di sisi bawah, support dinamis di area 8.560-8.580 menjaga struktur bullish tetap utuh. Zona ini kembali menjadi penopang utama jika tekanan jual bertambah, sebelum area 8.530 berperan sebagai support lanjutan dalam skenario konsolidasi lebih dalam.
Relative Strength Index (RSI) 4 jam turun ke sekitar 62, menandakan momentum bullish masih ada namun mulai melambat setelah gagal mempertahankan tekanan di dekat resistance wedge. Selama IHSG mampu bertahan di atas support dinamis tersebut, peluang untuk kembali menguji 8.660-8.700 tetap terbuka. Namun jika penolakan di resistance berlanjut, indeks berisiko bergerak melebar dalam fase konsolidasi menuju 8.580 atau 8.530 sebelum pasar menentukan arah selanjutnya.
Indikator Ekonomi
Belanja Konsumsi Perorangan Inti - Indeks Harga (Thn/Thn)
Belanja Konsumsi Perorangan (Personal Consumption Expenditures/PCE) Inti, yang dirilis oleh Biro Analisis Ekonomi, mengukur perubahan nilai semua barang dan jasa yang dibeli oleh penduduk AS pada periode tertentu, tidak termasuk komponen makanan dan energi yang lebih fluktuatif. Data triwulanan dirilis dalam laporan Produk Domestik Bruto (PDB) yang lebih luas. Data tersebut merupakan proksi untuk belanja konsumen, pendorong utama ekonomi AS. Secara umum, pembacaan yang tinggi dianggap sebagai bullish bagi Dolar AS (USD), sementara pembacaan yang rendah dianggap sebagai bearish.
Baca lebih lanjutRilis berikutnya Jum Des 05, 2025 13.30
Frekuensi: Bulanan
Konsensus: 2.9%
Sebelumnya: 2.9%
Sumber: US Bureau of Economic Analysis
Setelah menerbitkan laporan PDB, Biro Analisis Ekonomi AS merilis data Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) bersama dengan perubahan bulanan dalam Pengeluaran Pribadi dan Pendapatan Pribadi. Pembuat kebijakan FOMC menggunakan Indeks Harga PCE Inti tahunan, yang tidak termasuk harga makanan dan energi yang bergejolak, sebagai pengukur utama inflasi mereka. Pembacaan yang lebih kuat dari perkiraan dapat membantu USD mengungguli para pesaingnya karena akan mengisyaratkan kemungkinan pergeseran hawkish dalam panduan ke depan The Fed dan sebaliknya.
Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.